New message from Ananda Reyza Mandala.
Shill, ada kabar gembira!Mata Shilla memicing setelah selesai membaca pesan yang Reza kirimkan ke aplikasi Whatsappnya. "Ni anak bukannya lagi di Bandung?"
"Ngapa, Shill?"
"Kepo lu kaya Dora!" Shilla menjitak kepala Ilham dengan gemas.
"Pelit lu kaya Tuan Krab!"
"Yaelah, ini si Reza tumben-tumbenan ngechat gue."
"Chat apaan dia?"
"Katanya ada kabar gembira."
"Iyalah kabar gembira. Besok kan dia udah balik kesini."
"Gembira sih gembira, tapi kalo ga bawa oleh-oleh mah percuma! Mending dia disana aja sampai ketemu jodohnya."
"Kasian juga dia kalo balik kesini."
"Kasian kenapa?"
"Jadi obat nyamuk diantara kita berdua yang sudah berjodoh."
Pletak!
Tas hitam mini Shilla sukses menempeleng kepala Ilham dengan khidmat. "Sekali lagi ngemeng, gua botakin pala lu!"
"Ya Allah," Ilham berseru. "Jadi---- gini rasanya digaplok ama bidadari."
"Ilham!" Shilla mencubit lengan teman akrabnya itu dengan kuat.
"Awww awew, lagi Shill, kurang kuat."
Shilla membulatkan matanya sambil bergidig ngeri. "Isssh mending gue cabut!"
"Shill, jangan tinggalin gue dong!" Pekik Ilham seraya mengejar Shilla yang berlari keluar dari dalam ruangan kelas mereka.
"Paan sih, Ham!" Shilla menolak badan Ilham yang terus mendekat kearahnya. "Gua serius nih, kalo lu terus deket-deket ke gue, gua NGAMBEK!"
"EH!" Ilham menganga. "Yah yah yah yah jangan gitu dong, Shill, gue kan cuma becanda."
"Makanya jangan deket-deket."
Ilham memurungkan wajahnya. "Iyadeh, gue ngaku salah. Gue minta maaf ya, gue janji gabakalan deh kaya gitu lagi. Sebagai gantinya, gimana kalo gue neraktir elu makan di kantin?"
"Ayang bebeb gue," lirih Shilla menatap lurus kedepan.
Ilham mengernyit. "Gue disamping lo Shill!"
"Yeee sapa juga yang ngomong sama lo!" Ucap Shilla keki. "Tuh, pangeran gue udah dateng!"
"Alkampang, toh." Ucap Ilham santai.
Gedebug!
Shilla meninju punggung Ilham dengan seluruh kekuatan dalamnya. "Kalo kurang, besok-besok lagi, ya. Soalnya gue mau cuss ketemu sama calon suami gue dulu."
"Aww, Shill!" Ringis Ilham sembari mengelus bagian punggungnya.
Shilla acuh, ia membiarkan Ilham kesakitan dan meninggalkannya begitu saja.