aku yang akan mencarimu

415 17 1
                                    

Cuaca malam ini semakin mencekam, angin berhembus hingga rasa dingin itu mengalir ke seluruh tubuh. Secangkir coffe panas diberikan radit untuk zia. Mereka duduk berdua diatap gedung sambil menatap suasana malam di kota Jakarta. Terlihat lampu jalan dan gedung pencakar berada didepan mata mereka.

"Udah baikan? ". Tanya radit tersenyum

Zia mengangguk

"Maaf ya..... Gara gara aku..... "

"Bukan karna kamu, semua nya bukan karna kamu" ujar radit menatap wanita itu

"Kamu tau gak, sebenarnya aku merasa lega waktu kamu bicara kasar sama dia. Kamu seperti zia yang kukenal saat kita masih sma. "

Oh tuhan..... Kenapa hari banyak sekali kejadian yang kualami. Tapi malam ini, sungguh kejadian yang menyenangkan.

"Jadi gimana dengan proyeknya? " tanya zia

Raut wajah radit berubah, dia kini menatap kearah gedung pencakar dan menghela napas

"Aku kecewa bukan karna kehilangan investor, tapi aku kecewa karna dia adalah teman yang ternyata tidak layak dijadikan seorang teman. " ujar radit

"Kamu enggak usah kuatir, besok pasti kita akan mendapatkan investor. " lanjutnya

Wajahnya dipenuhi dengan keyakinan, radit meyakinkan zia agar tetap berusaha. Semua yang terjadi pasti akan kembali seperti semula.

"Besok..... Maukah kamu menemaniku? "

Mata pria itu berharap penuh pada zia, dia tidak ingin melewati masa sulit sendirian. Dia ingin ada seseorang yang berada disampingnya. Dan pria itu memilih zia untuk berada didekatnya.

"Aku akan menemanimu. Kapanpun kamu perlu kan. " ujar zia

Kini coffe itu terasa begitu manis saat ini, walau coffe ini tidak berasal dari resto terkenal. Tapi, dalam suasana seperti ini rasanya mengalahkan dari resto manapun. Inilah yang disebut dengan kekuatan Cinta. Apapun yang dirasakan, akan selalu manis saat bersama orang terkasih.

****** ******* ********

Pagi ini radit terlihat bangun lebih awal, saat jam menunjukkan pukul 6 dia sudah bersiap siap memanaskan mobil lalu melaju kearah yang akan ditujunya.

Terlihat seorang wanita berkacamata sedang menunggu didepan rumah sambil tersenyum manis menyambut kedatangan mobil dan si pemiliknya. Dengan sigap radit membukakan pintu masuk untuk wanita itu.

"Udah lama nunggu? " tanya radit

"Enggak juga" .

Zia memberikan sebungkus roti pada radit.

"Kamu pasti belum makan". Ujar zia

Radit tersenyum, dia merasa tersentuh karna zia mengingat semuanya. Walau sudah 14 tahun lamanya, zia masih tau persis kebiasaan radit yang jarang sekali sarapan pagi. Saat masih sma, dia selalu membeli sepotong roti untuk mengganjal perutnya.

"Saat menyetir seperti ini, bagaimana bisa aku memakannya. Kecuali kalau tangan kamu menjadi tanganku." ledek radit

Zia mengerutkan kedua alisnya.

"Maksudnya apa ya?" tanya zia bingung

Radit tertawa , dia bahkan lebih malu jika dia menerangkan maksud dari perkataannya tadi. Radit hanya bermaksud bergurau agar zia mau dengan sudi menyuapinya disaat dia menyetir. Tapi gurauan itu malah tidak dimengerti oleh wanita polos itu.

"Kalau kamu ketemu nanda, kamu bisa tanya maksud perkataanku tadi." ujar radit tersenyum

Nanda? Kenapa aku harus bertanya padanya? Jika aku bertanya padanya, dia pasti akan menertawakanku dan mengatakan aku bodoh.

My Secret Love - COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang