Hari ini (namakamu) pergi ke sekolah dengan wajah yang berseri-seri. Ya iyalah, karena ia yakin kalo Steffi dan Kiki akan mentraktirnya sepuas mungkin di kantin."Good morning, selamat pagi Steffi, sahabat gua yang paling cantik sejagat raya ini. Wah pasti lu udah jadian kan sama Kiki, oke deh traktirannya jangan lupa yaa". Seru (namakamu) tersenyum girang.
Steffi yang sedang terduduk di bangku nya pun jadi bingung. Kenapa sekarang (namakamu) yang kepedean?. Itulah yang ada di otak Steffi sekarang.
"Lu ngomong apaan sih, (nam...)?". Steffi bertanya pada (namakamu).
"Lu kan udah jadian sama Kiki, jadi nanti lu harus traktir gua di kant~"
"Gua belum jadian sama Kiki". Tungkas Steffi memotong penjelasan (namakamu).
'Jedar'
Bagai kesambar petir di siang hari, (namakamu) meringsut kecewa.
"Lah terus semalem Kiki gak jadi nembak elo?".Steffi memajukan kedua bibirnya.
"Enggak, semalem cuma dinner biasa doang". Lenguhnya dengan sedih."Kasihan sahabatku ini". Dengan raut turut sedih, (namakamu) memeluk Steffi dari samping.
"Tapi lo harus optimis dong, kalo suatu hari nanti Kiki punya perasaan yang sama kayak lo". Lanjut (namakamu) berusaha menegarkan Steffi kembali.
Steffi mengangguk dan menegakkan bahunya kembali.
"Oh iyaa, si Ari kemana? Tumben dia gak bareng sama lo?". Tanya Steffi yang sudah lebih dulu melepaskan rangkulannya.
"Gak tau deh, soalnya tadi dia gak nyamper gua. Yaudah gua bareng aja sama bokap". Jawab (namakamu) seraya menaikkan kedua bahunya.
"Masa iya gak masuk lagi?!". Cicit Steffi dengan sebal. Bukan apa, Ari yang menjabat menjadi Sekretaris itulah masalahnya. Bagaimana tidak? Jika Ari tidak masuk, pasti Steffi yang diminta Bu Mayang untuk menyelesaikan absen dan buku jurnal kelas.
'Duhh, Ari kemana lagi sih?'. Keluh batin (namakamu) dengan sedih.
📖📖📖
"Tante, Steffi, makasih ya buat tumpangannya". Karena Ari yang tiba-tiba tidak masuk lagi, membuat (namakamu) memutuskan untuk pulang bersama Steffi dan Mamahnya, Sapna.
"Iya sayang, santai aja. Kamu kayak baru kenal kita sehari aja". Balas Sapna seraya tertawa renyah.
"Yaudah kalo gitu (namakamu) masuk dulu ya, Tan, Steff". Pamit (namakamu) yang meraih tas sekolahnya yang berada di jok sebelahnya.
"Iya sayang, salam buat Mamah, ya". Jawab Sapna dengan hangatnya.
"Iya, Tante".
Setelah melihat mobil Steffi menghilang di tikungan, (namakamu) pun bergegas masuk ke rumah. Sebab ia sudah sangat lelah sekali, ingin sekali cepat-cepat tiduran dikasurnya yang empuk.
"Assalamu'alaikum". (Namakamu) memberi salam, tapi kok tidak ada jawaban? Tumben banget.
"Assalamu'alaikum! yuhuu anybody home? Kok sepi sih?". (Namakamu) terus-terusan memanggil masyarakat yang ada dirumah ini. Namun hasilnya nihil, rumahnya kosong melompong.
"Perasaan sekarang bukan hari ulang tahun gua". Gumam (namakamu) dengan bingung.
'Tling'.
Sampai akhirnya iPhone miliknya berbunyi, pertanda jika ada pesan masuk.My mommy 👩💗 :
• (Nam...),kamu udah pulang kan? Kamu kerumah sakit sekarang ya. Kak naufal masuk rumah sakit, sayang".Isi pesan masuk tersebut, sukses membuat (namakamu) kalang kabut.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEPUTUSAN HATI - (Namakamu)
Acak( SLOW UPDATE ) (Namakamu) : Aku menyayangimu, namun aku juga mencintainya. Aku mau kau selalu denganku, namun aku juga takut kehilangannya. Tak pernah habis aku curahkan isi hatiku untuk keduanya. Mustahil jika aku memiliki keduanya dan aku tau itu...