Chapter 5 : Makan Malam Rama Dan Vee

75 2 0
                                    

Ara, Rahma, Vee, Farida, Elsa, dan Novi sampai di asrama mereka. Mereka melepas seragamnya dan mengganti pakaiannya.
Hari mulai sore. Saatnya memasak untuk Vee dan Elsa. Mereka memasak nuget dan ayam rica-rica.

   *******Situasi Memasak********

Mereka selesai memasak dan masakannya disajikan di meja makan. Selesai memasak mereka memanggil saudarinya. Dan menyuruh mereka menjaga masakannya. Selagi Vee dan Elsa mau mandi.

"Ara sini. Jagain masakannya dulu kita mau mandi." Ucap Elsa.

"Iya ini lagi jalan." Balas Ara.

"Ayok ke belakang. Vee sama Elsa udah mau mandi tuh. Eh iya kamu Nov panggil ayah sama ibu ya buat makan bareng kita." Ucap Ara mengajak semuanya ke meja makan dan menyuruh Novi memanggil ayah dan ibu.

Saat Novi akan memanggil ayah dan ibu ia melihat pak Kepala Sekolah berjalan menuju asrama. Dan....

"Assalamu'alaikum Novi." Salam KepSek.

"Walaikumsalam pak." Balas Novi.

"Ayah ibumu ada?" Tanya KepSek.

"Ada pa. Saya panggilkan ya." Balas Novi.

"Silahkan masuk dulu pak." Novi mempersilahkan Kepsek masuk dan duduk.

"Iya nak." Ucap kepsek masuk rumah dan duduk di sofa. Selagi Novi memanggil ayah dan ibunya.

"Ayah, ibu ada pak kepala sekolah datang menemui ayah dan ibu." Ucap Novi.

"Ada apa Novi kok sampai kepsek datang le gubuk kita?" Tanya ayah.

"Novi kurang tau ayah. lebih baik ayah dan ibu menemui pak kepsek saja." Balas Novi sambil berjalan menuju ruangan dimana pak kepsek duduk.

"Pak kepsek. Sudah lama pak? Maaf kami dari belakang pak." Ucap ayah dan berjalan ke sofa untuk duduk diikuti oleh Novi dan istrinya.

"iya. Nggak papa pak. Saya juga baru datang." Jawab kepsek.

"Jadi gini. Kedatangan saya kemari untuk memberitahukan kepada bapak. Bahwa anak bapak mendapatkan beasiswa dan akan kami pindahkan ke Seoul pak." Jelaskan kepsek maksud kedatangannya kemari.

"Soul? Jauh sekali pak? Kenapa tidak di Bandung saja pak?" Tawar ayah.

"Anak bapak ini kelewat pintar. Mereka ditunjuk langsung untuk mewakili Indonesia sebagai penerima beasiswa di Seoul pak. Apa bapak keberatan?" Penjelasan pak kepsek diakhiri dengan pertanyaan besar.

"tidak pak. Hanya saja. Kami tidak bisa melihat senyum cerah di mulut mungil anak-anak kami pak. Dan kami akan merasa sangat kesepian tanpa mereka." jelaskan ayah kenapa beliau menawar pernyataannya.

"Bapak tidak usah khawatir. Asal bapak tau semua biaya sekolah sudah ditanggung oleh negara dab saya yakin saat pulang ke Indonesia nanti anak-anak bapak akan menjadi anak-anak yang berguna bagi warga, nusa, dan bangsa." Jelaskan kepsek kepada suami Fatma ini.

Novi dan ibu Fatma hanya terdiam membisu tanpa suara apa-apa. Hanya ada suara ayah dan kepsek saja diperbincangan itu. Fatma berdiri dan berjalan ke dapur berniatan untuk membuatkan teh manis. Karena belum ada suguhan apa-apa di meja tamu.

Ayah dan kepsek masih melanjutkan perbincangannya namun mereka tinggal berdua. Karena Novi ikut pergi ketika ibunya bangun dari duduknya. Novi menghampiri sahabatnya itu.

"Gyus kalian tau nggak pak kepsek dateng kesini. Beliau menjelaskan tentang kepindahan kita. Berdoa aja deh ya kalo kita bisa pergi secepatnya dan mendapat persetujuan orang tua." Ucap Novi kepada sahabat-sahabatnya itu.

HIGH SCHOOL LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang