Train To Busan [fanfiction] [✔]

3 : [Game]

Seluruh penumpang dari kereta Busan Express telah masuk. Di gerbong 1 sampai 5 berisi kru serta staff juga manager dari para idol. Sementara 7 gerbong sisanya milik mereka. Tentu saja 7 gerbong, mengingat banyak sekali grup idola saat ini dengan anggota yang tidak sedikit.

"Ah, senang sekali bisa naik kereta lagi." Yugyeom berkata pada Bambam. Bambam yang baru saja menaruh tasnya di bagasi atas hanya tersenyum mengejek.
"Ehei, aku di Thailand sudah sering bolak balik menggunakan kereta kayak gini."

"Oh, gitchu." Yugyeom mempautkan bibirnya.

Jaebum yang berada dibelakang mereka menepuk pundak anaknya. "Kalian ini, sedang diberi arahan masih saja berisik."

Sementara Mark Tuan disebelah Jaebum terkekeh. "Aku yakin, Got7 akan menjadi sangat berisik."

"Tentu saja. Apalagi ditambah BToB sunbaenim? Gerbong ini kacau." Jaebum menambahkan. Mark pun tertawa.

***

Dimohon untuk seluruh penumpang kereta, harap mendengarkan instruksi hari ini.

Kereta akan bergerak dari Seoul station menuju Busan Station menempuh waktu tempuh kurang lebih 4 sampai 5 jam.

Pada setengah jam pertama, silahkan untuk para penumpang beristirahat, tidur, makan dan sebagainya.

Kemudian sisa waktu di kereta, hingga kereta sampai ditujuan para penumpang akan memainkan games yang diikuti oleh seluruh penumpang baik idol maupun kru dan staff.

Selamat menikmati perjalanan dengan Busan Express, semoga perjalanan anda menyenangkan. Terima kasih.

***

"Games seperti apa yang melibatkan puluhan- eh tidak ratusan orang?" Jackson mengerutkan keningnya. Youngjae disebelah Jackson menggeleng.

"Ku harap itu games yang asik." Kata Jinyoung sambil memakai bantal lehernya. Dia bersiap siap untuk tidur.

Jackson merapatkan jaketnya. "Ini tidak terlalu pagi, tapi terasa dingin." kemudian dia mencari posisi yang nyaman untuk tidur. "Kau tidur saja, Youngjae. Nanti hyung bangunkan."

Youngjae mengacungkan jempolnya. "Hyung memang terbaik!" kemudian Youngjae langsung menarik selimut yang telah digenggamnya dari tadi.

Tidak berapa lama, dari gerbong tersebut hanya terdengar bunyi mengorok dari banyak orang. Mereka semua sudah tidur dengan sangat lelap. Berbeda dengan gerbong staff, ketika mereka sibuk mendiskusikan jalannya permainan.

Ada satu orang diantara ke-12 gerbong yang tidak bisa tidur sama sekali. Otaknya terus berputar, seiring dengan rencana yang dia jalankan. Dia tersenyum mengerikan, smirk yang mungkin menjadi malapetaka yang bahkan bagi teman segrupnya sendiri.