Tanpa sepengetahuan Myungsoo, ternyata Suzy tidak benar-benar pergi semalam. Ia duduk di depan pintu kamar Myungsoo semalaman. Rasa bersalah dan juga tidak mau kehilangan Myungsoo membuat Suzy memilih untuk bertahan walau Myungsoo kerap kali mengusirnya. Suzy juga berniat menyudahi melaporkan semua kegiatan So Eun pada Sang Joon. Pantas saja Myungsoo sangat menyayangi So Eun, ternyata dibalik topeng angkuhnya So Eun memiliki sifat yang sangat baik dan penyayang, pikir Suzy setelah So Eun memintanya untuk tetap berada di sisi Myungsoo setelah apa yang Suzy lakukan pada padanya sebagai mata-mata Sang Joon.
Saat pagi tiba, Myungsoo dikejutkan dengan kehadiran Suzy yang sudah menyambutnya dengan senyuman saat pertama kali membuka mata.
"Apa yang kau lakukan di sini?"ucap Myungsoo dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Aku akan menjaga dan membantu Oppa lagi seharian ini?"jawab Suzy dengan senyum manisnya.
"Kemarin kau bilang akan pergi setelah Aku makan?"sinis Myungsoo walau dalam hatinya Ia senang dengan kehadiran Suzy.
"Iya....dan Aku benar-benar pergi...Tapi Aku tidak bilang tidak akan kembali kan?...Sekarang Oppa ingin Aku membersihkan tubuh Oppa dulu atau sarapan....."ucap Suzy santai berdiri di dekat ranjang Myungsoo dan berkata akrab seperti biasa seolah tidak pernah terjadi masalah antara mereka. Myungsoo menatap tajam Suzy namun sama sekali tidak berpengaruh pada Suzy karena Suzy tetap menunjukkan senyumannya.
"Huft....Aku mau sarapan saja..."jawab Myungsoo pasrah dengan nada dinginnya. Yah akhirnya Myungsoo hanya bisa pasrah karena Ia tahu Suzy juga termasuk orang yang keras kepala. Jika Suzy tidak keras kepala mana mungkin Ia bisa bertahan mendekati Myungsoo selama dua tahun dan akhirnya Ia berhasil mendapat sepenuhnya cinta dari Myungsoo.
Setelah sarapan, kembali terjadi keheningan di ruangan itu walau Suzy terus berceloteh tanpa henti mengharapkan kembali respon Myungsoo walau hanya sekedar omelan. Namun Myungsoo tetap mengabaikan apa yang Suzy lakukan atau katakan dan tetap sibuk dengan ponselnya. Myungsoo baru saja mendapat kabar dari Ilwoo jika sekarang So Eun sudah resmi menikah dengan Kim Bum, dan sekarang mereka sedang menuju rumah sakit untuk mengetahui hasil pemeriksaan Eomma So Eun. Myungsoo asyik dengan ponselnya dan bahkan tersenyum sendiri walau terlihat jelas Myungsoo berusaha menahan senyumnya.
Melihat Myungsoo tersenyum, Suzy pun tersenyum karena Ia benar-benar merindukan Myungsoo. Saat tersenyum, tanpa sadar Suzy meneteskan airmatanya merasa bersalah. Apalagi Myungsoo nekat melawan Woo Bin sendiri karena merasa marah dan emosi atas apa yang Suzy lakukan.
"Kupaskan Aku jeruk..."ucap Myungsoo tiba-tiba tetap dengan nada dinginnya. Myungsoo sadar Suzy tengah menangis karena itu Ia mencoba mengalihkan pikiran Suzy agar tidak menangis lagi. Biasanya Myungsoo akan menggoda atau memeluk Suzy jika Suzy menangis, namun hal itu tentunya tidak bisa Ia lakukan sekarang.
Setelah mengupas jeruk, Suzy langsung menyuapi ke mulut Myungsoo yang masih asyik dengan ponselnya tanpa melihat Suzy.
"Kau tidak perlu melakukannya....jauhkan tanganmu..."ucap Myungsoo menjauhkan tangan Suzy yang menegadah di bawah dagu Myungsoo. Suzy melakukan itu karena tahu Myungsoo tidak bisa benar-benar memakan jeruk. Myungsoo sangat menyukai jeruk tapi hingga saat ini entah kenapa Myungsoo tidak bisa menelan ampas jeruk itu dan hanya bisa menghisap air jeruk saja.
"Aku sudah biasa mekakukannya..." kekeuh Suzy.
"Tapi ku bilang itu menjijikan..."protes Myungsoo sudah tidak seketus awalnya.
"Anni....kalau bekas Oppa itu tidak menjijikan...bukankah kita juga biasa berciuman bahkan saliva Oppa masuk ke mulutku...jadi tidak masalah jika hanya memegang bekas jeruk Oppa...."jawab Suzy santai dan dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Man
FanfictionDemi pengobatan sang kekasih Kim Bum akhirnya rela diperbudak oleh seorang wanita angkuh.... Namun ternyata dibalik keangkuhan wanita bernama Kim So Eun itu banyak kisah rumit dan suram yang berhubungan dengan Kim Bum