e-leven

308 67 4
                                    

"T.. Taehyung?"

Taehyung menatap Tzuyu dengan tatapan kosong. Ia juga menatap Jungkook dengan tatapan yang sangat dingin. Betapa terkejutnya tadi ia melihat Jungkook dan Tzuyu berciuman.

"Apa-apaan ini? "

Taehyung berbicara dengan suara yang bergetar.

"Tae--"

"AKU BILANG APA MAKSUDNYA SEMUA INI?!! " bentak Taehyung. Napasnya terburu-buru, matanya berkaca-kaca, pokoknya saat ini Taehyung tidak bisa berpikir jernih.

"Tae.. I-ini tidak seperti yang kau pik--"ucapan Tzuyu pun terpotong saat Jungkook tiba-tiba saja menarik lengan Tzuyu untuk mendekat dengannya.

"Tzuyu, dia kekasihku. Kau tidak bisa menyukainya. "Ujar Jungkook serius.

"M-Menyukaiku? "Tanya Tzuyu terbata-bata sembari menatap mata Taehyung dalam. Menyukainya? Tidak mungkin kan?

Taehyung pun mengedarkan pandangannya lalu kembali memandang Tzuyu. Lalu Taehyung berjalan mendekati Tzuyu dan menarik tangan Tzuyu yang satunya.

"Aku menyukaimu. Dan hanya aku yang harus memiliki mu. Hanya aku. "

◆◆◆◆

"Makanlah, wajahmu pucat. Jangan sampai kau sakit, aku tidak menyukainya. Kau tahu?"Ujar Hyejin pada Tae Ho sembari menambah nasi kedalam piring Tae Ho.

Tae Ho hanya mengangguk dan tersenyum kecil kepada Hyejin. Ia masih memikirkan tentang Eun Bi dan semua orang yang telah ia bunuh. Sungguh, Tae Ho merasa sangat menyesal.

"Hyejin, aku ingin sembuh. "

Mendengar itu, Hyejin langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Tae Ho.

Dan Hyejin hanya tersenyum.

"Hyejin-ah, aku mohon, lakukan apapun untuk menyembuhkan ku. Aku tidak ingin seperti ini terus menerus. Terapi yang kau berikan hanya akan bertahan sementara. Kau tahu? Setiap malam aku selalu mengunci diriku sendiri di kamar, karena aku tidak ingin menyerang mu. Aku tidak ingin. "

Hyejin menatap mata Tae Ho dalam-dalam. Ada rasa kasihan saat menatap Tae Ho, ia juga ingin Tae Ho sembuh supaya ia tidak menjadi buronan lagi. Tapi kabar buruknya, bipolar tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dicegah. (btw aku sok tau bgt;)

"Aku akan membantumu. Aku berjanji. "Ujar Hyejin sambil kembali memakan makanan nya.

Mereka berdua pun sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Tak ada obrolan yang cocok saat ini. Sebenarnya Tae Ho ingin bertanya sesuatu pada Hyejin, hanya saja ia terlalu takut.

Melihat adanya perubahan pada Tae Ho, Hyejin pun akhirnya bertanya.

"Kau kenapa? "

Tae Ho pun menatap mata Hyejin ragu. Ia terlalu takut untuk menanyakan ini.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. "Jawabnya.

"Jjinja, katakan saja. "Geram Hyejin.

"Hyejin-ah, aku ingin bertanya padamu, apa penyebab mu duduk di kursi r-roda ini? "Tanya Tae Ho hati-hati.

"Ayy, aku kan sudah bilang kalau aku terjatuh dari tangga. Beberapa bulan lagi aku pasti bisa berjalan lagi. Tenang saja. "Jawab Hyejin menenangkan Tae Ho. Tapi, sepertinya Tae Ho tidak mempercayai itu. Tae Ho menggeleng.

"Sebenarnya, saat kau memberiku terapi hipnotis kemarin, aku tidak melihat taman bunga yang indah, Hyejin-ah.. "Tae Ho menjeda perkataannya.

"Benarkah? Jadi kemarin kau berbohong? Coba, sekarang katakan sebenarnya apa yang sudah kau lihat? "Titah Hyejin sembari menatap mata Tae Ho dalam.

Reason | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang