Chapt 24

548 100 7
                                    

AUTHOR POV

LINE

Twin👽

Beb

Gue gabakal sekolah
beberapa hari

SEOBIEEEEEEE

UDAH BAIKAN?

GIMANA?

KOK BARU HUBUNGIN GUE SIH,-

NAPA GABAKAL SEKOLAH?

GUE KANGEN TAUㅠ,ㅠ

BIASA AJA DONG GAUSAH CAPSLOCK;(

Gue ada urusan

Penting bgt

Kemana?

Mana aja weh😝

Yeh si anjir

Dah ya

Ntar sore gue kerumah lo

Ngapain? Kan gue nya pergi

Lo mau kemana sih?

Ntar gue ceritain

Yeee

Tiati. Masapa?

Sapa we😝

Gobs

"Udah siap?" Woojin mendekat ke arah Hyungseob yang sibuk dengan ponselnya.

Hyungseob mengangguk dan memasukkan ponselnya ke saku celananya.

Woojin sudah mengurus semua keperluan penerbangan mereka ke Jeju.

Hyungseob sebelumnya sudah izin ke Guanlin dan orangtuanya. Begitu pula Woojin ke orangtuanya.

Mereka berdua sudah sedari tadi di bandara Incheon. Dan sudah siap untuk terbang.

Hyungseob duduk di dekat jendela pesawat. Ia sedari tadi hanya melihat kearah luar. Jantungnya berdebar gugup. Sudah lama ia tak bertemu dengan ayahnya. Bertahun-tahun ia merasa bersalah karena selalu menyalahkan ayahnya yang tak bertanggungjawab telah meninggalkannya sendirian. Padahal sebenarnya ayahnya juga terluka. Wanita yang sangat ia cintai, ibunya Hyungseob dengan teganya berselingkuh darinya dan menghasilkan anak. Lalu kenapa Hyungseob ditinggal dan ia hanya membawa nunanya.

Woojin yang menyadari Hyungseob terlihat gugup mulai menggenggam tangannya. Menenangkannya.

"Ayah lo pasti seneng ketemu sama lo lagi" Kata Woojin.

Hyungseob tak menjawab. Ia terus melihat kearah luar sembari mengeratkan genggaman tangannya dengan Woojin.

Tidur adalah cara yang bagus untuk menghilangkan kegelisahan sesaat. Maka dari itu Hyungseob tertidur bersandar pada bahu Woojin. Tangan mereka masih bertautan sejak tadi.

.

Pesawat akan mendarat sebentar lagi. Hyungseob sudah terbangun dari tidurnya dan bersiap-siap mendarat.

Setelah keluar dari pesawat, keduanya menghirup udara pulau Jeju. Ini pertama kalinya untuk mereka berdua pergi ke Jeju tanpa orangtua masing-masing. Sudut bibir mereka terangkat tinggi bahagia.

Mereka tak banyak membawa barang. Hanya satu backpack masing-masing.

Woojin mengajak Hyungseob menyusuri jalanan Jeju. Pemandangan pulau Jeju yang tak main. Memberikan ketenangan bagi siapapun yang melihatnya. Suara ombak terdengar sangat merdu. Mereka membeli makan dan istirahat sebentar.

DEAD LEAVES [JINSEOB]✔Where stories live. Discover now