Ch.26

633 49 6
                                    

"Tidak sayang, dia bukan selingkuhanku" ucap Mingyu mengelus pipi Jihoon pelan.

"Lalu siapa? Jangan berbohong Mingyu"

"Dia kakak iparku, aku berani bersumpah kalau dia memang hanya kakak iparku, tidak lebih...percaya padaku" ucap Mingyu mengangkat wajah yang tak henti-hentinya menangis.

"Aku juga percaya padamu kalau itu bukanlah hal yang kau sengajakan. Maafkan aku yang berteriak padamu tadi, aku hanya..." Mingyu menyesal apa yang telah diperbuatnya "Aku terbawa emosi..."

Sesaat setelah melihat senyum tipis pada wajah Jihoon, Mingyu jadi ikut tersenyum "Besok adalah hari yang penting untuk kita, jadi jangan menangis dan siapkan dirimu sayang" ucap Mingyu lalu mengecup kening Jihoon penuh cinta.

"Aku harus pergi, ada beberapa urusan yang harus-"

CUP

"Selesaikan dengan cepat, aku menunggumu" ucap Jihoon setelah mengecup bibir Mingyu kilat.

"Tentu saja, bye Chagi" Mingyu melambai-lambaikan tangannya lalu pergi keluar.


JIHOON POV

Aku tak bisa menahan senyum lagi, perasaan baru saja aku bertengkar karena saling cemburu. Lalu sekarang? Sudah baikan lagi.

Aku jadi malu sendiri

Besok ya?

Tidak terasa kalau besok akan menjadi hari yang paling menegangkan

Dan kalau berhasil, besok akan menjadi hari yang bersejarah dalam hidupku

Tak akan terlupakan hingga raga memisahkan

Aku dan Mingyu...

Akan menjadi satu tanpa rasa takut lagi...

Itu adalah hal yang paling aku inginkan sejak dulu...

TOK TOK TOK

"Masuk saja, tidak dikunci" ucapku seraya membenarkan posisi dudukku pada tepi kasur ke arah tengah kasur.

"Sungguh? Kalau begitu aku masuk ya..."

Aish itu suara Soonyoung, apa dia akan memintaku untuk mengajarkannya bermain gitar? Tadi aku ditinggalkan, tapi kenapa ia kembali lagi eoh?

Pintu terbuka dan terpampanglah 5 pria yang sudah hidup bersamaku lebih dari 3 tahun terakhir. Soonyoung, Minghao, Jeonghan, Seungkwan, dan Dino. Mereka datang dengan senyum yang terlihat dipaksakan terpantri disana.

Aku curiga apa yang mereka lihat atau dengar sebelumnya.

Kesampingkan itu dulu, setelah menutup pintu, sekarang kulihat mereka mulai menduduki kasur dengan formasi melingkar. Hal ini lumayan sering kami lakukan, entah untuk seluruh member ataupun per-unit, biasanya untuk membicarakan hal penting.

Tapi....apa?

Kulihat ekspresi mereka yang sedikit aneh? Mereka menundukkan kepalanya dan sibuk bermain dengan jari-jari mereka tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Ada apa? Cepatlah katakan" aku malas bertele-tele begini.

"Jihoonie...sejujurnya kami ingin mengatakan ini sejak lama tapi..." Jeonghan tampak menggantungkan perkataannya, aku merasakan rasa takut pada dirinya.

"Apa?"

"Kami ingin mengatakannya tapi kami tidak pernah mendapatkan waktu yang tepat, kamipun tidak tahu apakah ini saat yang tepat untuk mengatakannya" Soonyoung menatap ke berbagai sudut diruangan terkecuali pada kedua manikku.

"Katakan saja ada apa?"

"Saat itu kau masih sakit, dorm kita dibobol dan beberapa barang berharga kami hilang..." Jeonghan berusaha membicarakannya walau terlihat dari wajahnya kalau hal yang dibicarakannya sangat berat untuk diutarakan.

Aku tetap menyimaknya dengan seksama meski terkejut mendengar kabar itu. Terakhir kali sakit itu sudah cukup lama dan aku baru mengetahuinya?

"Salah satu barang berhaga itu adalah...lirik yang kau buat..." Seungkwan menggigit bibirnya kuat-kuat "Kumohon...jangan menangis...kami tahu lirik itu sangat berharga untuk kita...tapi-"

Tanpa kusadari, bulir-bulir airmata kembali mengalir. Aku baru saja bahagia dan...

Dan tiba-tiba aku mendapat kabar seburuk ini?


Lirik itu...

Lirik yang kubuat untuk mengekspresikan rasa cintaku pada Carat, dunia, musik dan...

Mingyu

Hilang...?

Seberapa kali pipiku basah hari ini?

Besok adalah hari yang paling kunanti tapi berita ini...?

Kenapa...?


Tuhan...
Apa kau membenciku? Sehingga kehidupanku selalu terhalang...

DUAGH

"Suara apa itu? Keributan? Jihoonie, kau disini dulu...kami akan mengeceknya" ucap Jeonghan mengisyaratkan yang lainnya untuk ikut keluar bersamanya. Aku hanya menganggukkan kepala dan mengelap airmataku.

JIHOON POV END


AUTHOR POV

Setelah keluar dari kamar Jihoon dan Mingyu, kelima pria itu memutuskan untuk melangkahkan kedua kakinya menuju ruang tengah tempat kejadian keributan. Suara Mingyu mendominasi disana, berat dan berteriak kuat. Beberapa orang bahkan berusaha menghalang-halanginya dengan menahan lengan berotot itu.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Tanya Jeonghan terburu-buru mendekat kearah Mingyu.

"EOH? JADI KAU YANG MENGATAKANNYA PADA JIHOONIE HYUNG?!" Mingyu naik pitam sesaat setelah melihat kehadiran Jeonghan.

"Ap-apa maksudmu?"

"TIDAK PERLU PURA-PURA TIDAK TAHU!! KAU KAN YANG MENGATAKAN KALAU KITA KECURIAN?!!" Kilat matanya menyala-nyala menandakan seberapa emosinya dia "KAU ITU TIDAK TAHU SITUASI YA?!! BESOK ADALAH HARI YANG PALING BERHARGA" ia menghempaskan tangan para hyungnya "DAN KALIAN MERUSAKNYA!!" Lanjutnya.

"Mingyu...tenangkan dirimu..." Jisoo mencoba menenangkan Mingyu yang semakin terselimuti oleh emosi.

"AKU TAHU JIHOONIE HYUNG PASTI MENANGIS SEKARANG, DAN ITU SEMUA-"

"Hentikan Kim Mingyu!!!" Jerit Jihoon yang tiba-tiba datang dengan pipi yang banjir airmata. Kilat matanya menggambarkan kekecewaan yang mendalam.

Seluruh member terkejut menatap kedatangan Jihoon yang tidak tepat. Jihoon seharusnya tidak boleh mendengar ini tapi...nasi sudah menjadi bubur.

"H-hyung?" Mingyu yang beberapa saat lalu naik pitam, jadi menegang setelah mendengar suara Jihoon yang bergetar.

"Aku tidak percaya...kau menyembunyikan ini..." ucap Jihoon tersenyum getir "Mau sampai kapan kau akan menyembunyikan itu? Jeonghan hyung dan yang lainnya benar mengatakan yang sejujurnya tentang situasi dorm saat itu meski waktunya kurang tepat..."

"Tapi saat melihatmu yang terlalu menutup-menutupi segalanya seolah aku bukan salah satu dari bagian SEVENTEEN..." titik-titik airmata menumpuk di pelupuk matanya hingga mengalir beberapa saat kemudian.
















"....Aku kecewa padamu..."


TBC

Saia lelah, ingin mempercepat biar selesai tapi kasian Jihoonnya masih gatau tentang dorm yang kemalingan :"((

Jadi makin panjang n pusing saia :((

Mungkin beberapa chapter kedepan bakalan lama up karena mulai persiapan buat PAS (Penilaian Akhir Semester) jadi saya minta maaf dulu :"(

Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang