Chapt 29

561 107 10
                                    

AUTHOR POV

"Mata kamu ini kenapa? Gara-gara lelaki pacarmu itu? Kamu nangis? Secengeng itu kamu?" Ayah memarahi Guanlin yang matanya terlihat sembab karena sudah menangis tadi malam dan tak sempat tertidur. Bukan tak sempat. Tapi memang tak bisa tidur.

Bunda mencoba menenangkan ayah dan menata rambut Guanlin juga memberi beberapa make up pada mata Guanlin agar tak terlalu kentara mata sembabnya itu.

"Ayah. Aku boleh jalan-jalan kan daripada diem dirumah bosen" Hyungseob mencoba membuat topik baru.

"Iya. Nanti ayah siapin mobil dan supirnya"

"Oke"

"Sudah ayo berangkat. Terlambat nih" ayah buru-buru keluar rumah.

Bunda mengaitkan lengannya ke lengan Guanlin. Siapatau dengan begitu bisa membuatnya lebih tenang.

.

GUANLIN POV

Kita udah sampe dirumah rekan bisnis ayah. Rumahnya besar. Terlihat nyaman tapi tak ada yang lebih nyaman selain rumah sendiri.

Yang bisa gue lakukan hanya mengekori ayah dibelakangnya.

"Maaf kami terlambat. Tadi ada kendala sedikit" ayah menyalami pria yang terlihat lebih tua darinya. Bunda juga menyalami wanita disebelah pria itu. Dan disebelahnya ada seorang perempuan masih muda yang gue yakini kalau dia adalah orang yang dimaksud selama ini tentang perjodohan itu.

"Ohiya Guan. Ini tuan Oh dan nyonya Oh. Dan perkenalkan, ini anakku. Namanya Guanlin" ayah memegang bahu gue memberi isyarat untuk memberi salam.

Gue menunduk dan dibalas senyuman oleh mereka. Gue nyoba untuk senyum tapi gak bisa. Jatohnya jadi fake smile.

"Dan ini putriku. Namanya Kyulkyung" ucap pria tua itu dan diikuti salam membungkuk dari orang bernama Kyulkyung tersebut.

"Kalau gitu, ayo kita langsung makan saja. Sudah lapar juga hahaha" ucap nyonya Oh.

Kami semua berjalan menuju meja makan. Posisinya adalah gue yang berhadapan dengan Kyulkung, bunda berhadapan dengan nyonya oh. Dan ayah serta tuan Oh duduk di ujung sisi meja.

Semuanya mengobrol apalagi ayah dengan tuan Oh. Kyulkyung sesekali ikut menimpali obrolan para orangtua. Dan hanya gue yang diem sibuk menghabiskan makanan. Memangnya mau apa lagi.

Setelah selesai makan, semuanya pergi dari tempat itu dan ninggalin gue dengan Kyulkyung berdua. Yang pastinya suasana canggung sangat terasa. Ini pertama kalinya kita ketemu dan udah dikabarin kalau kita bakal dijodohin.

Dia ngajak gue buat jalan-jalan di taman belakang rumahnya. Dia mulai ngajak-ngajak ngobrol. Bukan ngobrol si, lebih tepatnya dia nyeritain tentang kehidupan dia yang gak menarik sama sekali buat gue.

Gue ngangguk-ngangguk aja seakan denger ceritanya. Tapi yang jelas gue ga denger apapun dan lebih milih liat-liat taman itu.

"Gimana rasanya tinggal di Jepang?" Kata dia.

Buruk. Gue gasuka. Gue mau pulang ke Seoul. Gue mau ketemu anak ayam gue. Bukan anak serigala kaya lo.

"Yahh. Masih asing karena baru sebentar disini" dan akhirnya cuma itu yang bisa gue katakan.

"Iya kan? Dulu juga aku gitu. Pas pertama kali kesini juga asing semuanya. Dan juga bahasa Jepangku ga bagus jadi kurang enak gitu ngobrol sama orang lain"

Gw cuma ngangguk-ngangguk lagi.

"Kamu punya pacar ya di Seoul?" Tanya dia tiba-tiba dan gue langsung mengerutkan kening liat dia.

DEAD LEAVES [JINSEOB]✔Where stories live. Discover now