18 Juli 2017 (Bagian 1)

617 72 12
                                    

Keterangan :

"Tulisan seperti ini menunjukkan perkataan [Name] yang diungkapkan melalui tulisan."

"Tulisan seperti ini menunjukkan perkataan [Name] yang diungkapkan melalui bahasa isyarat."

-----------------

"?"

[Name] mengerjapkan matanya menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan. Dirinya mengulet sambil meregangkan sendi-sendi badannya yang kaku selama berlayar ke alam mimpi.

Berputar-putar dan berguling-guling di atas kasur selama beberapa menit sambi menarik tangan ke atas. Heboh ke sana kemari dalam kondisi masih memejamkan mata dan mulut yang sedikit cemberut karena terganggu tidur nyenyaknya.

Berhenti dalam posisi tengkurap, [Name] gerakkan tangannya untuk meraba-raba futon yang ditempatinya. Setelah tangannya merasakan sesuatu berbentuk kotak dan dingin, ia buka manik [eye color]nya sedikit guna mengintip sesuatu tadi.

Dinyalakan smartphonenya guna mengecek notifikasi-notifikasi yang masuk ke media sosial. Selesai membuka beberapa aplikasi dismartphonenya, [Name] memalingkan wajahnya ke arah berlawanan dan menemukan pemandangan yang luar biasa.

 Selesai membuka beberapa aplikasi dismartphonenya, [Name] memalingkan wajahnya ke arah berlawanan dan menemukan pemandangan yang luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok Akaashi, dengan posisi tengkurap dan siku bertumpu di bantal, menghadap lurus ke depan sambil bertopang dagu.

Dan yang paling penting,

Shirtless

'Eh, kenapa ada Keiji disini? Dan kenapa Keiji tidak memakai baju?', batin [Name] sambil terus memandangi Akaashi dengan tatapan kosong. Tak sadar bahwa kini Akaashi sudah balik menatapnya dengan manik green forest teduhnya.

Akaashi yang tahu bahwa [Name] masih dalam proses mengumpulkan nyawa, perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah [Name]. Ketika kedua dahi mereka bersentuhan, [Name] tersadar dan wajahnya memerah.

Reflek, [Name] mundur menjauh sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, yang masih terbalut pakaian utuh. Akaashi menyeringai kecil dan kembali pada posisi semula, "Pagi, sleeping beauty."

Dengan gelagapan, [Name] mengambil smartphonenya dan mengetik sesuatu di note lalu menunjukkannya kepada Akaashi.

"Bajumu kemana?"

"Tadi malam sangat panas, jadi kulepas."

Wajah masih memerah dan berusaha menjaga mata agar tidak kemana-mana, [Name] mengetik lagi.

"Oh begitu."

Memang, ini sedang musim panas di Jepang dan mereka memutuskan untuk mengambil libur dari kesibukkan kerja masing-masing.

Trilogi Sabuk Orion #1 - AlnitakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang