SELAMAT MEMBACA BAB 6
I'M SO SORRY FOR LATE UPDATE :(
MARI BERMAIN TEKA TEKI LAGI BEE...
***
She looks annoying but is full of challenges
-SENJA MAHARDIKA-
10 Februari 2019.
Bang jali .. Bang jali ..
Goyangnya bikin happi ...
Bikin lo ketagihan .. semua jadi goyang ..
"TARIK mang!!"
"Asekklah .. Lu goyangnya kesana dikit kek, Jo!"
Kelakuan Parjo dan Arjun yang selalu seperti itu membuat Rindu menggelengkan kepalanya. Siti yang sedari tadi sudah geram pun akhirnya mendatangi mereka berdua yang sedang joget di depan.
"Lagu nya ganti kek! Jaman sekarang masih aja muter lagunya deni gugur."Serunya dengan raut wajah kesal.
"Deni cagur, Sit ... bukan deni gugur."sahut Mei,temen sekelasnya yang baru saja tiba.
"Tau tuh, dikira tanaman apa pake acara gugur segala kaya di luar negri." Bela Parjo.
"Bodo ah. Mau Deni gugur kek, Deni cagur kek, Deni-deni an juga bodoamat dah. Ganti lagu punya sepupu gue dong, Jo."ucap Siti.
Parjo menaikan sebelah alisnya, bingung. "Lah? Emang sepupu lu penyanyi, Sit?" ucapnya.
"Siapa sepupu lu?"lanjutnya kemudian.
Siti mengibaskan rambutnya kebelakang bak model iklan shampo gratisan.
"Masa lu gatau? itu sih Lalisa anggotanya Blekpink yang mukanya mirip banget sama gue. Nah dia sepupu jauh gue."ucap Siti dengan bangganya. Langsung mendapat sorakan dari teman sekelasnya.
Parjo menepuk pundak Siti dengan tampang prihatin,
"Eh dek Siti, keponakannya sariteng. Gue kasih tau ya, ini tuh masih siang belom malam. Jadi jangan kebanyakan mimpi deh. Nanti kalo ketinggian jatoh, nangis lagi ngadu ke emak."kata Parjo sok bijak,membuat Siti bersungut,melepaskan sebelah sepatunya hendak melemparkearah Parjo yang sudah ngacir pergi keluar kelas duluan. Alhasil keduanya jadi kejar-kejaran seperti Tom and Jerry.
Suasana kelas saat jamkos seperti ini memang sudah menjadi tradisi dikelas Rindu, dengan pintu kelas ditutup seolah sedang ada guru yang mengajar padahal kenyataannya tidak. Malah muridnya akan sibuk dengan urusanya masing-masing seperti sekarang ini.
Ada yang sibuk bergosip,ada yang melakukan konser dadakan seperti Parjo dan Arjun,ada yang sedang sibuk mojok untuk liat video yang entah apa sedang ditonton ramai-ramai oleh sekumpulan kaum adam. Adapula yang malah sibuk belajar,benar-benar ciri murid teladan. Telat makan edan.
Rindu memilih mendengarkan musik lewat earphonenya,tidak memedulikan Siti yang sedang ribut dengan Parjo. Hal yang sudah biasa dilakukan keduanya jika bertemu.
Tatapan mata Rindu yang semula hampir tertutup refleks terbuka lagi,saat suara pintu kelas dibuka. Tampak seorang cowok memasuki kelasnya, dengan rambut yang masih basah. Rindu menatapnya,sampai saat cowok itu menyugar poni yang menutupi sebelah wajahnya-ke belakang. Tepat saat itu bertepatan dengan tatapan cowok itu yang menatapnya balik, Rindu merasa nafasnya tercekat, sesak. Rasanya seperti maling yang habis terciduk orang saja membuatnya entah kenapa menjadi gugup.
Ya, cowok yang tak lain adalah Senja. Tersenyum sekilas sebelum kembali duduk dikursinya. Sebuah tangan menepuk pundaknya,membuat kesadaran Rindu kembali.
"Mikirin apa sih Rin? Daritadi gue ngomong lo diem aja."cerocos Siti sebal karena sedari tadi ia bercerita tidak didengarkan sama sekali. Yang baru Rindu sadari ternyata teman sebangkunya ini sudah ada disebelahnya sejak tadi.
"Ha? Enggak kok. Gue dengerin daritadi."
"Masa? Coba gue tanya tadi gue ngomong apa?"
Mampus.
" Gatau. Emang lo ngomong apa?"tanya Rindu dengan polosnya.
Siti menepuk jidatnya. Baru ingat sahabatnya ini punya riwayat penyakit telat mikir stadium akut.
"Ck, tau ah udah lupa gue, Rin."
"Yee ... kok lo malah ngambek sih?"
"Kagak. Kaya anak perawan aja, ngambekan."ketus Siti.
"Lah? Emang lo bukan anak perawan, Sit?"
"Bukan! Gue anak sapi kayaknya Rin!"sahut Siti dengan nada kesal.
Disaat seperti inilah Siti ingin meminjam kantong ajaib doraemon agar bisa pergi ke planet mars dengan menggunakan pintu kemana saja. Asal tidak bertemu Rindu yang sekarang sudah membuatnya gemas sendiri ingin menebas kepala orang.
+++
Bel istirahat berbunyi nyaring, Siti mengajak Rindu ke kantin. Namun Rindu menolak halus dengan alasan ia mau ke toilet. Setelah selesai mencuci muka,Rindu keluar dari toilet. Berjalan sendirian di koridor kelas 11 yangg sedang ramai lantaran banyak anak kelas 10 dan 11 yang hendak pergi ke kantin kedua,yang biasa diisi oleh anak kelas 11 dan 10 yang terletak di lantai tiga. Sedangkan kantin pertama dikuasai oleh kelas 12 yang berada di lantai satu.
Rindu terpaksa menyingkir sebentar,memberi jalan kepada kakak kelas yang hendak menaiki tangga lantai atas yang berada disebelahnya. Merasa sudah agak longgar Rindu kembali berjalan, namun saat di belokan seorang tiba-tiba menabraknya. Keduanya terjatuh,baik Rindu maupun cewek yang menabraknya tadi.
"Kan aku udah bilang berkali-kali, gausah lari kalo ujung-ujungnya kamu selalu jatoh. Ngeyel banget."Suara seseorang yang sedang berjalan kearah keduanya. Rindu yang sedang menunduk terdiam, suara itu begitu familiar ditelinga nya. Apa benar itu suara ...
Rindu menggeleng, tidak mungkin kan.
Langkah orang itu semakin dekat, tepat di depan Rinud yang masih menunduk dan cewek disebelahnya berkata
"Kamu mau berdiri terus disitu? Bantuin aku berdiri kek. Sakit ini!"Rengek cewek disampingnya dengan nada manja. Seorang didepannya terkekeh geli. Kemudian mengulurkan tangan kearah cewek disebelah Rindu.
Rindu memutuskan untuk mendongkak, memuaskan rasa penasarannya yang sudah memuncak. Meski kemudian ia tahu resiko yang akan di dapatnya jika tebakannya sedari tadi benar,ia akan terluka. Tanpa sengaja juga yang sedang ditatap menatap Rindu balik, tatapan keduanya bertemu. Rindu terpaku ditempat. Terkejut melihat seseorang didepannya.
Dari sekian banyak orang, mengapa Rindu harus bertemu dengannya lagi?
Tbc.
Double Update mau gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA[SUDAH TERBIT]
Genç KurguPerpisahan akan mengajarimu tentang banyak hal. Tentang rasa yang tak mudah hilang, tentang cerita yang tak bisa di akhiri walau sudah berakhir, tentang rindu yang datang tanpa kau minta, juga tentang kenangan yang menjadi alasan mengapa kau masih s...