sembilan belas

3.3K 142 5
                                    

"Makanannya mana?tanya angga saat manda memasuki kamar.pria itu melihat gadisnya tidak membawa apapun ditangannya.

"Gak ada,bahan-bahannya abis,bibi blm belanja"jawab amanda yang langsung duduk disamping angga."anterin aku belanja ya?"

Angga mengernyitkan kening nya,
meninggalkan kerutan disana"kenapa nggak bibi aja?"

"Bibi masih ada kerjaan lain,lagian aku juga pingin beli sesuatu"

"Es krim?"

Amanda mengangguk dengan semangat.

"Nggak!ini masih pagi"

Seketika itu amanda mengerucutkan bibirnya,dan angga tanpa mau tahu hanya fokus pada game nya.merasa diabaikan,amanda memilih cara lain dengan memeluk lengan angga dari samping dan wajahnya memasang ekspresi memelas.

"Please" mohon amanda.ya tuhan,angga harus ekstra sabar untuk menahan dirinya untuk berbalik dan menciumi wajah menggemaskan itu.

"Nggak!"

"Angga?"

Angga tetap menggeleng.

"Angga....sekali ini aja"ucap amanda.

"Nggak!" amanda tau,sangat tau kalau perintah angga itu sangat mutlak.tapi ia merasa saatnya mencari kelemahan kekasihnya itu.oh ya,perlu kuberitahu kalau amanda sudah mencintai pria bernama angga sejak beberapa minggu yang lalu.

"Sa,,,,yang?"oke,amanda mengucapkannya untuk pertama kali.jadi tak salah jika ia sedikit gugup.

Dan rupanya angga tertarik mendengar kata amanda barusan.
bahkan hatinya lebih cepat menangkap gelombang suara tersebut dibandingkan gendang telinganya,dan tak ada alasan untuk ia tak berbalik.

"Bilang apa barusan?"tanya angga dengan aslinya yang terangkat,wajahnya masihlah sedatar triplek.

"Ish,aku yakin kamu denger"

"Ulangi!"

Amanda menarik nafas sambil menatap manik mata angga.ingin sekali menonjok wajah menyebalkan itu,tapi sayang dia tampan.amanda juga udah terlanjur sayang.

"Sayang"

"Masih kurang!"

Gilian amanda mengernyit tak paham,dia masih sangat ingat kalau tadi ia hanya mengucapkan satu kata itu.

"Aku tadi hany-" anda tidak melanjutkan kalimatnya.tiba² ada pencerahan diotaknya yang membuatnya paham dengan keinginan angga.

Terlalu malu jika amanda mengucapkan secara blak-blakan.
Jadi ia sedikit bergeser hingga tak ada lagi jarak diantara keduanya.
Kedua tangannya masih tetap mendekap erat lengan kekar pria itu.dan sekarang ia hanya perlu sedikit mendongakkan kepalanya sehingga bisa mencapai telinga angga.

Oke tahan,amanda tidak akan menghela nafas.terlalu bahaya jika ia melakukannya.yeah,amanda mengetahui semua itu dari beberapa cerita fiksi yang ia baca.

"Aku sayang kamu"bisik amanda.

Adakah kata yang bisa mendeskripsikan kebahagiaan angga sekarang?sungguh,kali ini angga lebih dari kata bahagia.ia tak berbohong,sepersekian detik kalimat itu meluncur di bibir manis seorang amanda
Mampu membuat darahnya berdesir,begitu hatinya yang menghangat.

Efek ini sangat besar bagi angga.dalam hati ia berjanji dan bahkan untuk janji² berikutnya juga akan tetap sama'tidak akan pernah melepaskan seorang amanda'.

Tanpa sadar stik ps yang di genggamnya sudah terletak begitu saja.kini tangannya balik menggenggam tangan amanda yang masih bertengger dilengan atasnya,rupanya gadis itu sedang berusaha menyembunyikan wajahnya yang berubah menjadi merah.

Angga terkekeh melihat aksi menggemaskan gadisnya,lalu menarik tubuh mungil itu ke hadapannya agar dia bisa dengan bebas mendekapnya.

Amanda tak berontak saat mengetahui ia dalam dekapan kekasihnya.beberapa kecupan ringan juga ia rasakan mendarat di kepalanya.dia terlalu malu untuk menampakkan wajahnya saat ini,jadi dia hanya mencoba diri didada angga dan membiarkan pria itu berlaku sesukanya (ambigu nggak si? :v)









My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang