kamu sudah selangkah menuju hatiku

436 19 0
                                    

Wajah kebingungan,  hati deg degan,  melihat kearah kanan kiri,  lalu mengintip kesetiap ruangan.  Itu yang dilakukan zia saat ini,  semua staff heran melihat tingkahnya hari ini.  Semakin hari semakin aneh.

Apa dia sudah datang ya?  Gimana nanti kalau ketemu dia?  Apa aku harus pura pura gak ingat soal semalam ya?

Zia terus berpikir keras,  dia berharap hari ini tidak melihat wajah temannya itu.  Bagaimana bisa dia mengatakan hal itu pada temannya sendiri.  Zia terus berpikir,  apakah nanda telah jatuh Cinta padanya?

"Kenapa loe ngintip ngintip? Loe nyari siapa? "

Suara itu berada dekat ditelinga zia,  suara yang tidak asing lagi.  Suara dari seorang pria yang dari tadi dihindarinya .

"Gue gak ngintip..... Gue....gue cuma nyari mbak astrid". Ujar zia mencari alasan

"Bukannya kantor mbak astrid di sebelah sana ya"

Game over..... Terlihat jelas sekali kalau aku mencari alasan

"Sebelum nyari mbak astrid,  gue mau ke kamar kecil dulu.... Emang kenapa?  Gue gak boleh jalan jalan sebentar keliling kantor?  Loe aja sering ke ruangan gue.... "

"Ya gak usah marah marah kali.... "

Sikap nanda hari ini terlihat biasa saja,  seperti tidak ada terjadi apa apa diantara mereka.  Dia terlihat begitu santai seperti biasanya.  Itu membuat zia sedikit kecewa,  dia berharap mendapat penjelasan dari temannya itu tentang perkataan nanda yang dikatakannya tadi malam.  Tapi dia sama sekali tidak mengungkitnya.

"Katanya loe mau ke kamar kecil.... Kenapa jadinya loe ngelamun" ujarnya

Zia tak menjawab,  dia hanya menatap sinis wajah nanda dan pergi meninggalkannya. 

"Dia memang menyebalkan"

Zia berjalan kearah ruangannya sambil mengomel sendiri. 

Kenapa dengan dia?  Apa hari ini dia salah makan?  Atau semalam dia salah makan juga?  Mungkin semalam ada yang salah dengan kepalanya. Mungkin pria brengsek itu memukul kepalanya dengan keras. 

Zia mengambil handphone nya dan segera tangannya mengetik dengan cepat

"Gue bukannya baper atau kepikiran,  gue cuma mau klarifikasi aja.  Maksud dengan perkataan loe semalam apa ya?  "

Hatinya kini berpikir keras,  apa sms ini harus di kirimnya atau tidak.  Jika dikirimnya apa ini terlihat seperti dia mengharapkan sesuatu?  Sangking bingungnya,  zia mengacak acak rambut ikalnya sampai terlihat berantakan.

Tiba tiba handphonenya berbunyi,  pesan dari nanda.  Sebelum zia mengirim smsnya,  nanda sudah mengirimnya duluan.

" gue klarifikasi ya.... Semalam gue emang bicara jujur,  kalau loe emang terlihat cantik waktu malam itu.  Tapi mungkin semalam mata gue udah kenak pukul sama pria brengsek itu.  Tapi sekarang gue udah sadar dan gak khilaf lagi.  Jadi loe gak usah deg degan gitu kalo jumpa gue lagi. "

Wajah zia terlihat memerah,  lubang hidung nya membesar dan matanya melotot saat membaca isi sms yang diberikan nanda padanya.

"Khilaf?  Jd sekarang dia enggak khilaf lagi?  " ujar zia

Tangan zia dengan cepat mengetik sms untuk temannya itu.

"Loe terlihat lebih brengsek dari pria semalam.  Gue bilang ini dengan keadaan sadar dan gak khilaf sama sekali.  "

Pesan telah dikirim......

******       *******     *******

Hari ini terlihat seperti biasa,  semua begitu sibuk dengan pekerjaan nya masing masing.  Tapi ada gambaran yang berbeda dari ruangan direktur,  mereka terlihat lebih sibuk dari biasanya dan terdengar suara bentakan dari seorang direktur kepada pegawainya.  Auranya begitu menakutkan sampai para pegawai enggan untuk menuju keruang kerja pak Agus,  sang direktur perusahaan

My Secret Love - COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang