10. Why?

3K 272 34
                                    

Warning!!!
Untuk pembaca dibawah 17 tahun diharap tidak membaca part ini.
Terimakasih~
...

Mingyu baik Chaeyeon belum ada yang berani mengeluarkan suara mereka setelah memasuki sebuah taksi. Meski banyak sekali yang ingin Chaeyeon katakan saat ini juga.

'Kemana dia akan membawaku?'

'Menyangkut masa depan apa memangnya? Apa menyangkut kontrak pernikahan yang waktu itu kami sepakati?'

'Atau ... dia akan segera menceraikanku?'

'Kemana dia akan membawaku? Apa ketempat pengadilan untuk menandatangani surat perceraian?'

'Tsk, kita bulan madu saja belum ...'

Chaeyeon membulatkan matanya saat menyadari dirinya mempunyai pikiran seperti itu.

"Yaampun! Apa yang aku pikirkan? Jelas itu tidak akan terjadi." Rutuknya dengan suara yang pelan.

"Ng?" Mingyu menolehkan kepalanya ke arah Chaeyeon yang berada di sampingnya itu.

Merasa ada yang bersuara, wanita itu juga menolehkan kepalanya ke arah Mingyu yang tengah menatapnya kebingungan.

"Ada apa?" Tanya Chaeyeon yang membuat Mingyu malah semakin kebingungan.

"K-kau tadi ... ah- tidak, tidak ada apa-apa. Kukira kau berbicara denganku."

Chaeyeon menggelengkan kepalanya, "ah, ngh ... aku menggumam tadi."

Setelahnya, wanita itu kembali memalingkan wajahnya yang mulai berubah kemerahan. Ia kembali menatap jalanan lewat kaca mobil taksi yang mereka tumpangi.

Tetapi Mingyu, pria itu masih tetap pada posisinya, menatap Chaeyeon yang baru saja berpaling darinya itu. Dan tanpa sadar, sebuah lengkungan kecil di wajahnya itu muncul karena melihat sedikit wajah wanita disampingnya itu memerah.

'Kenapa aku tersenyum?'

...

"Ehem," Mingyu berdehem saat ayah, ibunya, dan juga Chaeyeon terlihat sudah selesai menyantap makanan mereka.

Ya, memang kini mereka berdua telah berada di rumah milik keluarga Mingyu.

"Ayah, langsung saja ... ada apa kau memanggilku?" Tanya Mingyu dengan nada yang dingin sekaligus sinis.

Minjoon meneguk segelas airnya. Ia sekilas menatap Chaeyeon tersenyum, wanita itu membalas senyumannya. "Kau, mengobrolah dengan ibumu. Ikutlah."

Minjoon beranjak dari tempat duduknya menuju ke ruangan pribadinya yang berada tak jauh dari ruang makan yang cukup luas itu dengan diikuti Mingyu.

"Ibu ... ada apa sebenarnya ibu memanggil kami?" Tanya Chaeyeon saat Mingyu dan ayah mertuanya itu telah menghilang dibalik pintu.

Nari tersenyum lebar, wanita separuh baya itu menautkan jari jemari tangannya dengan jari tangan lembut milik Chaeyeon. "Tak usah khawatir, sebenarnya kami memanggil kalian bukan karena hal yang terlalu penting." Ia kemudian mengusap surai hutam Chaeyeon lalu menyentuh pipinya dengan sentuhan yang lembut. "Kami hanya rindu pada kalian berdua." Lanjut Nari yang hanya dibalas senyuman tulus oleh Chaeyeon.

...

Mingyu saat ini sedang terduduk di sofa yang berada di ruang kerja ayahnya itu untuk menunggu sang ayah berbicara dengannya karena saat ini ia sedang berbicara dengan orang lain lewat telfon.

Laki-laki itu melihat sekeliling, ia sudah cukup lama tidak masuk keruangan ini, dan tak ada yang berubah.

"Ehem,"

Married Not Dating - Minchae [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang