sembilan

4K 168 1
                                    

Pagi pagi buta sekali,amanda sudah berada di sekolah.ia tak ingin mengulang keterlambatan nya lagi.bisa bisa image sebagai 'murid terpandai' yang disandangnya hilang begitu saja.

Suasana di sekolah masih sangatlah sepi.baru satu-dua orang yang terlihat baru datang.
bahkan dikelas XII-IPA 1 hanya amanda seorang yang terlihat tenang membaca bukunya.

Tiba tiba seseorang menghampiri bangkunya,berdiri seraya menyondongkan badan kearah amanda.

Amanda yang merasa terusik pun mendongak,menatap wajah sipemilik tubuh yang berdiri tepat di hadapannya itu.

"Eh!rio?kenapa?"sapa amanda saat melihat pemuda bernama rio itu.

"Gue ganggu nggak man?"tanya rio seraya tersenyum lebar.

" ah enggak kok!"jawab amanda.

"Gini man,gue cuma mau bilang nanti setelah istirahat kita disuruh keruangan kepsek" ujar rio

Kening amanda mengernyit,ia sedikit terbengong mendengar perkataan rio sambil mengingat ngingat apakah ia telah berulah sehingga dipanggil keruang kepsek.eh kalo berulah kan seharusnya dipanggil guru bsk.

"Ngapain ya,yo?"

"Katanya sih kita ditunjuk sebagai siswa yang mewakili sekolah untuk olimpiade fisika sama kimia"tutur rio seraya menegakkan tubuhnya yang mulai terasa pegal.

"Serius,yo??!!"pekik amanda.ia bahkan tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang antusias saat ini.telapak tangannya kini meremas tas nya yang berada dimeja

Hal ini memang merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi amanda.dimana ia bisa mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya,serta menambah deretan prestasi yang sudah ia dapat kan dari dulu.dan tentu saja rekan yang di hadapannya kali ini juga sama sama terlibat dalam jajaran siswa berprestasi dari dulu.

Rio,anak XI-IPA 1 yang mana sekelas dengan amanda,adalah siswa berpenampilan rapi.bukan nerd,tak berkacamata,tapi dia kadang terlihat membaca buku.
porsi wajah yang tampan tak diragukan,tapi tak menyandang most wanted tapi cukup memenuhi kriteria cowok idaman.sudah tampan,pintar lagi.

Tapi amanda hanya baru mengenalnya saat masuk SMA ini.
Karena kebetulan mereka baru beberapa kali dipasangkan untuk ikut olimpiade-olimpiade dan semacam kejuaraan lainnya.

"Gue juga blm pasti sih.yaudah lah biar jelas,kita denger aja langsung dari kepsek nya"ujar rio sambil melangkah menuju bangkunya yang tak jauh dari bangku amanda.

Amanda mengangguk

Ternyata kini sudah banyak orang yang berada dikelas amanda.
murid murid berlalu lalang masuk kekelas,dan seorang yang berdiri diambang pintu dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku.

Orang itu menghampiri meja amanda,berdiri dengan posisi yang sama dengan posisi rio tadi.
kedua tangan nya masih ia sembunyikan di balik saku jaketnya.

Amanda yang dari tadi mengikuti orang yang ternyata angga itu hanya mengernyitkan keningnya.
ia tak memperdulikan tatapan angga yang menginterupsi itu.

"Ngapain ngangguk ke dia?"tanya angga.

"Apa?"amanda balik bertanya.

Angga mulai mengeluarkan tangan sebelah kanannya,lalu ia tumpukan pada meja amanda

"Aku tanya knp kamu ngangguk ke dia?"angga masih mempertahankan nada suaranya.

"Rio maksudnya"

"Iya"

"Emang kamu perlu tau?"amanda mengangkat sebelah alisnya.

"Menurut kamu kenapa aku nanya kayak gitu?"jawab angga

Amanda diam tampak berpikir

"Itu karena aku nggak suka,
manda!"sambung angga sambil meninggikan nada suaranya.

"Tapi aku cuma bicara sama rio,
ngga" jawab amanda

"Tapi aku tetep nggak suka!" tegas angga

"Kenapa?" bentak amanda"lagian apa sih masalah kamu?"

"Kamu masih tanya apa alasan aku?"tanya angga
"Kamu itu pacar aku!"

"Pacar?oke!kalo gitu aku mau kita putus!" ucap amanda.

Rahang angga mengeras,tangan
nya juga mengepal mendengar penuturan amanda.tapi sedetik kemudian bibirnya menunjukan senyuman.

"Kamu pikir aku mau tau?"tanya angga."karena sampai kapanpun kamu nggak akan pernah bisa lepas dari aku"

Kalimat angga barusan sukses membuat amanda membulatkan matanya.rasanya sia sia saja jika ia melanjutkan perdebatan ya dengan pemuda sejuta ego di hadapannya kini.untuk itu,amanda hanya bisa menghela nafas berat.

"Kamu egois" ucap amanda pelan

"Aku selalu tau"jawab angga,
kemudian ia memindahkan  posisi ranselnya kedepan,untuk sesaat ia mengorek ngorek isinya,
hingga akhirnya iya mengeluarkan sebuah kotak makan berwarna biru dengan ukuran sedang,lengkap dengan botol berisi air minumnya juga.

"Mama masakin ini buat kamu.
Jangan nolak,aku tau kamu blm makan"

Benar benar,amanda harus berusaha keras memahami dan menghadapi sikap angga saat ini.tadi dia marah marah,dan sekarang tiba tiba dia menyuruhnya makan(?)masakan mama nya(?)dan dari mana angga tau kalo amanda belum makan(?)
sungguh,seorang angga yunanda
memang tak dapat diduga

Karena malas berdebat lagi,dan berharap angga segera menghilang dari hadapannya,amanda menerima kotak makan beserta botol air minum yang angga sodorkan.lagi pula memang benar kalau saat ini ia memang merasa lapar,jadi ia memakan masakan yang kata angga buatan mama nya itu.

Tapi yang selanjutnya diluar dugaan amanda.angga tidak pergi dari kelas nya melainkan duduk disamping amanda.tapi amanda yang keras masih kesal tak mau berkata apapun dan terus melanjutkan makannya.

"Kamu mau makan sendiri aja?"
tanya angga yang terus memandangi amanda.

Amanda diam,tak berniat untuk menjawab.

"Gak ada niatan buat nawarin aku?"tanya angga

'Nggak'-amanda

"Atau nyuapin aku gitu?"

'Apalagi'-amanda

"Aku juga blm makan loh,manda"

'Sumpah!nggak nanya'-amanda

"Yaudah kamu abisin aja" angga yang sedari tadi tak di hiraukan  oleh amanda,pada akhirnya hanya bisa melipat tangannya  diatas meja.kemudian ia menelungkupkan kepalanya disana.

Amanda yang melihat itu,sejenak menghentikan aktifitas makannya.lagi lagi ia melihat sikap manja angga yang tak pernah diketahui oleh orang lain.
murid lain yang ada disekitaran mereka pun sempat menatap terkejut kearah keduanya.mereka tak menyangka si penyandang ice prince bisa semanja itu.mereka juga terkejut dengan perkataan angga yang tadi mengatakan amanda pacarnya.karena memang notabenenya hanya syifa yang tahu.

Tiba tiba amanda menaruh sendok dari tangannya.ia menatap kearah angga yang bergeming sejak tadi,lalu tangannya perlahan menggeser kotak makan yang isinya masih tersisa setengah itu.karena tiba tiba dirinya peduli mendengar angga blm makan.

"Nih makan"ucap amanda pelan,ia menggeser kotak makan itu hingga menyentuh tangan angga yang berada di atas meja.

Angga mendongak dengan kening mengkerut.

"Tadi kamu bilang kamu blm makan kan?"tanya amanda

"Abisin aja,nanti kamu nggak kenyang"ucap angga

"Aku udh kenyang!"

"Beneran?" tanya angga memastikan

Amanda mengangguk"iya makan aja! Tapi sorry sendoknya bekas aku"

"Pas dirumah aku kan kayak gini juga,malahan aku nggak mau sendoknya diganti"ucap angga

Amanda hanya bisa memutar bola matanya sebal

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang