#1

3K 374 20
                                    

Zifah tersenyum memandang satu persatu staf Divisi Document & Monitoring  yang ia kepalai sejak tiga bulan lalu. Apalagi ditambah dengan ekspresi tak rela dan mulut yang sibuk menggerutu dari Visha, Priska dan Marisha.

Rasakan kalian. Batin Zifah berteriak girang karena berhasil membalas dendam pada Visha and the genk yang terus saja meledeknya sejak siang tadi.

Zifah meminta seluruh staf satu divisinya lembur sampai jam 8 malam ini. Ia melirik arloji yang melingkar dipergelangan kanannya. Jam sudah menunjukkan pukul 8 kurang 15 menit.

Zifah bahkan sudah menyelesaikan pekerjaan dan merapikan mejanya sejak 5 menit lalu. Tapi pemandangan sibuk yang terpampang dihadapannya entah mengapa membuatnya bahagia.

Tidak, ia tidak sedang menyiksa bawahannya. Tapi karena pekerjaan mereka sedang overload, dan jika dipaksakan untuk lembur di hari sabtupun tidak terkejar deadline-nya.

Lagipula Zifah bisa ditimpuk oleh mereka yang sudah punya rencana kencan. Tidak seperti dirinya yang justru senang kerja kapan pun.

Karena lo jomblo Pah!

Karena lo perawan tuir Pah!

Karena lo males denger ocehan nyokap yang protes lo nggak pernah mau balik ke Bandung pas weekend Pah!

Elaaah ... begitu banyak alasan yang membuat dirinya terdengar mengenaskan padahal beberapa menit yang lalu baru saja ia puas melihat aksi perintah lemburnya dituruti dengan baik oleh para stafnya.

Zifah bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Logistik dan International Freight Forwading. Perusahaannya termasuk dalam perusahaan yang memberikan jasa transportasi baik laut maupun udara, kargo biasa maupun kontener.

Pernah lihat kontainer yang wara-wiri di jalan tol atau jalan menuju pelabuhan? Nah, kantor Zifah memberikan jasa untuk membantu proses pengiriman kontainer sampai ke negara tujuan atau meng-impor barang menggunakan kontainer dari luar Indonesia sebagai perantara dari para Eksportir dan Importir. Pusing ya sama penjelasan Zifah? Sama!

Jabatan Manager yang baru disandangnya sejak tiga bulan lalu itu membuat kerja kerasnya menjadi cungpret selama lima tahun berbuah manis. Perlahan-lahan namun pasti ia bisa menuai hasil kerja kerasnya.

Bagimana tidak bisa disebut kerja keras kalau hanya demi lembur ia melewatkan jadwal nongkrong dengan sahabatnya, meninggalkan acara keluarga bahkan pernikahan kakaknya hanya bisa ia sambangi sebentar karena setelah itu Zifah harus merelakan harinya berkutat di depan laptop memantau pekerjaannya.

Pokoknya kalau ada cerita dimana tokoh ceweknya bisa dapet jabatan seenak dia bisa buka rok di depan bosnya itu bohong besar! Kalo bos yang Zifah punya tipenya seperti KH. Aa Gym bagaimana bisa dia narik-narik rok depan bos yang ada kena sembur terus dipecat.

Itu juga yang membuat Zifah betah di perusahaan tempat kerjanya sekarang. Tiga bos besarnya berhasil menuntun seorang Nazifah yang cuek bebek soal agama menjadi wanita muda yang takut ketinggalan shalat wajib. Membuang semua rok pendeknya dan mantap untuk menutup aurat sejak empat tahun lalu. Dan yang terakhir namun pasti walau rekan kerjanya tidak ada yang mengetahui. Zifah mulai sadar dan takut pada hubungan yang bernama pacaran.

Saat ini ia masih betah menjomblo. Eits ... bukan karena ia tidak laku tapi karena ia memilih jomblo karena Allah. Ia sabar menunggu yang terbaik sembari ia terus memperbaiki diri dan ibadahnya. Supaya jodoh yang dipertemukannya nanti InsyaAllah memiliki ketakwaan yang sama. Aamiin.

Zifah menghela napas sebelum berjalan ke pantry. Meletakkan gelasnya di sana lalu kembali ke ruangan bagian dokumen.

"Rekan-rekan saya yang ganteng dan cantik." Suara Zifah membuat para stafnya menoleh ke arahnya yang asik bersandar di kubikel Visha.

Unconfident LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang