Chapter 8 : Tiba di Seoul

68 2 3
                                    

Perjalanan yang cukup lama mereka lalui.
Akhirnya sampailah mereka di Seoul. Tempat yang mereka impikan selama belasan tahun dan akhirnya sekarang mereka bisa sampai di Negeri salju ini dengan keadaan sehat wal afiat.
Tiba di bandara tempat mereka mendarat Ara tak sengaja menabrak seorang kakek yang sedang berjalan gontai seperti sedang mencari seseorang.

Brukkkk..

"Oh maaf kek saya tidak sengaja." Ucap Ara sambil memegangi kakek yang hampir jatuh.

"Iya nak tidak apa. Kakek yang salah tidak melihat sekeliling akhirnya kakek tertabrak." Balas kakek yang mencoba menegakkan badannya kembali seperti semula.

"Apakah kakek sendirian? Apa tidak ada seseorang yang akan membantu kakek disini?" Tanya Ara kepada kakek karena ia merasa kasian kepada sang kakek yang berdiri sendiri disana.

"Kakek sedang mencari cucu kakek disini. Dia akan menjemput kakek disini. Tapi kakek belum melihatnya sedari turun dari pesawat tadi." Jawab sang kakek.

"Kalau begitu ikutlah bersama saya. Saya dan sahabat saya sedang menunggu barang-barang saya yang masih didalam. Kakek bisa bergabung bersama kami sambil menunggu cucu kakek menjemput kakek." Ucap Ara sambil menawarkan sang kakek duduk bersamanya.

"Baiklah nak kakek ikut kamu saja. Siapa tau nanti kakek akan bertemu cucu kakek disana." Jawab kakek dan menyetujui tawaran Ara.

Ara dan kakek pun berjalan menuju tempat dimana disana ada kelima sahabatnya itu. Sang kakek masih terlihat masih sangat muda. Ya, seperti ayah Andi. Ara mengingatnya, bahwa kakek ini mengingatkan dirinya kepada ayah angkatnya itu.
Tak jauh dari sana ada seorang pria yang sedang menuju ke arah mereka. Dan ternyata dia adalah Verrel, cucu dari kakek yang Ara tolong.

Verrel. Sitampan yang tiada duanya. Tapi sayang dia sangat cuek bahkan tidak mudah untuk tersenyum.

"Kek, ternyata kakek ada disini." Ucap Verrel kepada sang kakek.

"Iya Verrel kakek disini. Dari tadi kakek mencari kamu tapi tidak ketemu." Jawab sang kakek.

"Nah iya. Ini perempuan yang menolong kakek. Dia membantu kakek kesini. Membawakan barang kakek kesini dan memberikan tempat duduk untuk kakek padahal ini tempat duduk seharusnya miliknya." Tambahkan sang kakek sambil melihat ke arah Ara.

Vee, Novi, Elsa, Farida, Rahma, dan Ara hanya menatap Verrel dengan muka yang tak biasa. Mereka semua terpesona dan matanya tak berkedip mata. Sampai sang kakek mengagetkan mereka berenam.

"Hey. Dorrr!!" Kagetkan sang kakek.

"Iya dorrr... dorrr." Ucap Vee, Novi, Elsa, Farida, Rahma, dan Ara bersamaan.

"Kenapa malah ngelamun?" Tanya sang kakek kepada mereka berenam.

"Tidak kek. Tidak apa." Jawab Ara kepada sang kakek.

"Baiklah. Ini cucu kakek. Namanya Park Verrel, dia sekolah di Seoul High School. Salah stau pria tertampan disana. Bahkan dia sangat terkenal dengan sifat cueknya terhadap wanita. Tapi dia memiliki satu sahabat yang sangat ia sayangi namanya KHYUNGSO. Anaknya baik hati bahkan kakek sempat akan menjodohkan mereka tapi sayang Khyungso tidak bisa dijodohkan dengan Verrel karena Khyungso telah dijodohkan dengan JUNGMINO sejak awal." Ucap kakek panjang lebar.

Verrel yang melihat kakeknya menceritakan semua tentangnya hanya terdiam dan membisu tanpa komentar sedikitpun. Ya itulah dia. Si cuek dan pelit senyum. Ara yang sembari tadi mendengarkan cerita sang kakek bahwa Verrel sekolah di Seoul High School pun mulai bertanya-tanya. Apakah dia senior disana? Apakah dia pria tertampan disana? Apakah dia penguasa sekolah? Apakah dia banyak ceweknya? Dan apakah dia akan tetap seperti ini sifatnya jika sudah memiliki teman perempuan? Semua pertanyaan itu muncul tiba-tiba dibenak Ara tanpa Ara ketahui bahwa ia sedang memikirkan pria itu.

"Hey ra. Lu kenapa? Malah bengong. Liat tuh kakeknya udah mau pergi tau." Tegur Farida sambil nepuk pundak Ara.

"Eh... iii...ya... kenapa?" Tanya Ara terbata-bata.

"Itu kakek sama cucunya udah mau pergi. Lu dipamitin malah bengong. Kejar geh." Sarankan Farida.

Ara pun terlepas dari lamunannya dan melihat kakek itu berjalan semakin jauh dari hadapannya. Dan Ara pun mengejar sang kakek. Dan sampailah Ara disamping sang kakek.

"Maaf kek. Saya minta maaf karena saya tidak menghiraukan kakek tadi. Apakah kakek bisa memaakan saya?" Pinta Ara kepada sang kakek.

"Tak apa nak. Kakek tau kamu kecapean jadi kamu tidak menghiraukan kakek. Kakek tidak marah kepadamu. Kakek pulang ya nak. Jaga dirimu dan sahabat-sahabatmu baik-baik. Jangan pernah terpisahkan ya nak. Kakek sedari tadi melihat bahwa persahabatan kalian itu sangat kuat. Jadi jangan pernah kalian saling mengecewakan. Karena membangun sebuah persahabatan itu membutuhkan kepercayaan yang sangat kuat nak." Ucap sang kakek kepada Ara.

"Baik kek. Kakek hati-hati ya. Sampai jumpa kek. Semoga kita bisa bertemu kembali." Balas Ara sambil melambaikan tangannya kepada sang kakek yang akan segera masuk kedalam mobilnya bersama sang cucu.

Sang kakek dan cucunya masuk kedalam mobil. Verrel tak memberikan sapaan atau senyum bahkan ucapan terima kasih kepada Ara yang telah membantu kakeknya. Rasa kesal dan jengkel muncul di hati Ara karena melihat kelakuan Verrel yang sangat cuek dan pelit senyum itu. Ara pun kembali ke sahabatnya dan melihat bahwa ada seseorang disana. Ya seseorang itu adalah sopir taxi yang menjemput mereka berenam atas perintah dari pihak sekolah Seoul High School.

"Ara ayo cepat. Mobilnya sudah datang." Teriak Elsa.

Ara berjalan lebih cepat bahkan ia setengah berlari untuk dapat sesegera mungkin menjangkau mereka berlima. Sesaat kemudian Ara tiba ditengah-tengah mereka berlima. Dan membantu membawa barang bawaan mereka yang akan dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

"Silahkan masuk." Ucap sang sopir.

"Iya pak." Jawab Vee, Novi, Elsa, Farida, Rahma, dan Ara bersamaan.

Mereka semua masuk kedalam mobil. Dan siap menuju rumah baru mereka. Ya walau hanya rumah sewaan namun mereka sangat berterima kasih kepada pihak sekolah karena telah dicarikan rumah sewaan yang harganya tak cukup mahal namun sangat mewah tempatnya.
Perjalanan dari bandara menuju tempat persinggahan mereka harus ditempuh dengan waktu 2 jam. Karena memang sangat jauh dari bandara.

2 jam kemudian sampailah mereka di depan tempat persinggahan mereka. Merekapun mengeluarkan barang-barang miliknya dari bagasi mobil dan memasukkannya ke dalam rumah serta menatanya di kamar mereka masing-masing.

Thanks ya reader udah mau baca. Eits jangan lupa vote ya. Itu sangat penting.. See you next chapter ya reader...

By : novellayusnitasari39

HIGH SCHOOL LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang