R.05 Angga pemeran utama

182 57 16
                                    

"Setidaknya gue punya harapan kecil. Ya walau pun kecil. Semoga saja bukan hanya menjadi harapan semata. Namun menjadi kenyataan"

Matahari muncul seperti biasa,ya begitu juga dengan Rein dia muncul seperti biasanya. Bangun terlambat, dia adalah satu satu dari satu siswa cewek yang langganan banget telat.

"Neng ini kebiasaan tiap hari telat terus. Kapan ga telatnya neng?" tanya satpam dibalik pagar gerbang sekolah. "minggu pak. Saya biasanya ga telat kok klo minggu hehehe" cengir reina yang khas mungkin membuat Pak Seno, alias pak satpam sekolah Rei itu mengizinkan Reina masuk sekolah. "Makasih yah pak. Bapak kan baik. Nanti Reina bawain Bekal Roti sarapan pagi pak" sambil berjalan melewati pak seno. "neng Rei udah berapa kali bilang gitu. Tapi gapernah tuh ngasih bekal roti sarapan buat bapak. Dasar" pak seno hanya menggelengkan kepala.

Reina pun Berlari agar tepat waktu saat memasuki kelas itu. Yak Reina, Opan dengan natnat. Mereka satu kelas kembali.

Diatas pintu tertulis XI Mipa 2. Dia terburu-buru hingg ia tidak melihat arah depan nya pas memasuki kelasnya itu.

"klo jalan liat-liat woii" teriak sosok itu. Ya siapa lagi, Angga yang ketus sama cewek cerewet macam Reina.

"lo yang liat-liat. Minggir lo ganggu gue lagi jalan aja" Reina menghindar ke kiri, Angga mengikuti. Reina ke kanan, Angga pun. Sepertinya permainan Angga yang ingin memasuk pemain utama seperti Reina dalam kehidupan sekonyol pasar malam.

"lo tuh yah masih pagi bikin badmood orang aja. Lo siapa sih hehhh" tanya reina kesal. Dia pun membaca namtag pada seragam Angga. Angga Rivaldo. baca reina.

"iyah gue Angga. Lo ga kenal gue? Sampe lo berani-beraninya cerewet sama gue?' tanya angga sambil maju selangkah ke arah reina.
"gue ga peduli. Mau lo nama lo angga kek, Tukul kek, Adul kek. Bodo amat" ketus reina, Perasaan Reina sepertinya sedang berkecamuk.

Angga yang terdiam melihat tingkah Reina sontak membuat dia merasa diabaikan. Baru kali ini gue diabaikan sama sosok cewek. Gue rasa dia berbeda. Gumam Angga dalam hati.

Angga dikagetkan dengan sosok manusia killer. Angga sudah tau guru ini killer sebab, semenjak insiden kertas ujian akhir semesternya di sobek oleh guru ini, karena Angga sudah memberi jawaban kepada teman yang lainnya. Dan itu adalah, Ibu Rini. Ibu rini ini keknya ngajar Matematika deh tampang killer pan biasanya kalo matematika.

Ahh sudah lah Angga benci Matematika. Kemudian ia mencarik sebuah kertas. Lalu ia menulis

Gue ga suka matematika, dan  gue sukanya kimia. Tapi kalo lo nanya gue lebih sukanya apa, gua bakal jawab. Gue lebih sukanya Lo.

Gue suka tidur karena itu gue bisa bermimpi. Tapi sesungguhnya gue gasuka bermimpi, karena gue tau mimpi hanyalah pembelokan cahaya atas kenyataan.

Angga Rivaldo

***
J

angan lupa vote dan comment nya kakk :)

Reina's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang