SENJA[SUDAH TERBIT]

[10] Pupus.

SELAMAT MEMBACA BAB 10

SEMOGA SUKA DAN MENYENANGKAN

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT

KONFLIK SUDAH DIMULAI, OKE

( Bintang lucu mah kalo tidur.. Cuma ya sayangg :(( kenapa malah dia suka sama orang lain? Kan berengcek :(( )

22 Maret 2019.

SEMINGGU setelah kejadian itu, nyatanya tidak ada perubahan sama sekali.

Senja memandang lurus ke arah dua orang yang sedang duduk berdua di halaman sekolah. Dua orang yang akhir-akhir ini semakin dekat. Terlihat sangat cocok dan serasi.Tanpa sadar kedua tangannya yang berada di samping celana mengepal kuat. Senja tidak tahu mengapa ia menjadi seperti ini. Ia merasa dirinya sedikit ... Entahlah.

Ada salah satu bagian dari dirinya yang terusik saat melihat Rindu bisa tertawa selepas itu saat ia sedang bersama Bintang. Berbeda sekali jika sedang bersamanya dirinya, gadis itu malah akan marah-marah dan kesal terhadapnya.

Tidak bisakah Rindu bersikap manis tidak hanya kepada Bintang,namun juga saat bersama Senja?

Omong kosong. Senja mengusap wajahnya dengan kasar.

Bodoh sekali ia berharap seperti itu. Memang Rindu itu siapanya?

Tidak mau terus-terusan terjebak dalam perasaan aneh yang akhir-akhir ini ada pada dirinya, Senja memilih berbalik pergi ke kelas.

***

Rindu memincingkan matanya, sepertinya tadi ia melihat--- belum sempat batinnya mengucapkan namanya, suara dari Bintang membuatnya kembali dari lamunannya.

"Lo ngelamunin apa sih,Lin?"tanya nya.

Rindu menggeleng. Memberikan senyum tipisnya.

"Nggak ngelamun kok, kak."

"Bener?"

"Ya."

Bintang cukup mengangguk. Sebenarnya ia paham, gadis di depannya ini sedang memikirkan hal lain. Raga nya di sini namun pikirannya entah kemana. Rasanya seperti sangat sulit menjangkaunya padahal Rindu berada dalam jangkauan matanya.

"Lin.."

Rindu menoleh saat Bintang memanggil namanya. Meskipun terkesan singkat namun Rindu suka akan cara cowok itu memanggil namanya. Panggilan yang akhir-akhir ini ingin selalu ia dengar, yang selalu ia rindukan jika tak melihat Bintang.

"Kalo gue—suka sama lo, gimana?"tanyanya dengan serius.

Rindu diam membeku. Otaknya mendadak lama memproses membuatnya bingung harus berkata apa,lidahnya kelu.