Nazfa hanya diam memandangi buku matematika yang sedari tadi ia pegang. Pikirannya melayang entah kemana. Nazfa bukanlah gadis yang suka melamun. Karena itu hanya buang - buang waktu dan pikiran.
Melamun itu cuma khayalan belaka, tentang mimpi di masa depan, harapan yang tak kunjung sirna, tetapi tidak bisa terwujudkan.Tetapi untuk saat ini, Nazfa melakukannya.. Hanya diam dengan pikiran kalut tentang semua kenangan bersama orang yang paling disayanginya.
Flashback ~
" Ga, gue mau tanya. Boleh nggak? ", tanya Nazfa kepada seorang laki - laki yang ada disampingnya ini.
" Mau tanya apa, kalo mau tanya kenapa patrick bentuknya kayak bintang nggak bulet aja.. Gue nggak mau jawab ya ", jawab Arga menggoda.
" Arga mah, nggak gue nggak nanya itu kok ", ucap Nazfa cemberut.
" Iya..iya, jadi tanya nggak nih. Jangan cemberut dong. Tapi ucul juga sih ", jawab Arga cengengesan.
" Au ah..bodo, Arga nyebelin orangnya ", balas Nazfa sengit dan langsung beranjak pergi.
" Eh..eh, NAZ !! NAZFA.. Elah marah lagi ", teriak Arga yang masih bisa didengar oleh Nazfa.
Namanya adalah Kevlino Arga Scerano. Arga, nama yang terdengar sangat indah dan terlihat mempunyai sebuah ketegasan di dalamnya. Arga yang satu ini berbeda.. Dia lebih humor. Ya.. Walaupun songongnya minta ampun. Ada banyak hal tentang Arga yang sangat membekas di ingatan Nazfa. Tawanya, kekehan kecilnya, sorotan teduhnya, dan masih banyak sejuta kata untuk menceritakan sosok Arga.
_______
" WOII!! NAZFA ", teriak Ina disamping wajah Nazfa.
Lamunan Nazfa terpecah begitu saja saat Ina berteriak di hadapannya saat ini. Nazfa tetap diam, walaupun bayangan dirinya dan Arga sempat buyar. Dengan cepat ia menyatukan lagi bayangan yang terpecah tersebut.
Gue kangen lo Ga, batin Nazfa sambil memejamkan matanya.
" NAZFA!!! HELLOWW.. Eit buset dah. Lo mikir apa sih Naz? ", cibir Ina kesal karena Nazfa masih tetap diam dan masih tenggelam dengan dunianya.
Ina tidak pernah melihat Nazfa seperti ini. Nazfa selalu ceria dan semangat dalam segala hal. Ia tak peduli kata menyerah walaupun itu sangat jauh kemungkinannya untuk bisa menggapainya. Tapi untuk hari ini Nazfa berbeda.
Ina terus mengamati sahabatnya tersebut hingga suatu kejadian melintasi pikirannya.
Hingga akhirnya..
Gimana part ini?
Penasaran..??? 😂
Maaf kurang nge feel banget.
Ya udah, lanjut...
KAMU SEDANG MEMBACA
Matematika Cinta Nazfa
Teen Fiction" Kalau matematika bisa membuatmu bahagia, bolehkah aku mengajarimu ", tanya Nazfa kepada cowok yang ada di sebelahnya ini. " Boleh ", ucapnya datar Nazfa hanya tersenyum tipis. Dipandanginya buku yang sedari tadi dipegangnya. " Baiklah ", ujarnya l...