Ch.11

846 78 2
                                    

Rembulan hanya menampakkam sedikit dari bagian indahnya, namun menghasilkan bentuk yang tak kalah indah yaitu sabit. Hanya rembulan yang sejak tadi ditatapnya, hanya rembulan. Tak ada lagi yang lain. Bintang tidak menghiasi malam dengan kerlap-kerlipnya, meninggalkan bulan yang harus menerangi malam sendirian dan itu membuatnya sedih. Sinarnya redup, meski terang rasanya seperti kesepian. Dan itulah yang dirasakan Jihoon pada malam ini.

Setelah kejadian yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri membuatnya tidak yakin akan apa yang telah ia lakukan selama ini dengan orang itu. Pikirannya melayang pada hal itu lagi itu lagi, entah sudah berapa kali berusaha namun hanya itu yang terngiang dikepalanya.

"Hei..." suara seseorang terdengar dibalik pintu, tidak berani masuk karena memang Jihoon melarangnya.

Jihoon mendongakkan kepalanya menghindari airmata yang entah kenapa terus menerus berjatuhan "....aku akan datang...pergi saja du-"

Krieettt

"Sudah kukatakan untuk tidak-!!!!!" Perkataannya terhenti saat dua lengan kekar terjulur merangkul pinggang ramping Jihoon yang berhasil membuat Jihoon terkejut.

Sebuah nafas kasar terdengar dari balik telinga yang tertutup earphone "...kenapa kau menangis? Apa dia membuatmu sakit hati lagi?" Suara berat itu keluar dari mulut orang asing yang baru saja masuk.

Orang itu menyenderkan kepalanya pada perpotongan bahu milik Jihoon. Sementara Jihoon sama sekali tidak merubah posisinya, ia mengeratkan genggamannya pada kemeja tipis yang dikenakannya dan menggigit bibirnya kuat-kuat, lagi-lagi menahan tangis "Wonu...aku tidak-"

"Sssttt...berhentilah untuk menyakiti dirimu sendiri" jari-jarinya terjulur kearah bibir Jihoon yang digigit kuat lalu beralih menggenggam kedua tangan Jihoon yang mendingin dan bergetar.

Orang yang baru saja masuk ternyata Wonwoo, ia sendiri kemari diam-diam tanpa sepengetahuan member lain karena ia sangat tahu apa yang dirasakannya saat ini. Ia tahu bagaimana perasaan seorang kekasih melihat miliknya direbut orang.

Wonwoo melepas pelukannya seraya membalikkan tubuh mungil Jihoon agar mengahadap kearahnya. Ia bisa melihat likuid bening yang masih mengalir dimatanya, hidungnya memerah dan makeup miliknya luntur.

Sungguh, ini yang paling menyakitkan pada hidupnya. Melihat Jihoon menangis adalah hal yang paling membuat dadanya sesak seperti ingin mati.

Tak ada percakapan diantara mereka selama lebih dari 5 menit, terlalu nyaman untuk memecah keheningan. Hingga Wonwoo beranjak dari tempatnya lalu memajukan dirinya pada Jihoon, semakin mempersempit jaraknya dengan Jihoon.

"Jihoon, jangan menangis lagi. Kau harus menampilkan yang terbaik pada penampilan kali ini" Wonwoo menghapus airmata Jihoon pada pipi tembam itu. Alisnya mengernyit bersamaan dengan senyum miris yang terpantri diwajahnya.

Wonwoo menepuk pelan bahu Jihoon lalu mengusak-usak rambut Jihoon pelan membuat Jihoon sedikit bingung namun tetap tersenyum menatap Wonwoo yang tersenyum penuh kepalsuan.





KMG♡LJH

Jihoon memasuki stage yang telah disediakan bersama Seokmin dengan bergandengan tangan dan senyum yang terukir dari keduanya.

"Aku...sebenarnya ingin memberikan lagu ini pada seseorang...tapi...mungkin dia tidak akan mengerti akan ini...tapi carat, aku harap kalian suka dengan ini semua" ucap Jihoon tersenyum lebar pada kamera yang tengah di shoot kepadanya.

Jihoon mendudukkan dirinya pada piano, seluruh jari-jemari lentiknya sudah siap menekan tuts-tuts untuk menghasilkan nada. Jihoon menekan satu tuts lalu memulai intro sembari sesekali menatap Seokmin yang akan berduet dengannya.

When you hold me in the street
And you kiss me on the dance floor
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?
'Cause I'm yours

Jihoon mengeluarkan suara lembutnya pada seluruh penonton


We keep behind closed doors
Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough

It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectly
Every second, every thought, I'm in so deep
But I'll never show it on my face

But we know this.
We got a love that is homeless


Kali ini Seokmin yang bersuara, Jihoon mengikuti nada tinggi Seokmin dalam permainan pianonya.

Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?
'Cause I'm yours


Jihoon berusaha untuk tetap menekan tuts pada piano yang dimainkannya namun piano didepannya terasa seperti buram.


When you're with him, do you call his name
Like you do when you're with me?
Does it feel the same?
Would you leave if I was ready to settle down
Or would you play it safe and stay?

Girl, you know this.
We got a love that is hopeless



Matanya benar-benar memburam dan kian semakin sulit untuk melihat. Tertutupi airmata yang mengalir.





Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?'Cause I'm yours




Airmata yang kian berderai dan membasahi pipi namun ia tak bisa menyekanya, terlalu sibuk dengan permainannya.




Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftop
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?
'Cause I'm yours

Why can't we be like that?
Wish we could be like that




Jihoon berteriak mencurahkan seluruh isi hatinya pada lagu yang dinyanyikannya. Ia mendongakkan kepalanya pada puncak pertunjukkannya lalu menundukk menutup kedua matanya dengan telapak tangan dan menangis disana.

Jika ada yang sadar kalau lagu ini ada yang terlewat, semua itu keinginan Jihoon dan Seokmin hanya menyetujuinya.

Para fans tercengang melihat Jihoon yang tiba-tiba menangis, pihak acara pun langsung mematikan kamera disegala sudut.

"Jihoonie hyung? Kenapa? Ayo kebelakang dulu" Seokmin mengajak Jihoon yang masih terduduk enggan mengeluarkan suaranya.

Tiba-tiba Wonwoo datang lalu mendekap tubuh Jihoon yang ringkih lalu menenangkannya dengan kalimat penenang, awalnya Seokmin terkejut melihat Wonwoo yang tak ada kabar kalau ia juga ikut karena mereka tidak satu mobil dan yang ia tahu, hanya ia, Jihoon dan Soonyoung yang datang kemari karena yang lainnya masih sibuk untuk mencari-cari barang-barang hilang di dorm.

Namun Seokmin sedikit tenang karena akhirnya Jihoon mau turun dari panggung meski dengan langkah yang terseok-seok.

Soonyoung yang baru saja datang terlihat begitu cemas, ia ingin naik keatas panggung namun Seokmin mencegahnya dan ia hanya bisa mengurut keningnya yang terasa begitu pusing.




"Jihoonie....kau kenapa?"




















TBC

Ko pendek ya? Gapapala yaaaaa

VoMent yeaaaaaaaaa

Kalo ada yang mau nanya apa judulnya, itu "Secret Love Song-Little Mix (feat. Jason Derulo)"

Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang