Heavy

1.8K 177 4
                                    

I don't like my mind right now
Stacking up the problems that so unnecessary.
Wish that i could slow things down
I wanna let go, but there's comfort in the panic.

And i drive my self crazy
Thinking everything's about me
Yeah i drive my self crazy
Cause i can't escape the gravity

I'm holding on
Why is everything so heavy ?
Holding on, to so much more than i can carry
I keep dragging around what's bringing me down
If i just let go, i'd be set free
Holding on..
Why is everything so heavy ?

You say that i'm paranoid
But i'm pretty sure the world is out to get me.
It's not like i make the chose.
So let my mind stay fucking messy

I know i'm not the center of the universe, but you keep spinning round me just the same

Alunan musik Heavy milik Linkin Park feat. Kiiara memenuhi kafe tempatku menunggu Nyonya Mikoto -Ibu mertuaku-

Ku pejamkan kedua mataku untuk meresapi setiap lirik dari lagu itu. Seolah aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh sang pelantun lagu.

Ini sangat berat.
Aku bahkan merasa aku tak sanggup lagi mengangkat beban ini.
Dadaku berdetak cepat karena gugup menanti ibu mertuaku yang tak kunjung tiba. Dia sudah terlambat 15 menit dari waktu perjanjian kami.

Aku memandangi cangkir dihadapanku yang sudah berkurang setengah isinya.
Karena terlalu panik, aku tak berhenti menyesap hot chocolate-ku sebelum wanita itu tiba.

Karena bosan, aku berdiri dan melihat-lihat kafe yang bernuansa putih ungu itu. Aku tak mengerti kenapa Ibu mertuaku memilih kafe yang jaraknya cukup jauh dari apartment dan juga dari rumahnya sendiri.

Tempat itu memiliki toko buku di lantai bawah dan kafe di lantai atas dengan banyak buku komik, majalah dan novel untuk dibaca secara gratis oleh pelanggan. Mataku menangkap sebuah novel yang berjudul "Holy Mother" penulisnya bernama Akiyoshi Rikako. Cover buku itu bergambar seorang ibu yang sedang memeluk anak perempuannya yang masih kecil. Melihat dari judul dan Cover-nya, aku langsung berasumsi bahwa novel itu bercerita tentang pengorbanan seorang Ibu kepada anaknya.

Baru saja ingin membuka halaman pertama dari buku itu, suara derap langkah kaki menaiki tangga kayu dan membuatnya berdecit. Aku menoleh menuju asal suara itu dan benar saja, sesosok wanita paruh baya yang anggun berdiri di sana. Wajahnya sangat mulus tanpa keriput, dia membuat sanggul sederhana pada rambutnya dengan rambut miliknya sendiri. Kaki jenjangnya terbalut celana kulot hitam yang sangat pas dipadu padankan dengan kemeja berwarna soft pink. Seakan tak cukup dengan  semua kesempurnaan fisiknya, wanita itu juga memakai blazer berwarna hitam.

Mataku terasa silau melihat pemandangan ibu mertuaku yang sangat rapi dan cantik.
Sedangkan aku, hanya memakai ripped jeans dengan sweater lengan panjang dan sneaker berwarna putih yang sudah agak kotor karena jarang dibersihkan.
Aku mengikat rambutku dengan gaya ekor kuda dan menambahkan pita di atas karet kuncirannya.

Jika dibandingkan dengan ibu mertuaku yang nampak sangat modis, aku terlihat sangat payah.

"Hai sayang, maaf membuatmu menunggu lama."
Mikoto memeluk tubuhku dan mencium kedua pipiku. Aku agak kikuk dengan hal semacam itu karena sudah lama sekali aku tak pernah diperlakukan semanis itu oleh ibuku.

"T-tidak lama kok Nyonya Uchiha.." Bodoh. Aku keceplosan memanggil ibu mertuaku sendiri dengan panggilan formal.

"Hahaha... Hinata-chan, kau sangat lucu. Jika aku Nyonya Uchiha, lalu kau ini apa ?" Wanita itu benar-benar orang yang hangat. Dia tertawa sangat lepas dan menutup mulutnya dengan punggung tangannya. Wajahku pasti sudah berubah merah.

LOST HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang