5 Desember 2017 (Bagian 1)

555 63 8
                                    


Kringgg... Kringgg....

Sebuah jam alarm berbentuk penguin berdering tepat saat jarum pendek di angka lima dan jarum panjang di angka dua belas. Tampak di sebelah jam tadi sebuah tangan yang menggapai-gapai sembari bergerak ke kanan dan ke kiri. Setelah tangan itu meraih dan menekan sebuah tombol di jam tersebut, alarm jam tadi mati kemudian tangan tersebut tertarik kembali keasalnya.

Tak lama, seorang wanita yang masih niat-tidak-niat-untuk-bangun duduk di tepian ranjang. Duduk bersila, kepala menunduk hingga rambut menjuntai menutupi wajah, mata masih terpejam, dan yang paling penting...

...bibir cemberut.

Lima menit ia terdiam dalam posisi seperti itu, sebelum diangkat kepalanya sendiri untuk melihat sekilas posisi kedua jarum jam sekarang.

Pukul lima lewat enam menit.

Menolehkan kepala ke belakang dan mendapati sesosok tubuh tengah tertidur. Karena minim pencahayaan akibat lampu yang sengaja dimatikan dan matahari yang belum nampak, (Name) hanya mengetahui kalau sosok tersebut tidur membelakanginya.

Sosok tersebut baru saja selesai dari shift malam dan baru sampai rumah antara jam setengah 4 sampai setengah 5 pagi. Bisa diketahui dari (Name) yang sempat terbangun jam 3 pagi dengan kondisi kasur masih kosong sebelah.

Mengetahui sosok tersebut baru tidur beberapa jam, (Name) beranjak dari kasur dengan sangat hati-hati. Sosok--atau lebih tepatnya pria--yang tengah tertidur ini, adalah tipe orang light sleeper. Gampangnya, light sleeper itu orang yang mudah terbangun meski ada gangguan kecil sekalipun.

(Name) membuka dan menutup pintu kamar dengan hati-hati. Tak mau membangunkan orang tadi hanya karena suara pintu.

Melangkahkan kaki-kakinya, (Name) berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air. Saat melewati ruang keluarga, ia ingat bahwa teman-teman Akaashi akan datang hari ini. Kebetulan sore ini (Name) tidak ada shift. Sehingga, (Name) berencana menyiapkan segala keperluan untuk menjamu teman-teman Akaashi setelah pulang kerja pada siang hari.

Di sudut ruang keluarga, yang posisinya dekat dengan pintu keluar, terdapat dua buah kotak yang berfungsi sebagai tempat buang hajat bagi keempat anak kucing yang mereka pelihara. (Name) menghampiri kedua kotak tadi dan membawanya keluar. Membuang pasir beserta isinya, mencuci, lalu mengisinya kembali dengan pasir yang bersih.

Kembali ke dalam, (Name) letakkan kedua kotak tadi di tempat semula. Tak jauh dari situ, ada sebuah kotak lagi yang dilapisi oleh kain-kain penghangat. Didalamnya terdapat empat anak kucing yang tidur bergumul.

 Didalamnya terdapat empat anak kucing yang tidur bergumul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((Di foto itu ada lima, anggep aja cuma empat. Tapi kalo mau nganggep lima juga gapapa sih, walopun di cerita bakal tetep ditulis empat))

(Name) yang gemas menyentuh pelan salah satu hidung anak kucing tadi. Membuat si kucing menggerakkan kepalanya sedikit namun masih tertidur.

Trilogi Sabuk Orion #1 - AlnitakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang