"Eunghh" lenguh Kim Bum yang baru terbangun setelah banyak tidur seharian ini. Kim Bum mengerjapkan matanya berulang kali lalu melihat ke sekeliling kamarnya mencari sosok yang selama seharian ini duduk di sofa kamarnya untuk menjaganya. So Eun sontak terkejut saat melihat jam dinding menunjukkan pukul 9 malam dan sosok yang Ia cari tidak ada.
"Sial..."gerutu Kim Bum karena lengah sehingga kini So Eun sudah pergi menemui pengusaha China itu. Kim Bum pun bergegas beranjak dari ranjangnya sembari memegang kepalanya yang sedikit pusing karena terlalu lama tertidur. Ketika Kim Bum baru keluar kamarnya Kim Bum melihat Ilwoo sedang duduk gelisah di sofa ruang tamu.
"Kenapa kau di sini?"tanya Kim Bum.
"Aku menunggu kabar dari Myungsoo yang menemani So Eun......."jawab Ilwoo seadanya terus menatap ponselnya.
"Kenapa kau tidak menemaninya juga? "tanya Kim Bum datar.
"Kau fikir Aku tidak mau?!....Aku tidak bisa berada di dekat mereka.....Mereka bertemu di hotel milik mereka sehingga hanya orang tertentu yang boleh disana....."
"Kenapa dia sangat bertekad menambah kekayaannya?....Apa kekayaannya selama ini belum cukup?"
"Belum.....7 tahun yang lalu seharusnya kekayaannya lebih dari ini jika diikuti perkembangan zaman...."
"Lalu apa harus dengan mengikuti kemauan orang China itu?"
"Itu cara cepatnya....lebih cepat semua terkumpul maka So Eun bisa lebih tenang....
Kim Bum masih ingin melanjutkan pertanyaannya karena banyak hal yang membuatnya bingung namun harus terhenti saat mendengar suara bel pintu apartement So Eun. Dengan tergesa Ilwoo membuka pintu apartement itu berharap itu adalah Myungsoo dan So Eun. Ketika Ilwoo membuka pintu Ia tidak menemukan siapa pun namun hanya menemukan sebuah kotak. Ilwoo pun membawa masuk kotak yang terbungkus rapi itu dan meletakkannya di meja tamu.
Kim Bum melihat kotak itu dengan wajah datarnya namun tidak bertanya apa pun karena melihat tulisan di kotak itu yang ditujukan untuk So Eun. Tidak ada lagi perbincangan antara Ilwoo dan Kim Bum karena kini mereka sama-sama menunggu kabar dari Myungsoo walau dengan ekspresi berbeda, Ilwoo dengan wajah gelisah dan cemasnya sementara Kim Bum hanya dengan wajah datarnya sembari memejamkan mata.
Cklekk
Terbukanya pintu apartement So Eun sontak membuat mata Kim Bum juga terbuka dan bersamaan dengan Ilwoo melihat ke arah pintu yang memunculkan Myungsoo dan juga So Eun. Myungsoo menatap nanar So Eun yang berusaha menunjukkan wajah angkuhnya dibalik wajah pucatnya.
"Bagaimana? Apa yang terjadi? Siapa Dia? Kau tidak apa2 So Eun? "cecar Ilwoo khawatir.
"Kim Bum-shi.....kau sudah bangun? "tanya So Eun dengan gayanya menghampiri Kim Bum yang sedang menatapnya intens dan menempelkan punggung telapak tangannya di kening, pipi dan juga leher Kim Bum. Ilwoo menatap geram So Eun yang mengabaikan pertanyaannya lalu menatap Myungsoo penuh tanda tanya sementara Myungsoo hanya mengelengkan kepala lemah dan mengendikkan bahu tanda Ia juga tidak tahu.
"Dia keluar kamar dengan lemah dan wajah pucatnya namun Ia tidak mau mengatakan apapun...."jawab Myungsoo pelan.
"Kalian sudah makan?"tanya So Eun menyenderkan kepalanya di pundak Kim Bum dan menggenggam tangan Kim Bum. Kim Bum menatap datar So Eun penuh tanda tanya.
"Noona sepertinya ini paket untukmu..."ucap Myungsoo saat melihat sebuah kotak. Tanpa perintah dari So Eun, Myungsoo dengan cepat membukanya.
"Astaga....apa-apaan ini...."teriak Myungsoo saat melihat isi kotak itu.
"Tikus mati....."gumam Ilwoo jijik melihat ada seekor tikus hitam yang mati bersimbah darah karena lehernya yang disayat. Kim Bum langsung menolehkan wajahnya ke arah So Eun setelah melihat sekilas isi kotak itu lalu merasakan tangannya yag digenggam kuat oleh So Eun. So Eun nampak takut dan jijik namun berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Man
FanfictionDemi pengobatan sang kekasih Kim Bum akhirnya rela diperbudak oleh seorang wanita angkuh.... Namun ternyata dibalik keangkuhan wanita bernama Kim So Eun itu banyak kisah rumit dan suram yang berhubungan dengan Kim Bum