Ch 14: Keanehan (2)

111 28 62
                                    


Kenzo segera bergegas menaiki beberapa anak tangga yang telah ia lalui. Laki-laki itu mempercepat langkahnya, hingga mendapati gadis itu.

"Huh! Kau tertipu!" seru gadis itu tersenyum. Kenzo tak menanggapi dan langsung berbalik.

"Oi, laki-laki dingin. Akan aku beritahu beberapa hal mengenai Alica Clara!"

Kenzo menghentikan langkahnya dan gadis itu berjalan ke arahnya.

"Aku tidak main-main."

Kenzo memperhatikannya, dan dilihatnya name tag bertuliskan 'Ema Livian'.

"Aku Ema Livian, panggil saja Ema" ucapnya. Kenzo hanya menatap gadis itu dengan wajah datarnya.

"Alica Clara adalah gadis yang ramah dan pintar, tapi belakangan ini dia menjadi sangat aneh." sahut Ema to the point.

"Lalu?" tanya Kenzo penasaran.

"Alica tiba-tiba menjadi gadis yang pendiam dan bahkan menjauh dari beberapa sahabatnya. Selain itu, aku sering melihat Alica selalu ke toilet saat pelajaran berlangsung, padahal sebelumnya dia tidak begitu" jelasnya.

"Apa ada sesuatu yang mencurigakan dari sahabatnya?"

"Menurutku tidak, bahkan Lina dan Tiara juga merasa aneh dengan tingkah Alica."

"Apa ada hal lain yang kau ketahui?" tanya Kenzo lagi.

"Cih, aku merasa aku ini sedang di interogasi oleh detektif. Huh! Baiklah, satu hal lagi yang menurutku sangat aneh. Tadi pagi, aku adalah orang pertama yang mendatangi kelasku dan aku menemukan kertas di meja Alica." sahut Ema kemudian membuka tasnya.

"Setahuku, dia tidak pernah meninggalkan barang-barangnya di sekolah, apalagi yang berhubungan dengan pelajaran" kata gadis itu sembari menyondorkan kertas itu pada Kenzo.

"Aku tidak tahu apa-apa tentang kertas itu, tapi aku yakin itu adalah milik Alica, karena sejak kemarin aku melihatnya memegang kertas itu."

"Apa ini tulisan tangan Alica?" Kenzo memperlihatkan kertas itu pada Ema.

Absisi buah

  Absisi (abscission) atau kerontokan buah merupakan proses lepasnya buah dari pohon, seperti halnya pada daun, bunga, dan bagian-bagian bunga.

"Aku kurang tahu, dan sebenarnya aku dan Alica terbilang kurang akrab, tapi aku tahu sedikit tentangnya."

"Begitu yah," balas Kenzo memperhatikan kertas itu. "Ada hal lain selain tulisan awal" batin Kenzo. Ia membalikkan kertas itu dan dilihatnya tulisan dengan bentuk yang sama.

"Ini adalah bahasa Jerman. Neunzhenhundertneunundneunzig, berarti 1999. Selain itu masih ada tiga kelompok angka yang disusun terletak di tengah-tengah kertas. Apa maksudnya?" batin Kenzo bertanya-tanya.

"Hei! Apa yang kau pikirkan?" pertanyaan gadis itu membuat Kenzo beralih dari kertas itu.

"Tidak, apa aku boleh membawa kertas ini?" tanya Kenzo meminta izin.

"Tentu saja, lagi pula itu bukanlah milikku." balas Ema santai.

"Terima kasih atas informasinya, aku permisi" ucap Kenzo, kemudian berbalik.

***

Aku berjalan lebih cepat, langkahku menjadi sangat cepat. Aku berlari dan makhluk itu mengikutiku.

Brukkk...!

Tanpa sengaja aku menabrak seseorang hingga membuatku terjatuh ke tanah, aku melihat orang itu juga terjatuh ke tanah.

Hidup Dalam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang