t-wo

540 104 9
                                    

"Lihatlah, betapa sibuknya kita sampai-sampai kita harus makan malam jam segini. "Ujar Mina dengan nada mengeluh. Memang wajar saja jika Mina mengeluh, disaat semua orang sudah tertidur dirumah masing-masing, ia dan Tzuyu masih harus lembur di kantor.

"Mau bagaimana lagi, ini sudah tugas kita. Untung saja kerjaan kita sudah selesai. Dan kita bisa makan dengan puas sekarang.."Ujar Tzuyu bersyukur.

Mina pun mengangguk. Tzuyu dan Mina bekerja dibagian pengeditan. Karena itu, mereka berdua sering kali pulang larut malam.

Saat sedang asyik memakan santapan malamnya, Ponsel Tzuyu berdering.

Kring... Kring...

Dengan sigap Tzuyu langsung menerima panggilan itu. Sekedar informasi, panggilan berasal dari nomor rumah.

"Yeoboseyo, Tzuyu sedang berbicara.. "

"..."

"Yeoboseyo... Tolong jangan main-main, ini sudah malam. Tolong berbicaralah."

Mina yang melihat Tzuyu panik pun menanyakannya dengan body language 'siapa? ' tapi Tzuyu justru menggeleng.

"Yeobose--"

"Tzuyu.. "

"Oppa?! Tae Ho oppa?! Kau kenapa? Kau dimana? "

"T.. Tzuyu-ya, a.. Aku tidak bisa menahannya lagi... "

"Tae Ho oppa?! Kau kenapa? bicaralah dengan jelas! "

"Mi.. Mianhae... Jeongmal mianhae
..."

Tutt tuttt

Sambungan pun tertutup dengan cepat. Dada Tzuyu langsung bergemuruh kencang. Matanya sudah berkaca-kaca, keringat dingin sudah mengucur deras dari pelipisnya. Rasanya sudah tidak karuan.

"Mina-ya, mian.. Aku harus pergi sekarang. Aku akan kembali!tolong jaga tas-ku. Hati-hati, didalam nya terdapat dompet dan ponsel."Ujar Tzuyu langsung berlari menuju rumahnya, tanpa menaiki kendaraan umum. Tzuyu terus berlari.

Ia yakin jika Kakaknya itu pasti berubah lagi. Kali ini kakaknya pasti berulah lagi. Dengan langkah jaki yang dipercepat, Tzuyu berlari menuju rumahnya.

Sesampainya di depan rumah, ia bernapas lega. Lampu dalam rumahnya ternyata masih menyala, menandakan masih ada orang didalam rumah. Tzuyu pun melangkahkan kakinya untuk memasuki rumahnya, tapi baru saja satu langkah, ia melihat 2 orang lelaki tidak dikenal sedang berjongkok di balik dinding penghalang antara rumah Tzuyu dengan jalan Raya.

"Nugu? "

Tzuyu pun membelokan langkahnya menuju kedua orang lelaki itu. Tapi, langkahnya terhenti saat mata Tzuyu melihat Hwang Tae Ho, kakaknya keluar dari rumah. Dadanya kembali bergemuruh. Dan anehnya, kedua lelaki tidak dikenal itu langsung mengikuti Tae Ho secara diam-diam. Tanpa rasa takut, Tzuyu pun diam-diam mengikuti Kedua lelaki tidak dikenal itu.

Sampai kakinya berhenti di depan rumah besar. Dan kakaknya, Hwang Tae Ho masuk kedalam. Pikiran Tzuyu sudah tidak jernih. Ia ingin melaporkannya pada siapa? Ibu dan ayahnya? Mana mungkin mereka peduli lagi. Polisi? Tzuyu tidak ingin kakaknya ditahan dan dihukum.

Tak lama kemudian, Tzuyu melihat Tae Ho keluar dengan seorang perempuan yang ia gendong ala bridal style. Tzuyu sudah yakin, pasti itu adalah targetnya malam ini.

Samar-samar Tzuyu mendengar kedua lelaki tidak dikenal itu saling beradu argumen.

"Apa yang kau pikirkan lagi, Taehyung?! Jika kita terlambat sedikit saja, blackstar pasti akan langsung membunuhnya! "

Reason | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang