6 Januari 2019.
Senja Pov
Senja kecil masih memberengut kesal menatap ayahnya yang tidak mau diajak main bersamanya.
"Ayah ... ayo main lobot-lobotan. Jaja pengen main cama ayah."
Ayahnya masih mengacuhkannya. Masih sibuk berkutat dengan laptopnya.
"Ayo yahh ... jaja pengen main cama ayah "
Merasa tidak mendapat respond,cowok kecil berusia empat tahun itu menutup keras laptop ayahnya.
Ayahnya melotot kearah anak laki-laki nya,
"KAMU ITU NGAPAIN? NUTUP LAPTOP AYAH SEENAKNYA SAJA! TAHU KAN AYAH SEDANG SIBUK. KAMU BISA MAIN SAMA KAKAKMU!"Bentak Ayahnya.
" Tapi Jaja mau main cama ayah, gamau cama kakak galak."
"KAN AYAH SUDAH BILANG AYAH SIBUK JA! KAMU INI JADI ANAK BANDEL BANGET."ayahnya memukul kepala Senja kecil begitu saja.membuat cowok kecil itu berteriak kesakitan dengan mata yang memerah seperti hendak menangis. Senja kecil pergi keluar rumah meninggalkan ayahnya yang memanggil namanya berulang kali.
Senja kecil terus berlari, saat merasa nafasnya sudah ngos-ngos an ia memilih duduk di samping lapangan bola di kompleks perumahannya.anak kecil ini baru menyadari ternyata ia berlari lumayan jauh dari rumahnya. Tangan mungilnya meremas rumput disekitar lapangan,saat sebuah tangan menepuk pundaknya,ia menoleh.
Seorang gadis kecil dengan rambut kucir kuda dan memakai bando hello kitty, duduk disampingnya.
"Kalo kamu mau nanyis, nanyis aja." Aku menatap gadis kecil ini. Bingung dengan ucapannya.
"gak ah. Kata ayah anak cowok itu halus kuat gak boleh cengeng dan nanyis."
"tapi kan cowok juga manucia. Kata ibu aku semua olang itu belhak nanyis. Kan gak dilalang cama pak polici."
"memangnya kalo aku nanyis,nanti ayah aku gak malah dan mukulin aku lagi?"tanyaku.
"ayah kamu pasti malah kalna ada alesannyaa.mungkin kamu nakal."
"jaja gak nakal. Cuma pengen ngajak main ayah tapi ayahnya gakmau teyus dimalahin.katanya suluh main sama kakak aja tapi jaja gak mau."
"kenapa jaja gak mau main sama kakak?"
"kalena kakak suka jahat. Nanti jaja dibikin nangis lagi kalena diejek kakak teyus."
"yaudah kalo kakaknya jaja jahat mainnya sama aku aja."
"memang kamu mau jadi temannya jaja?"
"maulahhh. Tapi nanti jaja boncengin aku nayik cepeda loda cepuluh ya. Jaja juga jangan cedih yagi."
Aku tersenyum menatap gadis kecil di depanku. Dia tersenyum begitu lebar padahal giginya yang terlihat Cuma ada lima.
"Iyah nanti jaja boncengin tapi yang lodanya empat aja ya. Soalnya kata Bunda cepedanya jaja lodanya Cuma ada empat bukan cepuluh."
Gadis kecil didepanku malah bertambah girang. Segera menarik tanganku untuk bersalaman tapi tidak menyebutkan namanya.kemudian menarik tanganku pergi bersamanya.
Mataku yang sedari terpejam sontak terbuka. Kenangan masa kecil itu kembali masuk ke dalam mimpiku.nafasku terengah-engah padahal aku baru bangun tidur bukan selesai lari marathon.aku memutuskan untuk turun dari kasur,berjalan keluar kamar untuk mengambil minum dilantai bawah. Pikiranku kembali kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA[SUDAH TERBIT]
Teen FictionPerpisahan akan mengajarimu tentang banyak hal. Tentang rasa yang tak mudah hilang, tentang cerita yang tak bisa di akhiri walau sudah berakhir, tentang rindu yang datang tanpa kau minta, juga tentang kenangan yang menjadi alasan mengapa kau masih s...