18. Perlengkapan Ribel News

318 57 0
                                    

Sudah lima hari dirinya menjadi bagian dari Black Militer dan selama itu ia juga belum memulai melakukan penyelidikan. Memang benar dirinya telah menemukan satu orang yang ia curigai sebagai Demi Human, tetapi itu hanya prasangkanya saja. Ia belum benar - benar menemukan bukti kalau Leon Hassel si anak tengik itu memanglah Demi Human. Dan di dalam akademi ini kalau dipikir - pikir, terlalu banyak orang - orang yang aneh. Seperti pria berbalut perban yang telah menghancurkan rumahnya kala itu.

Saat pertama kali bertemu, ia yakin bahwa dia adalah tipe lelaki kasar nan brutal. Tetapi hari ini, saat dirinya bertemu kembali dengan pria yang ternyata bernama Zavier Asmonac~ kesannya terhadap pria itu seratus delapan puluh derajat berubah.

Zavier yang ia lihat itu adalah anak yang manis, lugu, polos dan anak laki - laki yang paling baik yang pernah ia temui selama berada di akademi ini. Dia tidak ikut membullynya, malah meminta maaf atas kelakuan teman - temannya. Dia juga dengan baiknya menghapus komentar - komentar jahat yang ditulis di bangku yang tentu saja itu ditujukan padanya.

Zavier bahkan terlihat lemah. Seperti anak yang pernah ditindas. Sementara siswa - siswi yang lain seolah mengucilkannya.

Ohh... ia tentunya tidak mungkin percaya begitu saja dengan perubahan yang terlihat ekstream itu. Akan tetapi sherly benar - benar telah mengamati laki - laki itu. Cara bicaranya, mimik wajahnya dan segala macam body leaguegnya berharap bisa menemukan jejak akting yang sempurna. Tetapi hasilnya nihil.

Zavier Asmonac benar - benar lugu. Apalagi cara bicaranya yang gugup dan tampak malu - malu itu terlihat benar - benar alami. Bukan sebuah akting. Bahkan ia yang seharusnya meluapkan amarah kepada pria itu jadi tidak tega.

Ini aneh bukan?

Namun bagaimanapun Sherly tidak boleh lengah. Dia harus tetap waspada. Bisa jadi dia benar - benar aktor yang lihai hingga bisa menipu mata.

Lalu.....

Sherly melirik ranjang di sebelahnya yang selalu kosong. Milik teman sekamarnya yang belum pernah ia jumpai. Gadis itu bernama Maria Wenberg. Sabin pernah mengatakan bahwa Maria memang selalu meninggalkan akademi tetapi di waktu - waktu tertentu Maria akan muncul ke kelas, setelah itu pergi lagi bagai hantu. Tidak ada yang tahu apa yang seorang gadis berumur tujuh belas tahun yang seharusnya belajar di akademia dengan patuh namun malah sering membangkang.

Sabin bercerita bahwa gadis bernama Maria itu kerap sekali menerima hukuman karena ketidak patuhannya menaati aturan tetapi seberapapun berat hukumannya, Maria tetap akan selalu melanggar. Benar - benar.

Ia jadi penasaran. Setelah dipikir - pikir, selama ini ia tak pernah mengotak - ngatik barang dari sang pemilik ranjang. Sherly jadi tergugah untuk menggeledah barang - barang anak ini. Siapa tahu dirinya menemukan sebuah petunjuk terkait anak - anak di sini dan Demi Human.

Oke, dia hanya ingin memeriksa.

Sherly bangkit dari ranjang. Menutup jendela kamarnya kemudian memastikan bahwa pintunya terkunci. Waspada kalau - kalau Sabin tiba - tiba datang atau si pemilik ranjang ini secara mengejutkan muncul, dia tak mau dikira pencuri bukan?

"Baiklah Maria, aku penasaran denganmu." Gumam Sherly. Dia lalu membuka laci meja anak itu. Di dalamnya terdapat sebuah buku saku, beberpa lembar kertas dan alat tulis serta sebingakai foto. Sherly mengambilnya.

"Ohh, jadi ini dia Maria Wenberg?" Sherly melihat seorang gadis berambut panjang dengan senyum lembut di sana. Wajahnya cantik, senyumannya pun manis, dan dia tidak mengenakan make up sama sekali. Tampak sederhana dan anggun dengan seragam sekolahan biasa.

Dengan wajah serta penampilan seperti ini, tidak ada yang menduga bahwa gadis ini adalah murid yang sering dihukum. Suka membolos dan tidak menaati aturan. Lalu di sebelahnya, ada seorang perempuan baya yang juga terlihat anggun, wajahnya mirip dengan Maria hanya saja versi tua.

Black MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang