Prolog

443 29 2
                                    

Khanifa Nazfa.
Begitulah namanya, nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya ketika tangisnya meledak pertama kalinya. Saat ia dilahirkan di dunia dengan perjuangan mamanya yang begitu kuat. Cantik. Putih. Lucu. Manis.
Nazfa kecil yang sangat sempurna. Dan hingga saat dewasa pun kesempurnaan itu masih melekat dalam tubuhnya. Keempat kesempurnaan itu yang membuat semua orang yang memandangnya akan terpana. Yes, orang selalu melihat depannya saja kan? Tanpa mengenal  sifatnya dulu. Benar
kan?
 
Pukul 06.00 ~

" KAK NAZ... BANGUN!! NGEBO MULU LO KAK. Percuma lo cantik, tapi kayak kebo", oceh Nisa yang sedari tadi membangunkan kakaknya yang ngebo super.

"Hm"

" KAK NAZFA....!!! SUMPAH YA KEBO AKUT BENER LO KA-"

" Berisik", teriak Nazfa

Telinganya panas mendengar ocehan Nisa pagi - pagi begini, hanya karna tadi malam dia penasaran dengan soal matematika yang membuatnya super duper penasaran.. Akhirnya pagi - pagi begini dia harus menerima ocehan Nisa.

" Ka-"

" Diem"

Nisa hanya bergeming ditempatnya sebentar, lalu melengos pergi begitu saja.

" fiuhh, untung aja tadi gue skak langsung , bisa ndengerin khotbah pagi - pagi gue"

Nazfa bergegas menuju kamar mandi yang menjadi satu dengan kamarnya. Belum juga masuk ke dalam kamar mandinya, suara lengkingan Nisa kembali terdengar

" KAK NAZ..NISA TUNGGU LIMA BELAS MENIT LAGI, KALO LAMA DITINGGAL SAMA PAPA...!!"

" Dasar orang gila ", gumam Nazfa sebentar dan langsung secepatnya melesat ke kamar mandi.

Hai readers, gimana ???
Masih gaje ya.. Sorry masih awalan, jheehe^^
Oke...
Tunggu kelanjutannya, bakal seru deh.
Insya Allah...makanya ikutin terus ya kawan.
Let's go!



Matematika Cinta Nazfa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang