Didepannya terhampar pemandangan matahari terbenam di garis horison. Rambut pirang dan gaun tidurnya ikut menari mengikuti gerakan angin. Ia berdiri mematung tak bergerak. Kulit pucat dan tatapan yang begitu kosong itu tak terlihat oleh George Michael dari bangunan villa peninggalan Inggris itu.
George mendorong tubuhnya ke depan berusaha mengenali gadis misterius yang harusnya tidak boleh berada di pantai pribadi miliknya tanpa izin darinya.
Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Ini terlalu aneh. Kalau dia salah satu kerabat Mr. Charon, pria itu pasti sudah mengatakannya padaku sejak awal
Ia kembali menarik tubuhnya tanpa memindahkan perhatian dari gadis itu, "Aku tidak suka ada orang lain di tempat ini tanpa sepengetahuanku"
"Hei!", sebuah tangan besar yang dingin menyentuh pundaknya secara tiba-tiba.
George terlonjak kaget dan tanpa sadar sudah membalikkan badan, jantungnya berdebar sangat keras dan cepat.
"Robin! Kau mungkin ada cara yang lebih baik untuk masuk ke kamar orang lain tanpa mengagetkan pemiliknya!"
Wajah George memerah karena marah, "Ini lelucon yang konyol. Kau tahu?!"
Robin Skillberd menggoyang-goyangkan gelas yang berisi juice apel dingin.
"Take it easy. Aku hanya bercanda. Kau mungkin terlalu serius menanggapiku. – Well, harusnya penyambutanmu lebih baik dari ini, Mike. Padahal aku bersedia menghabiskan liburanku dan setuju datang dari Berlin untuk menginap disini. Kukira kau akan menghargai keputusanku itu".
"Itu keputusanmu sendiri, Rob", sanggah George, "Tak ada yang mendesakmu untuk harus berlibur disini"
Robin mengangkat alis kirinya, "Mungkin iya. Ayolah kau tidak perlu sesinis itu padaku. Aku tidak akan pernah meminta maaf". Pemuda itu mengangkat bahu tidak peduli bahkan terkesan angkuh.
George mengatur napas untuk menenangkan diri. Bertengkar dengan sepupunya yang menyebalkan itu sama sekali tidak menghasilkan keuntungan baginya. Lagipula sifat Robin sejak kecil memang begitu, angkuh dan kadang membuat orang lain kesal.
"Mr. Charon mengatakan kalau kau disini, Mike. Jadi aku langsung naik ke kamarmu, kulihat kau terlalu serius memandang ke arah pantai, maka timbul niatku untuk membuat kejutan kecil untukmu. Tapi sepertinya kau tidak suka. Whatever"
"Ada gadis yang tak dikenal di pantai, Rob", jelas George, "Aku bingung bagaimana mungkin dia berada di sana"
Kening Robin berkerut menampakkan mimik kurang percaya, "Gadis mana yang kau maksud? Tidak ada siapapun di pantai sejak tadi. Jangan membuatku takut dengan ceritamu itu, Mike. Kau mungkin salah lihat", sesuatu membuat bulu kuduk Robin merinding.
"Aku tidak mungkin buta dan penglihatanku jelas tidak bermasalah, Rob", tegas George.
Robin mengelus-elus tengkuknya yang terasa dingin, "Kau tahu kan villa ini sudah tua dan kau belum tahu tentang sejarah villa ini dan apa saja yang terjadi di sini. Kupikir..."
"Jangan mengada-ada, Rob!", sela George, "Tak ada apapun yang harus kutakuti di tempat ini. Aku dan Dad sudah menyelidiki villa ini sebelum membelinya dan menjadikannya tempat wisata. Dan kami pikir tidak ada sesuatu yang aneh dan mengerikan dari tempat ini"
"Tapi gadis itu?", tantang Robin.
"Bisa saja Mr. Charon mengenalnya. Tenang saja aku akan menanyakannya. Kau tak perlu setakut itu"
"Aku tidak takut, hanya sedikit merasa aneh saja", elak Robin.
"Baiklah, kurasa kau juga harus bersiap-siap untuk menyambut para tamu besok"
"Jauhkan mereka daripadaku, Mike. Mereka pasti akan sangat merepotkan bagiku. Apalagi harus memahami apa yang mereka katakan dengan bahasa Inggris yang tidak jelas dan permintaan-permintaan bodoh yang membuatku muak. Itu sangat membosankan, Mike"
"Tidak Rob, mereka semua adalah anak dari rekan bisnis Dad, mereka semua pelajar. Kurasa tidak sulit menghadapi mereka. Lagipula kau lebih tahu tentang mereka dibandingkan aku"
"Jangan menyindirku Mike, hanya karena aku sudah mengambil bagian dari perusahaan Daddy"
George tertawa, "Anggap saja perwujudan dari permintaan maafmu karena sudah membuatku kesal"
"Sudah ku bilang aku tidak akan pernah minta maaf", Robin bersikeras.
"Sebagai ganti permintaan maaf dan membuat satu kebaikan. Kau tidak pernah melakukan itu, Rob", tawar George lagi, "Kurasa ini hebat"
Robin mendesah, "Aku khawatir ini tidak akan berhasil"
"Yang penting kau sudah mencoba dan melakukannya sebaik mungkin"
"Ya whatever", Robin meneguk habis juice apel yang membuat tangannya terasa dingin saat menyentuh pundak George tadi.
Ernest Charon mengalihkan perhatiannya dari dua pemuda itu. Ia menoleh ke arah Dorothy istrinya yang kurang begitu terlihat karena suasana yang berubah gelap, apalagi langit malam itu tidak begitu cerah.
"Aku harap mereka tidak menyesal menjadi penghuni tempat ini"
Wanita itu hanya menjawab dengan satu anggukan penuh makna. Mereka kembali menatap George dan Robin sekali lalu masuk ke dalam villa lewat tempat parkir.
����������

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeopardize Villa
Gizem / GerilimAir langit melewati bulan gelap tak begitu dalam di saat bintang hijau bersinar redup menanti ke bumi...