23. Prahara

6K 355 31
                                    

Selamat merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke 72. Meski capek karena ikut lomba tapi diusahakan up untuk hari spesial. Ini hadiah untuk kalian...

Happy Reading...

Jangan lupa vote dan komennya...

*****

Kalya POV

Aku tidak menyadari jika ada yang terluka saat aku datang bersama Kak Dirga di pernikahan Kak Agung dan Kinan. Hubunganku dengan Kak Dirga yang semula baik-baik saja menjadi berantakan. Bukan masalah karena pertemuan dengan Kak Adit dan Putri yang merupakan mantan pacarku dan mantan Kak Dirga. Tetapi karena orang lain.

Ya, dia adalah Kak Rendra. Ternyata selama ini Kak Rendra menyukaiku. Aku sebenarnya sudah sedikit curiga kalo dia melakukan pendekatan denganku. Meski aku sudah berusaha menjaga jarak dengannya karena aku sudah menjalin hubungan dengan Kak Dirga.

Prahara hubunganku dengan Kak Dirga akhirnya datang. Semua karena Kak Rendra. Meski tidak ada yang memberitahu Kak Dirga tentang aku dan Kak Rendra. Darimana dia tahu?

Sore hari setelah pulang kerja Kak Dirga datang mampir ke rumah tanpa memberitahuku dan tanpa ada senyuman diwajahnya. Tentu saja membuat aku bertanya-tanya. Aku merasa tidak ada masalah dengan Kak Dirga kenapa dia datang dengan muka ditekuk dan tanpa pemberitahuan. Selama ini Kak Dirga tidak pernah bersikap seperti itu. Andaipun ada masalah dalam sebuah hubungan tapi dia selalu bersikap dewasa untuk menyelesaikannya.

Aku meletakkan kopi panas diatas meja untuk Kak Dirga. Dengan perlahan aku duduk disampingnya.

"Kenapa kakak seperti itu. Apakah ada masalah?" Tanyaku pelan.

"Jangan pura-pura tidak tahu," jawab Kak Dirga sedikit ketus.

Aku mengernyitkan dahiku.

"Adek beneran tidak tahu Kak," kataku.

"Ini apa?" Tanya Kak Dirga dengan nada tinggi sambil menunjuk handphonenya di depan mukaku.

Aku terkejut melihat gambar di facebook. Yups. Sebuah foto aku dengan Kak Rendra diatas kuda putih. Foto yang diambil dulu saat prewedding Kak Agung dan Kinan di pantai.

"Adek bisa jelasin Kak," kataku.

"Adek tidak ada hubungan apa-apa dengan Kak Rendra," jelasku.

"Oh, jadi namanya Rendra. Apakah dia teman adek yang nikah kemarin? Teman mantanmu juga?" Tanya Kak Dirga masih dengan nada yang tinggi.

"Iya, Kak," kataku sambil menunduk. Aku takut melihat kemarahan Kak Dirga.

"Kalau tidak ada hubungan kenapa bisa foto seperti ini?" Tanya Kak Dirga sambil memperlihatkan lagi foto itu. Fotoku dan Kak Rendra yang terlihat seperti sepasang kekasih karena posisinya memang sangat dekat sekali. Pose kak Rendra yang memegang tali kekang kuda yang terlihat seperti memelukku juga karena aku duduk didepan Kak Rendra.

"Apakah adek masih pengen menjalin hubungan dengan tentara?" Tanya Kak Dirga lagi. Kali ini dia tidak menatapku.

Aku menggelengkan kepala.

"Tidak Kak. Aku mencintai Kakak dengan tulus. Foto itu juga tidak ada maksud apa-apa. Kak Rendra yang memaksaku untuk foto bareng," kataku mulai terisak.

"Tidak usah menangis. Kakak kecewa sama adek," kata Kak Dirga sambil berdiri.

"Kakak mau kemana? Adek sudah jelasin semuanya. Adek tidak ada hubungan dengan Kak Rendra. Kak Rendra yang maksa buat foto," kataku sambil menahan tangan Kak Dirga yang akan melangkah pergi.

"Lepaskan tangan Kakak. Adek sudah membuat Kakak kecewa. Sebaiknya kita break dulu," kata Kak Dirga sambil melepaskan tanganku yang masih memegang lengannya.

"Kita tidak putus kan Kak?" Tanyaku terkejut mendengar keputusan Kak Dirga.

"Biarkan Kakak pergi. Lebih baik kita tidak berhubungan dulu. Kita instropeksi diri kita sendiri. Biar semua terjawab dengan berlalunya waktu," kata Kak Dirga sambil beranjak pergi.

Aku menatap kepergian Kak Dirga dengan isak tangis. Kuhempaskan tubuhku di sofa. Kutatap kopi yang sudah dingin tanpa disentuh sama sekali.

Aku terluka karena cinta. Untuk kedua kalinya.

Cintaku Kepentok Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang