Chaeyeon keluar dari kamarnya berniat menuju pantry untuk mengambil air minum karena tenggorokannya terasa begitu kering. Dirinya baru saja membersihkan tubuhnya, menghilangkan segala macam keringat yang menempel pada tubuhnya. Chaeyeon mengenakan piyama tidurnya yang bermotif beruang, ia juga menggunakan sandal rumahan yang berbentuk kelinci yang menambah penampilannya semakin lucu.Chaeyeon mengambil gelas lalu menuangkan air kedalam gelas itu dengan santai. Namun saat telinganya mendengar sebuah pintu yang tebuka, ia buru-buru meminum airnya lalu mengisi kembali gelasnya dengan air lagi lalu berjalan dengan tergesa-gesa untuk kembali menuju kamar tercintanya.
"hey ..."
Ada yang memanggil. Dan itu merusak niat awalnya dan mengharuskannya berhenti ditengah jalan lalu menoleh pada seorang pria yang baru saja datang.
Tap, tap, tap ...
Mingyu melangkahkan kakinya mendekati Chaeyeon sehingga Chaeyeon berbalik menatap Mingyu tanpa ekspresi.
"ada apa."
Mingyu membalas tatapan tanpa ekspersinya itu dan mengangkat sebuah kantung plastic yang berisikan sesuatu. Chaeyeon yang melihat itu membelalakan matanya tak percaya.
"apa ini punyamu?"
Chaeyeon berusaha mengontrolkan ekspresinya. "b-bukan ..." bohongnya.
"bibi yang tinggal disebelah melihatmu mau membuang ini di tong sampah tapi akhirnya kau menaruhnya di atas kursi dekat taman sana."
"b-benarkah? A ... ahahaha," chaeyeon menggaruk tengkuknya bingung harus berkata apa. Ia tak habis piker kenapa cake yang didapatkannya beberapa jam yang lalu itu kini sudah berada di hadapannya lagi padahal tadi ia sudah berusaha meninggalkan cake itu.
"ini milikmu kan? Jangan bohong."
Mingyu menurunkan kantong plastic itu lalu menaruh tangannya yang bebas ke dalam saku celananya.
Chaeyeon menunduk, ia berniat mengatakan apa adanya pada pria dihadapannya itu. "em, sebenarnya ... cake itu pemberian dari seseorang yang sudah kutolong, dan ..." chaeyeon merasa ragu untuk mengatakannya.
"dan ... aku b-berniat mem-berikannya pa-padamu karena ... karena ... ibumu bilang hari ini, kau ulangtahun." Lanjutnya terbata-bata.
Mingyu hanya terdiam. Posisinya, tatapan matanya, hembusan napasnya juga masih sama, tak ada respon apapun darinya. Chaeyeon dengan perlahan mengangkat kepalanya melihat Mingyu yang terdiam itu.
"aku ... berpikir dan memilih tidak jadi memberikan ini padamu, ibumu menyuruhku untuk merayakannya... tapi, aku takut jika kau malah tak suka dan aku sadar kalau aku tak berhak merayakan ini karena aku bukanlah seseorang yang penting untukmu ..." ujar Chaeyeon panjang.
Tapi, sama sekali tak ada respon dari Mingyu, pria itu tetap tak bergeming dan masih memanang Chaeyeon dengan tatapan yang datar. Tatapan Mingyu pada wanita itu terasa menusuk seakan-akan bahwa Mingyu benar-benar tak menyukai dirinya.
"a-ah ... kalau begitu, aku akan kekamar." Udara disekitarnya semakin terasa mencekam. Iapun memilih untuk kembali ke kamarnya. "s-selamat malam, dan ... selamat ulangtahun." Ucap Chaeyeon sebelum berbalik.
"kalau begitu rayakanlah ulangtahunku sekarang juga."
suara yang terasa berat itu terdengar oleh telinga Chaeyeon. Chaeyeon kembali terdiam ketika hendak melangkah, lantas iapun berbalik kembali menghadap tubuh tinggi milik Mingyu.
"ayo."
Seketika tubuhnya membeku seperti es saat sebuah tangan menyentuh lengannya lalu menariknya kearah ruang makan. Entah mengapa, tubuh Chaeyeon seperti telah terhipnotis saja dan mengikuti kemana tangan Mingyu menariknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Not Dating - Minchae [Completed]
FanfictionKim Mingyu yang bahkan tidak mengenal Jung Chaeyeon dan keduanya harus menikah karena perjodohan yang kedua orangtua mereka buat, tanpa adanya rasa cinta sedikitpun. Highest Rank #4 minchae - 12/08/2020 #2 minchae - 20/08/2020 #1 minchae - 01/09/20...