f-ourteen

376 65 13
                                    

Saat Taehyung menatap sepasang mata itu, Ia merasakan persaan yang berbeda. Perasaan yang berbeda seperti saat ia bersama Hyejin. Persaan seperti ini tidak pernah ada didalam hati Taehyung. Perasaan saat ia mencintai seseorang tapi ia tidak berani mengungkapkan. Bukan karena tidak percaya diri, hanya saja ia takut jika ternyata ia telah dibohongi. Apa yang harus Taehyung lakukan? Ia tidak bisa terus menerus diam seperti ini. Tzuyu, sebenarnya siapa kau?

"Taehyung-ah, ini kopimu. "Ujar Jimin sembari memberikan secangkir kopi pada Taehyung.

Taehyung pun menyeruput kopi nya dengan pelan. Lalu ia kembali melipat tangannya dan kembali berpikir. Jimin mengangkat alisnya sebelah.

"Apa yang sedang kau lakukan? "

"Berpikir. "

Jimin berdecak kesal,"Aku juga tau, maksudku apa yang sedang kau pikirkan? "

Lama Taehyung tidak menjawab,akhirnya ia siap mengeluarkan unek-unek nya pada Jimin. "Jimin-ah, aku mulai berpikir jika Tzuyu adalah seorang pembohong. "Taehyung menjeda perkataannya. "Aku harus bagaimana? "

"Jika kau mencintainya, kau harus percaya pasa Tzuyu. Dan jika Tzuyu memang benar pembohong, berarti kau berhasil menyukai seorang pembohong. "

"Apa aku sudah melakukan itu? "Tanya Taehyung.

Jimin mengangguk, "Iya, kau sudah menyukai seorang pembohong. Tetapi Tzuyu masih belum bisa dibilang pembohong untuk saat ini. Kau belum memiliki bukti. "

Taehyung menghembuskan napas nya kasar. Sungguh membingungkan. Tapi, apakah Tzuyu memang benar-benar sudah membohongi Taehyung?

◆◆◆◆

Tzuyu duduk dengan Tae Ho di meja makan kediaman Hyejin dan Hoseok. Sudah menjadi rutinitas barunya untuk mengunjungi kakaknya itu. Dan saat ini, mereka sedang berbincang sambil makan buah.

"Oppa, kau tahu? Kemarin aku sangat bahagia. Lelaki yang aku sukai menciumku. "Ujar Tzuyu malu-malu tapi yakin.

"Ciuman? Wa.. Tzuyu -ssi, kau sudah dewasa ternyata.. "Jawab Tae Ho dengan wajah yang datar.

Tzuyu yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas sambil menghela napas malas. "Ssi? Oppa.. Aku sudah bilang kalau aku itu adikmu. Kenapa kau--"

"A-Ah.. Mianhae, aku lupa. "Potong Tae Ho.

Dan setelah itu, tiba-tiba saja semuanya menjadi sedikit awkward. Entah kenapa, Tzuyu merasa ada yang salah dengan kakaknya.

"Geurae, aku mengerti. "

Tiba-tiba Hyejin datang dengan kursi rodanya. Membuat suasana menjadi sedikit ramai.

"Tzuyu-ssi, kau ingin memasak bersamaku? Hoseok oppa bilang dia akan pulang cepat hari ini."Tanya Hyejin.

"Tentu saja, kita akan memasak apa? "

"Ikut saja dulu. Nanti juga kau akan tahu. "

Tzuyu pun mengangguk. Kemudian mulai mendorong kursi roda Hyejin menuju dapur. Sedangkan diruang makan, Tae Ho melamun. Memikirkan kondisi kesehatan nya yang sepertinya mulai memburuk.

Terbukti. Sudah seminggu lebih ia selalu melupakan nama adiknya. Padahal adiknya sering berkunjung kerumah Hyejin. Tapi entah kenapa keesokan harinya ia akan lupa dengan hari kemarin.

"Aish! Ada apa denganku? "Tanya Tae Ho sembari memukul-mukul kepalanya.

"Apakah karena efek samping dari psikoterapi? Aish!! Kepalaku pusing sekali.. Aku suka tidak kuat lagi. " Karena sudah tidak tahan lagi, Tae Ho pun lebih memilih untuk pergi ke kamarnya dan tidur. Ini akan menahan semua ambisinya untuk menyerang orang-orang terdekatnya.

Reason | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang