Keputusan Hati (28)

51 2 0
                                    

Happy Reading
.

(Namakamu) menuruni anak tangga rooftop dengan lesu. Didapatinya Ari yang setia menunggunya selesai menemui Iqbaal di bawah anak tangga. Tanpa pikir panjang, ia langsung berhambur memeluk Ari dan kembali menangis. Semuanya telah berakhir. Ari tidak peduli dengan seragamnya yang basah akibat air mata (namakamu), yang Ari inginkan sekarang hanyalah sahabatnya ini kembali menjadi gadis periang seperti dulu, disaat dirinya belum mengenal bahkan jatuh cinta kepada Iqbaal.

"Gak apa-apa, lo pasti bisa bahagia dengan cara lo sendiri". Ucap Ari dengan tulus membalas memeluk hangat (namakamu).

Jujur, disisi hati yang lain Ari sangat senang mendengar kabar ini. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Ari memang menaruh hati pada sahabat kecilnya ini, tapi (namakamu) tidak pernah menggubrisnya, karena (namakamu) hanya ingin mereka bersahabat. Karena sahabat akan selalu ada.

📖📖

Iqbaal mengetuk pintu rumahnya dengan gusar, ia telah kehilangan semangat hidupnya. Pintu terbuka untuknya, bersamaan dengan Rike, Bundanya turut menyambut. Iqbaal memeluk Rike yang selanjutnya diikuti dengan tangisannya yang sangat memilukan. Rike paham, sangat paham.

Flashback on ~

Pagi ini, Rike baru saja selesai menyirami tanaman depan dan hendak kembali masuk ke dalam rumah. Seorang wanita yang berusia sedikit lebih muda darinya datang, yang membuat Rike tertegun bahkan sempat mematung diposisinya selama beberapa detik. Rike mengabaikannya dan berjalan terburu-buru memasuki rumah. Saat pintu hendak tertutup, wanita itu menahannya. Wanita itu terus membujuk dan memohon kepada Rike, sampai akhirnya Rike memperkenankan dan mulai berbicara serius di ruang tamu.

Rike mendengarkan dengan malas segala ucapan maaf yang dilontarkan wanita itu. Hingga disuatu penuturan, Rike menatap wanita tersebut dengan iba dan sedih. Kalian mau tahu siapa wanita tersebut? Dia adalah Caesara, yang tidak lain dan tidak bukan adalah ibu kandung dari seorang Zidny Axel Lathifa.

Caesara terus menceritakan kejadian 11 tahun yang lalu, dimana itulah yang menjadi alasan ia dan putrinya pergi meninggalkan tanah kelahiran tanpa pamit sepatah kata pun. Kala itu keadaan benar-benar rumit dan kacau. Rumah tangganya hancur setelah ia bina selama bertahun-tahun, dan yang paling memilukan hati ialah kabar penyakit Kanker Hati yang bersarang ditubuh mungil Zidny. Caesara benar-benar kelimpungan saat itu, yang bisa ia lakukan adalah kembali ke pelukkan keluarganya yang ada di Belanda. Diikutsertakan Zidny bersamanya, agar Zidny bisa mendapatkan pengobatan yang lebih layak di Negeri Kincir Angin tersebut.

Rike mengelus pelan bahu Caesara berniat menenangkannya saat air matanya saling berlomba untuk terjun. Sekarang Rike paham dan memakluminya, ia sangat merasa bersalah karena sudah menuduh Caesara dan Zidny sebagai penyebab putranya, Iqbaal, menjadi anak pemurung setelah kejadian itu.

Rike juga sempat terkejut saat Caesara berkata kalau Zidny sekarang bersekolah di SMA yang sama dengan Iqbaal. Bagaimana reaksi putranya? Kasihan ia jika harus memutar kembali kenangan menyakitkan itu, dan semoga saja Zidny sudi menjelaskannya agar Iqbaal bisa belajar memaafkan dan memakluminya.

Flashback Off ~

Rike menuntun Iqbaal ke dalam kamarnya dan mengelus lembut punggung Iqbaal agar dirinya menjadi lebih tenang.
"Iya, Bunda tahu semuanya dan Bunda sudah memaafkan dan memakluminya, Ale juga harus bisa". Ucap Rike pada Iqbaal yang masih bertengger sedih dipelukannya.

"Tapi (namakamu) yang harus berkorban untuk semuanya bun. Ale udah bikin dia kecewa. Ini pertama kalinya Ale buat dia nangis, dan bahkan buat menghapus air matanya aja Ale gak bisa". Tungkas Ale dengan air mata yang semakin menjadi.

KEPUTUSAN HATI - (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang