Dua jam lagi hari ulang tahunku akan berakhir, tapi aku sama sekali belum tau apa keinginanku. Berkat temanku yang menyebalkan ini, aku bisa merayakan hari spesialku. Aku membayangkan jika tidak ada dia, pasti aku akan duduk diam dikamar sambil menonton acara favoritku.
Tapi, aku mulai menyesal. Kenapa harus dia orang yang bersamaku hari ini. Saat ini, dia seperti menaikkanku ke langit lalu setelah itu menjatuhkan ku sampai ke dasar lautan.
"Ini undangan pernikahan Cinta pertamamu. "
Radit? Tidak mungkin... Dia bahkan tidak tau kalau aku menyukainya.
"Ci.... Cinta pertama? Siapa maksudmu?. "
Kulihat nama yang tertera di undangan , tertulis radit aryadinanta . Memang benar, itu adalah namanya. Saat ini dunia seakan berhenti berputar, dan juga seperti ada bom yang meledak di hatiku.
"Oh ya.... Makasih ya kalungnya, cantik sekali. Gue gak nyangka kalau lo ngasih hadiah secantik ini, gue pikir lo hanya bisa buat orang sebel dengan kelakuan lo. "
Nanda hanya menatapku
" udah malam, gue sebaiknya pulang. Arah rumah kita bedakan? Jadi gue pulang duluan ya! "
Terlihat begitu aneh, sungguh kata kata yang aneh. Aku audah ketahuan olehnya, tapi aku tidak perduli. Saat ini yang ada dipikiranku hanyalah pergi dari hadapannya
Aku berjalan meninggalkannya , kakiku terasa berat. Apa karna efek dari balapan tadi atau karna berita pernikahan radit. Aku juga tidak mengerti.
BRUUUKKK......
Aku terjatuh
"Zia...... "
Dia berlari kearahku
"Lo gak pa pa? Apa ada yang luka? "
Nanda melihat luka lecet yang berada dikakiku.
"Kenapa jalan gak liat liat sih, ini berdarah tau..... "Teriaknya khawatir
"Apa sakit? " lanjutnya
"Sakit. Tentu saja sakit. Kalau sakit lalu aku harus bagaimana?!!!! " teriakku padanya
Aku tidak tahu kenapa air mataku menetes, aku merasa kesal dengannya. Kenapa harus hari ini? Kenapa harus hari ini dia memberiku hadiah seperti ini?
"Zia.... "
"Kenapa lo ngelakuin ini sama gue? Gue gak minta lo beri hadiah seperti ini. Lalu kenapa lo bertindak sok perduli. "
Air mataku semakin terus menetes, entah apa yang dipikirannya aku tidak perduli
"Maaf.... Maafin gue"
Nanda memelukku. Aku berusaha menepisnya tapi tidak bisa. Saat ini aku terlalu lemah untuk mendorong tubuh lelaki itu menjauh dariku. Yang kulakukan hanyalah menangis dipelukannya.
"Gue nangis bukan karna hadiah kedua dari lo, tapi karna lo kaki gue jadi berdarah. " ujarku lagi padanya
Mungkin kata kataku terlalu memaksakan diri, tapi kulakukan ini karna aku merasa perasaanku telah diketahui olehnya.
"Gue tau..... Maafin gue ya" ujarnya masih memelukku.
******* *********
Hujan
Tepat sekali, cuaca hari ini mendukung sekali dengan apa yang kurasakan hari ini. Aku berjalan ditengah hujan sambil membawa payung yang dibelikan nanda untukku. Awalnya, dia ingin mengantarku pulang, tapi aku menolak.
Aku berjalan tanpa arah, aku sama sekali tidak merasakan cuaca yang begitu dingin. Aku terus berjalan, dan anehnya, aku sudah berada didepan rumah radit.
Dulu saat sma, tidak perduli waktu tempuh untuk kesekolah, aku tetap berjalan melewati rumahnya. Hanya berharap bisa melihatnya saja aku sudah begitu gembira. Aku seperti wanita gila, yang kulakukan begitu konyol. Padahal dulu usiaku baru 17 tahun, dan diusiaku seperti itu, aku merasakan Cinta pada seseorang. Dan itulah yang dinamakan Cinta pertama. Benar kata orang, Cinta pertama tidak akan pernah mudah dilupakan, dia akan terus membekas dihati.
Dan pada hari ini juga, aku sudah berumur 27 tahun. Tapi aku tetap saja berdiri didepan rumahnya. Berharap dia akan muncul dan melihat keberadaanku disini.
Sebenarnya, pernah terlintas dipikiranku suatu hari nanti apakah dia akan menjalin hubungan dengan seseorang? Atau suatu hari dia berkencan dengan perempuan yang baik. Dan aku berpikir, apakah mungkin aku dan dia akan bersama? Apa dengan menantinya aku bisa bersamanya? Harapan itu tetap ada, aku berharap penantianku tidak akan sia sia.
Kuliat seseorang keluar dari rumah itu, lelaki tampan bertubuh tinggi dan beralis tebal. Dia terlihat seperti cinta pertamaku.
Lelaki itu pergi keluar rumah dengan menggunakan payungnya. Aku melihatnya sambil bersembunyi, aku tidak mau terlihat olehnya.
Aku berpikir bagaimana pertemuan kami selanjutnya? Apa akan terkesan olehnya? Apa dia akan mengenali wajahku? Itulah yang kupikirkan selama ini. Tapi sayangnya, harapan tidak sebanding dengan kenyataan. Dan bukan pertemuan begini yang kuinginkan.
Hari ini adalah hari ulang tahunku dan 5 menit lagi ulang tahunku akan berakhir. Walau begitu, aku sudah memiliki keinginan yang ingin kuucapkan di hari ulang tahun ku.
"Tuhan....aku ingin kembali kemasa lalu, dimana masa laluku penuh dengan dirinya."
****** *******
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love - COMPLETED✅
RomanceCinta pertama itu memang egois..... Zia seorang wanita sederhana yang memendam perasaan sukanya selama 14 tahun kepada teman sekolahnya dulu, Radit. Bertepatan dihari ulang tahunnya, Zia mendapat kabar bahwa Radit akan menikah. Zia mencoba untu...