Chapter 4 : Pertemuan Terakhir

82 3 2
                                    

Bingkisan yang membuat Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi penasaran. Sebenarnya apa sih isi bingkisan itu. Benar-benar tidak bisa ditebak. Bingkisan itu ada banyak. Apakah itu sebuah kenang-kenangan dari seluruh siswa dan teman-temannya, atau sebuah BOM yang akan meledak dan membuat mereka berenam gagal pindah sekolah ke Korea karena terkena ledakan BOM? Perkiraan tentang BOM salah!!!

Bingkisan itu berisi buku-buku novel, boneka, cokelat, kaos coupple, sepatu, jacket, kacamata, jam tangan, gelang kaki, bandok, ikat rambut, dan cat kuku. Itu semua pemberian dari teman-teman Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi serta dari seluruh siswa kelas X-XII. Karena, mereka dianggap benar-benar berharga jadi seluruhnya wajib memberikan kenang-kenangan.

Dilihat dari kesederhanaan mereka berenam. Sepertinya mereka tidak memiliki HP, dan fasilitas yang lainnya. Pihak sekolah berpikiran untuk memberikan fasilitas yang layak untuk mereka berenam satu-persatu. Saat Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi sibuk di kelas dengan acara perpisahan (sebut saja seperti itu) pihak sekolah sibuk mengurus fasilitas keperluan mereka nanti.

Sekolah berani memgeluarkan banyak biaya untuk mereka berenam. Karena mereka berenam telah sangat berjasa untuk kemajuan sekolah ini. Jasa mereka tak kan pernah terbalaskan walaupun dibayar dengan uang 1 Milyar.

Salah seorang guru yang tak lain adalah pak Agung memesan HP berjumlah 6 dan sama persis agar mereka tidak ada yang iri nantinya.
Kepala Sekolah sendiri membelikan 3 buah laptop.
Bu Riya memberikan 6 pasang seragam sekolah baru.
Bu Ani memberikan 1 buah laptop.
Pak Bambang memberikan 6 buah tas sekolah baru.
Pak Key memberikan 6 pasang sepatu sekolah baru.
Bu Ina memberikan 2 laptop.
Bu Mirna memberikan satu kardus cemilan kecil.
Bu Aisyah memberikan buku tulis baru dan perlengkapan untuk menulis. Seperti penggaris, pulpen, pensil, penghapus, dan tipe x.

Semua guru memberikan apa yang ingin ia berikan sebagai tanda terima kasih dan tanda sayang mereka terhadap keenam siswi kebanggaan sekolah itu.
Jika ditotal seluruhnya. Ada 6 buah HP, ada 6 buah Laptop, ada 6 sepasang seragam sekolah, ada 6 pasang sepatu sekolah, ada perlengkapan belajar, ada satu kardus cemilan. Semua itu belum seberapa, dan semua itu belum bisa membayar semua jasa yang telah Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi berikan kepada sekolah.

Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi ditanya oleh Syfa "Kalian mau dipindahkan kemana?"
Ara menjawab "Ke Seoul High School syf."
Syfa terkagetkan "Haaaa? Jauh banget,?"
Novi menjawab "Itu adalah sekolah impian kami bersama. Dan kami benar-benar ingin pergi sekolah kesana. Selagi kami mendapatkan kesempatan emas ini kami akan terus bekerja keras agar beasiswa kami tidak dihentikan setelah lulus SMA."

Ella menambahkan "Dan kalian betah tinggal disana? Disana cuacanya beda lo sama di Indonesia."
Rahma menjelaskan tentang cuaca disana karena memang Rahma yang mengetahui tentang seluk-beluk Korea "Disana cuacanya sama aja. Cuma disana ada musim dingin dan salju. Jadi kalo pas musim dingin dan salju tinggal pakai jacket tebal aja el."

Elsa menerocos menambahkan perkataan Rahma "He.em itu. Kalaupun kita tidak bisa berbahasa Korea tapi kan ada Rahma yang tau segalanya. Dan kita semua juga bisa berbahasa inggris. Jadi kita todak perlu khawatir untuk berbincang dengan orang-orang disana.
Vee hanya terdiam melihat sahabat-sahabatnya menerocos tanpa habisnya. Ya memang ini adalah hari terakhir mereka di sekolah ini. Dan mungkin mereka tak bisa menemui teman-temannya ini selama 1,5 tahun kedepan.

Vee masih teringat perkataan Rama tadi. Kalau Rama akan mengajaknya makan malam. Kemana dia akan mengajak Vee pergi? Akankah ke taman, danau, atau jembatan cinta? Semua hanya terkira-kira oleh Vee. Rama menyukai Vee dari sejak Rama masuk kelas Vee untuk memanggil Aldy (ketua osis), sejak saat itu Rama selalu menanyakan Vee kepada Aldy.

Apakah Vee sudah punya pacar? Atau kah Vee anak hits di sekolah ini? Atau Vee anak orang kaya di sekolah ini? Apakah Vee pribadona sekolah ini? Semua pertanyaan Rama itu jawabannya *Tidak*. Karena Vee memang tidak punya pacar bahkan belum pernah pacaran. Vee tidak termasuk anak hits di sekolah ini. Vee juga tidak termasuk anak orang kaya. Bahkan Vee juga tidak tergolong dalam primadona sekolah. Dia hanya siswi sederhana dan memiliki kelebihan tersendiri yang orang lain lihat hanyalah kesederhanaannya saja. Tak hanya Vee yang sederhana. Kelima sahabatnya itu juga sederhana seperti Vee. (Kan satu paket).

Rama yang sembari dari tadi duduk melamun di kelas tiba-tiba terkagetkan dengan suara Dimas yang memanggilnya. "Rama!!!" Teriak Dimas.
Rama tersontak kaget.
"Bentar lagi pulang lo masih ngelamun aja." Ucap Dimas.
"Emang ini jam berapa bro?" Tanya Rama karena sedang tidak fokus.
"Jam 3 men. Kita pulang jam setengah 4. Jangan ngelamun aja. Kesurupan baru tau rasa loe. Kalo ada masalah cerita aja sama gue. Gue kan sobat elo. Masa elo nggak mau cerita ke gue." Cerocos Dimas.

"Bukannya gue nggak mau cerita bro. Tapi gue butuh waktu dulu bro buat cerita. Gue tadi juga udah nyari elo tapi nggak ketemu sama elo. Makanya gue ngelamun disini." Jelaskan Rama.
"Ya udah oke. Loe cerita aja sekarang oke." Tawarkan Dimas.
"Iya bro. Loe tau kan kak Vee yang gue taksir itu. Yang photo bareng sama gue, dan pinta gue cuma ngefans itu. Dia mau pindah bro. Pindahnya ke Seoul High School bareng sobat-sobatnya. Gue bakalan galau tiap hari bro tanpa penyemangat gue. Gue udah terlanjur jatuh hati sama dia. Eh belum ada satu semester gue udah mau ditinggal. Menurut loe gimana bro?" Curhat Rama.

"Wow sekolahnya anak-anak hits dan pinter-pinter tuh bro. Harusnya loe turut seneng sama kepindahan mereka." Ucap Dimas.
"Loe gimana sih bro. Gue bakal kehilangan cewek yang gue taksir malah di suruh seneng. Parah loe bro." Bantah Rama.
"Ya mau gimana lagi." Tambahkan Dimas.

Bel tanda pulang berbunyi. Rama tidak menyangka waktunya sesingkat ini. Semua siswa berhamburan melangkah ke luar sekolah. Rama dan Dimas yang kebetulan belum pulang melihat Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi berjalan bersamaan ke arah gerbang langsung menghampiri mereka semua.
"Hey kak." Sapa Dimas.
"Hey juga." Jawab Ara.
"Mau pulang kak?" Tanya Dimas.
"Ya iyalah pulang kamu kira mau mancing." lawak Farida.
"Ya kali kak mau mancing." Jawab Dimas.

"Ada apa ya emangnya?" Tanya Novi.
"Mau ngingetin aja kak buat kak Vee kalo nanti malam jangan lupa makan malamnya. Aku tunggu di depan asrama kakak ya." Ucap Rama sedikit ragu-ragu karena takut Vee akan menolak.
"Iya tenang aja. Buat perpisahan Vee bakalan siap sedia buat nemuin kamu. Aku jamin nanti dia bakalan dateng kok." Sahut Elsa.
"Iya kak. Aku tunggu kak Vee ya pokoknya sampai kak Vee dateng." Tambahkan Rama.

"Oke siap. Kalo udah nggak ada yang mau diomongin lagi kita pulang dulu ya. Mau ngomong juga sama ayah dan ibu kalo kita dapet beasiswa dan dipindahkan ke Seoul." Perjelas Elsa yang membuat Rama membisu.
"Udah nggak ada kan? Kita duluan ya. Dhaaaa,,,," Elsa melambaikan tangan. Dan berjalan ke gerbang diikuti Ara, Rahma, Vee, Farida, dan Novi.

Jangan lupa vote dan komentar ya reader.
By : novellayusnitasari39

HIGH SCHOOL LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang