Langkah amanda terhenti,ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya,ternyata di aula sekolah,dan angga berdiri beberapa meter didepannya.hanya mereka berdua disana,kenapa diaula terasa sangat sepi,dan angga membuatnya semakin menyeramkan bagi amanda.
Amanda mendongak membuat matanya bertemu dengan manik mata milik angga.amanda benci dengan situasi ini,dimana ia harus menghadapi kemarahan angga meski ia tak tau apa kesalahannya.
"K..kamu kenapa?"amanda semakin memberanikan diri bertanya karena melihat angga yang diam dan hanya menatap nya.
"...ngga" ucap amanda sekali lagi.
Amanda dapat melihat pria itu memejamkan matanya beberapa saat.
"Aku udah bilang sama kamu kalo aku nggak suka cewe pembohong!"angga menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya."dan sampe hari ini kayaknya kamu nggak pernah dengerin hal itu.aku harus gimana lagi manda supaya kamu nurut sama aku?"nada pria itu meninggi karena menahan emosinya dari tadi.
"Hal mana lagi sih ngga,yang buat kamu bilang aku pembohong.aku nggak ngerti"amanda mencoba setenang mungkin,padahal ia bersusah payah mengabaikan getaran tubuhnya.
"Itu karena kamu nggak pernah berusaha untuk ngertiin aku"
Amanda meringis dalam hati mendengar kalimat angga.kenapa rasanya sakit?
"Kamu pikir kenapa aku kayak gini?aku udah denger semuanya manda.olimpiade?rio?belajar bersama?"
"Dan kamu nggak pernah cerita apapun.aku tau itu urusan kamu,tapi seharusnya kamu berpikir ulang kalo kamu udah menjadi bagian dari aku.setidaknya kamu ngasih tau aku,meskipun aku nggak akan pernah biarin hal itu terjadi"
"M....maksud kamu?" tanya manda.
"Kamu nggak akan macem² kan?""Kamu lupa aku siapa?aku bisa lakuin apapun supaya semuanya berubah"angga menampilkan senyumannya dan amanda tau pria itu merencanakan sesuatu didalam otaknya.
"Angga please!untuk hal ini-"amanda memejamkan. Matanya takut"jangan ikut campur"
Tangan angga mengepal kuat menahan emosi,tapi di bibirnya kembali terlihat senyuman.
"Dan biarin kamu deket² sama rio?"Lis angga terangkat sebelah.
"Itu nggak ada kaitannya,ngga"
ucap amanda."Emangnya aku nggak tau kalo rio itu punya perasaan lebih sama kamu?"angga menghela nafas sekejap,"dengan cara kayak gini udah bikin dia naik satu tahap buat deketin kamu"
Amanda terdiam,lebih dari pada mencerna kata² angga barusan.bukan tentang rio yang menjadi pikirannya,tetapi bagaimana angga bersikap,apakah benar pria itu melindunginya?
Amanda memang sudah mulai menerima setiap sikap angga.tapi bukan berarti ia akan diam saat orang lain tersangkut masalah nya.bukan jalan keluar jika rio mundur dari posisinya di olimpiade,tapi amanda juga ingin berada disana.
Amanda mendekat,berjalan kearah angga sambil terus memegangi ujung roknya.matanya memanas saat dihujam tatapan angga yang menusuk.
Saat ini ia berada dihadapan angga,mungkin mereka hanya berjarak 10 cm.ditatapnya lagi mata pria itu yang masih menatap kepadanya.jantungnya tiba² berdetak sangat cepat.amanda tidak tau,belakangan ini ia sering merasakan jantungnya berdetak sangat cepat saat berdekatan dengan angga.sebenarnya apa ini?dulu ia juga merasakan hal sama.apakah angga benar² sudah mengisi hatinya.dan menggeser apa yang ia pertahankan sejak dulu.
Amanda menggeleng dalam hati.
Kembali memikirkan tentang perasaan,lagi² membuatnya dilema.jadi sebelum terlampau jauh,amanda harus membuang pikiran itu dari otaknya,dan segera mengarahkan pikirannya pada seseorang yang menunggu ia berbicara sejak tadi."Ngga?" panggil nya.
"Ini bukan tentang kekuasaan,harta,cinta atau apapun.kamu ngerti kan?prestasi itu nggak bisa dibeli pake uang.seseorang bekerja keras untuk itu.jadi please meskipun kamu bisa ngelupain apapun,tapi aku nggak bisa menyeret orang dalam permasalahan kita-" amanda mencoba berbicara pelan² agar pria dihadapannya mengerti.
"Kamu yang bilang sendiri sampai kapanpun aku nggak akan pernah lepas dari kamu.lalu kenapa kamu ngeraguin itu sekarang?"
"Nggak ada perlu kamu raguin ngga.karena aku mulai terbiasa sama sikap kamu sekarang.dan mungkin aku hanya perlu membiasakan diri dengan hal lain sekarang"
Entah kenapa mendengar hal itu membuat kepalan tangan angga merenggang,tapi ia masih penasaran dengan kelanjutan gadisnya.jadi ia tetap mempertahankan ekspresinya.
"Contohnya?" tanya angga.
Amanda terlihat ragu,ia sedikit menimang-nimang dengan perkataan yang ia ucap kan
Tapi yang ia lakukan adalah menggerakan kakinya satu langkah,mengikis jaraknya dengan angga.entah keberanian dari mana ia mengulurkan tangannya ke leher angga,dan meletakan kepalanya di bahu pria itu.
"Mencintai kamu"ucap amanda pelan,dia terlalu takut dan malu jika berhadapan,seakan yang ingin dikatakannya itu adalah sebuah pengakuan kebohongan.
jadi dengan begini ia bisa menyembunyikan wajah nya dari tatapan elang milik angga.Dan angga?
Pria itu senang luar biasa,diluar dugaannya juka amanda akan melakukan hal ini.ia bersumpah kalo dalam sekejap emosinya hilang oleh perlakuan amanda.meski amanda hanya mengatakan akan mencoba,tapi sungguh ia sangat bahagia.
Fix!angga kalah saat ini.pria dengan tingkat ego yang tinggi itu bisa luluh hanya dengan perlakuan sederhana gadisnya.ia tak dapat menahan lagi dirinya untuk membalas pelukan amanda yang sejak tadi bersender di bahunya.
Diusapnya rambut gadis itu lembut.
"Aku sayang kamu"bisik angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA,,DAN JANGAN LUPA MEMBERI SUARA,,JANGAN DILIHAT DOANG OKE 👍