The Past

774 40 0
                                    

Give Your Star From This Story 😊

Violet segera mengambil hoddie yang sangat tebal dan juga topi. Dia memasukkan semua rambutnya ke belakang hoddie dan memakai topi. Dia menyamar menjadi laki laki

Dia sudah duduk di taxi yang ia pesan. Dia menyuruh taxi itu diam karena dia menunggu sosok orang

Violet melihat perempuan itu melangkah keluar dengan taxi yang ia pesan. Dia memasuki taxi itu

"Ikuti taxi itu" perintah Violet dingin

Taxi perempuan itu didepannya sekitar sepuluh meter dari taxinya. Dia menatap lekat mobil yang didepannya bergerak. Merasa mobil itu hanya objek penglihatannya saja

Taxi didepannya berhenti, dia segera keluar. Violet juga menyuruh taxi berhenti beberapa meter di belakangnya. Violet berjalan di belakang perempuan itu dengan pelan tanpa membuat perempuan itu curiga.

Violet menundukkan kepalanya saat dia mau memasuki lift. Untung saja lift itu dia ada beberapa orang sehingga dia tak terlalu dipedulikan oleh perempuan itu

Perempuan itu keluar dari lift yang menunjukkan lantai lima. Violet memilih keluar dan dia bersembunyi dibalik tembok. Dia nggak mau perempuan itu curiga jika ada yang mengikutinya

Dia mengikuti perempuan itu saat lima menit berlalu. Dia tadi melihat perempuan itu masuk ke dalam kamar dengan nomor 505. Violet memutar knop dengan perlahan dan pintu ternyata terkunci. Violet syukur jika hotel ini tak memiliki keamanan tingkat tinggi sehingga dia dengan mudah menyeludup masuk

Violet mengambil jepitan rambut kecil. Dia memasukkannya ke dalam lubang kunci dan dengan teliti dia memutarnya. Dan tiga menit kemudian pintu terbuka. Dia segera mendorong pintu dengan pelan tanpa timbul suara. Dia menatap ke depan yang sangat membuatnya emosi dan merasa jijik

"Akkhh... Ahhh fassstteerr Lei..." desah perempuan yang dia ikuti sedari tadi, Jully

"Kkaammu sungguh nikkmat, honeeyy..." desah sang lelaki

Violet pun tak membuang buang waktu. Dia segera mengambil handphonennya dan merekamnya dicelah celah pohon yang ada di dekat pintu kamar itu

Violet merasa jijik dan juga ingin keluar dari tempat itu karena dia tak tahan melihatnya, mengingat umurnya masih 13 tahun

Lima menit dia merekam, dia segera mensave video itu dan dia berjalan keluar dengan pelan. Namun saat didepan pintu, dia menabrak seorang lelaki. Memang tadi dia tak menutup pintu. Topi yang dia kenakan jatuh. Dia melihat seorang lelaki dengan tatapan kosong dan tubuhnya yang diam menatap ke dalam, tempat Jully dan lelaki itu melakukan sex. Lelaki itu menatap Violet dalam diam. Violet pun segera mengambil topinya dan menggunakannya. Dia menoleh ke belakang dan bersyukur karena mereka tak sadar apa yang terjadi di depan pintu

Violet berjalan meninggalkan pintu dan juga lelaki itu. Namun dia merasa lelaki itu ada hubungan dengan mereka berdua sehingga kaget dengan kejadian itu

Violet menarik tangan lelaki itu dan dia segera menggeret lelaki itu pergi. Lelaki hanya diam, pikirannya hanya tertuju pada yang ia lihat dan juga suara obrolan mereka yang membuatnya diam

Violet segera melepaskan tangannya. Dia menatap jelas lelaki didepannya

"Jika sakit, jangan dilihat. Jika sedih, jangan dipendam"

Lalu Violet pergi. Lelaki itu menatap punggung yang kian menjauh itu. Kata katanya membuat dirinya berpikir harus pergi saat itu karena sakit melihatnya

Violet pulang, namun dia sudah melihat kedua orangtuanya di teras rumah dengan koper koper besar

"Pergi kalian dari sini!! Jangan pernah kesini lagi" teriak keras dari kakek Violet

Violet tahu, rencana Jully berhasil. Violet sedih melihat raut wajah kedua orangtuanya itu. Sungguh membuat Violet ingin meninju wajah Jully

"Baiklah. Kami akan pergi" ucap Lyn yang merupakan ibu Violet

Mereka semua menatap Violet dengan kaget karena Violet mendengar pembicaraan mereka

"Violet..." ucap lemah Lyn

Violet diam dan menatap datar koper itu. Violet segera pergi ke kamarnya. Dia meraih koper dan juga memasukkan seluruh perlengkapannya di dalam koper. Dia menggeret koper itu dan berjalan menuju kedua orangtuanya

"Kamu nggak akan ikut mereka Violet" ucap sang kakek tegas

"Jangan menghalangiku. Aku akan mengikuti kedua orangtua ku pergi. Aku nggak sudi tinggal di tempat ini"

Semua orang kaget mendengar ucapan kasar Violet, sang kakek merasa emosi

"Jangan melawan Violet!! Kamu mau hidup bagaimana jika bersama mereka!?"

"Hidup bahagia" balas santai Violet

"Ayo pa, ma, kita pergi" ucap Violet berjalan meninggalkan kakeknya

'Aku memang nggak akan melaporkannya, Jully. Aku mau kamu menikmati hasil rencanamu dulu. Jika waktu yang tepat, aku akan memberitahu semuanya tentang rencana busukmu itu. Aku nggak mau tinggal disini dengan orang yang tak percaya dengan orangtuaku"

*****************

"Dan aku bisa menyimpulkan kita memang berjodoh" ucap Troye

"Berjodoh? Apa maksudmu?" Tanya Violet bingung

"Kamu ingat pria didepan pintu hotel waktu itu?" Tanya Troye dan Violet mengangguk

"Itu aku"

"Kamu?" Tanya Violet kaget

"Ya. Kejadian dimana semua kebusukkan Jully terbongkar. Dia wanita ular yang menginginkan harta dan kedudukan. Aku bodoh diperdaya dia dan akhirnya aku tahu busuknya dia"

Violet mengangguk setuju. Jully memanglah seperti itu, wanita ular. Violet sedikit menyesal karena tak jujur dan membongkar kebusukkan Jully saat kedua orangtuanya di usir. Jika mungkin dia membongkar kebusukkan Jully, pasti mereka masih hidup.

Namun mereka sudah tenang disana. Mereka hidup sejahtera dengan Louise yang bekerja, Lyn yang menjadi ibu rumah tangga, dan Violet anak sekolah. Mereka tak merasa kekurangan dan serba kecukupan. Dari itu, Violet tahu bagaimana susahnya mendapat uang sendiri dan itu membuat Violet merasa mandiri

"Aku bahagia jika memang kita berjodoh" ucap Troye tersenyum

Violet pun ikut tersenyum dan Troye merengkuhnya dalam pelukkan yang hangat. Violet merasakan kehangatan itu dan rasanya nyaman untuk Violet

"Kenapa kamu mencintaiku?" Tanya Troye dengan menyenderkan kepalanya di bahu Violet dengan posisi berpelukkan

"Aku nggak tahu. Disampingmu membuatku kesal dan juga merasa nyaman. Rasa itu tumbuh dengan keseringan kita bersama"

Troye melepaskan pelukkannya dan menangkupkan wajah Violet dengan kedua tangannya

"Kita lalui bersama dan saling percaya"

Violet mengangguk dengan semangat

"Violet" panggil suara pria

Violet dan Troye mengalihkan pandangan mereka ke pria tadi. Tubuh Violet membeku dan dia menatap wajah lelaki didepannya dengan pucat

"Kita ketemu lagi. Kakek senang kita bertemu setelah lima tahun berlalu"












BlouerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang