enam

4.3K 186 1
                                    

Amanda masih membereskan buku ke dalam tasnya saat murid-murid berhamburan keluar kelas untuk pulang.bahkan ia nampak malas malasan menutup resleting tas nya.ia hanya menyandarkan kepalanya dikursi kemudian matanya terpejam.entah mengapa
setelah kejadian tadi ia sangat tak bersemangat,bahkan untuk pulang sekalipun.
Alasannya adalah tidak mau menemui seseorang yang telah membuat mood nya jungkir balik
hari ini.oleh karena itu amanda lebih memilih menunggu esa kakaknya,menghubungi kalu ia menunggunya di parkiran.

Tak peduli dengan keadaannya sendirian dikelas,karena syifa udh pulang terlebih dahulu.
setelah susah payah amanda memaksanya,gadis itu terus saja memaksa amanda untuk bercerita.syifa bahkan tidak melihat keadaan amanda yang benar benar badmood saat itu.
Akhirnya untuk membujuk syifa pulang,amanda berjanji padanya akan bercerita asalkan syifa kerumah nya nanti malam.

Dan tentu saja syifa menyambutnya dengan antusias.
Syifa memang sangat sering menginap dirumah manda.dan
sekarang ditambah ia akan mendapat sebuah berita yang bahkan semua murid disekolahnya pun ingin mengetahuinya.

"Ayo pulang"amanda mendengar seseorang bersuara.dan tentu saja itu suara pria.awalnya ia kira itu esa,karena dialah satu satunya orang yang sedang di tunggu nya.

Tapi setelah didengar baik baik.
Suara orang itu tampak familiar
di telinga amanda belum lama ini.
Siapa(?)

Dan......

Seketika mata amanda terbuka.
tubuhnya menegang tatkala seseorang itu duduk disampingnya.

Untuk beberapa menit ia mematung dengan ekspresi terkejut.kemudian matanya kembali terpejam paksa sambil menghela nafas berat.hari ini mungkin amanda harus menandai hari tersialnya setelah sekian lama ia terlahir.

Kehadiran seorang angga yunanda

Ia membuka matanya kembali.
seseorang yang kini dihadapan nya pun tersenyum kecil.
persetan-lah dengan julukan ice
Prince nya itu.

"Ngapain?"tanya amanda sambil menatap tajam orang itu.

"Jemput kamu"jawabnya.

"Nggak.gue pulang bareng bang esa aja"jawab amanda sakratis.
ia menyadari tatapan pria yang dihadapan nya berubah seketika.
senyum nya luntur.Dan ya,sekarang baru amanda lihat sisi tembok pria itu.DATAR.

"Aku nggak mau tau.kamu tetep pulang sama aku!"amanda bergidik ngeri,suara angga kali ini benar benar datar.

"Loh kok lu gitu sih.seterah gue dong mau pulang sama siapa aja!"

Angga terlihat menahan emosinya,rahangnya mengeras.
"Manda!aku udah bilang,aku nggak suka cewek pembantah!dan aku juga nggak suka denger kamu ngomong lo-gue sama aku!"
Suara angga meninggi diiringi dengan tatapan tajam yang menusuk bagi amanda.

"Tapi kan-"belum juga menyelesaikan perkataan nya,tangan amanda kini telah ditarik angga menuju parkiran.

Amanda yang tak terima,
berusaha melepaskan hal yang lebih pantas disebut cengkeraman itu.tapi hasilnya nihil,tangan angga berkali kali lebih kuat dibanding dirinya.

Sesampainya di parkiran,amanda melihat esa yang baru saja keluar dari mobilnya.ia dapat bertaruh
kalau saat ini esa sedang menatap kearahnya.antara tak mengerti dan marah,amanda dapat melihat
Itu dari ekspresi esa.

" Dek!!"seru esa dari tempatnya berdiri.

"Woy!!lo apain adek gua banci!!!"
esa berlari menghalangi jalan angga.dan itu membuat sukses membuat angga berhenti.tapi tidak dengan cengkeraman nya ditangan amanda.

Untuk sesaat,angga menatap tajam pada esa.

"Bang gue pinjem adek lo bentar!"
ucap angga sambil melangkah melewati esa untuk menuju mobilnya.

Amanda yang mendengar itu terbelalak.matanya menangkap
mata esa yang kini menatap kearah nya seakan meminta penjelasan.

Dengan keadaan ditarik angga,
amanda berbalik ke belakang seraya menganggukan kepalanya
untuk meyakinkan esa.ia tak ingin mengambil resiko yang akan membuat abangnya dan angga berkelahi.

Dan pada akhirnya amanda kini duduk dimobil angga.

💝💝💝

"Lu bisa nggak sih nggak narik narik?tangan gue sakit tau!"ucap amanda setelah duduk di kursi samping kemudi.matanya tampak berkaca kaca,menahan perih dipergelangan tangannya karena cengkeraman angga.

Angga yang awalnya fokus menyetir,kini tampak peduli dan menatap kearah amanda.segera ia  menepikan mobilnya dipinggir jalan.

"Manda aku minta maaf"ucap nya
lembut.ia meraih tangan amanda
yang memerah tersebut,
kemudian mengarahkan kemulutnya.

Perlahan angga meniupi tangan itu.seraya mengusap usap pelan
Dengan jari jarinya.sesekali ia meringis seakan merasakan sakit yang sama.

Untuk beberapa saat amanda terpaku dengan perlakuan angga.
Melihatnya memperlakukan dirinya begitu lembut,amanda seperti lupa kalau pemuda ini adalah seseorang yang sangat menyebalkan dan juga semena-mena.lalu sebuah pikiran terlintas di benaknya,sebenarnya angga ini makhluk semacam apa(?) mengingat sifatnya yang temperamental.dan selalu berubah-ubah setiap saat.yaa..
walaupun amanda baru mengenalnya tadi pagi.

"Masih sakit?"tanya angga yang masih memegangi tangan amanda.

Amanda tak menjawab ia masih menatap angga.

Hingga suatu hal menyadarkannya.hal yang membuatnya terkejut.angga memeluknya,membuat kepalanya bersandar di dada angga.
amanda merasakan dagu angga
ada diatas kepalanya,serta punggung nya yang terasa diusqp usap oleh tangan angga.
Dan itu tentunya saja membuat jantungnya berdegub kencang.

"Maafin aku,aku cuma nggak suka kalo kamu nggak nurut sama aku"ucap angga

Amanda lagi lagi menghela nafasnya berat.sepertinya telinga nya harus siap siap mendengar kalimat ini keluar dari mulut angga berkali kali

"Tapi nggak kayak gini caranya ngga!"lirih amanda.

"Iya aku minta maaf,dan please manda,aku nggak mau denger lagi kamu ngomong lo-gue"

Sepertinya memang amanda harus menyanggupi permintaan angga ini dengan berat hati.mengingat ia ada di pelukan pemuda itu sekarang.bisa saja sebenarnya angga itu seorang psycho dan jika amanda membantahnya kali ini dia akan mencekiknya tiba tiba.amanda dibuat ngeri oleh pemikirannya sendiri.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang