Stay Here (Hyungwon x Bona)

Meet

Kau tak membutuhkan orang lain untuk membuatmu berdiri. Akhirnya Bona mengerti arti kata-kata itu karna sekarang dia tengah berusaha untuk berdiri dengan tegap diatas kedua kakinya sendiri. Mau sampai kapan dia menjadi wanita lemah yg akan mengubur diri dalam kamar hanya untuk menangisi kenangan-kenangannya bersama pria yg nyatanya tak menghubunginya selama dua bulan terakhir? Bahkan waktu sudah membuktikan bahwa mimpi buruk itu benar-benar jadi kenyataan, dia dan Hyungwon benar-benar sudah berpisah.

Jangan kira lukanya sudah sembuh. Belum sama sekali. Tapi Bona tak boleh pasrah dengan keadaan. Dia ingin merubahnya. Beruntung otaknya mau diajak berkerja sama. Dia mulai menyibukkan diri dikantor. Membuat tubuhnya lelah dan langsung memilih untuk terlelap setiap hari sepulang kerja. Jangan biarkan otakmu menganggur dan tanpa sengaja membuka luka dalam hatimu, pikirnya.

Bahkan beberapa hari yg lalu Bona sengaja menghubungi teman-teman lamanya saat kuliah. Mencoba mengajak mereka untuk bertemu. Berharap semoga bertemu dengan orang lain bisa membuatnya tertawa. Dan itu bekerja.

Kemarin Bona bertemu dengan salah satu sahabat sekaligus adik tingkatnya saat kuliah, Son Eunseo. Rasanya sudah teramat lama dia tak berjumpa dengan teman wanita, bahkan sampai membuatnya sedikit gugup. Jujur saja semenjak dia memutuskan untuk tinggal bersama Hyungwon, semua hubungan Bona dengan teman-temannya jadi serba terbatas. Saat itu tentu saja dia lebih memilih waktunya disita kekasihnya dibanding harus bergosip ria dengan teman wanitanya. Beruntung Eunseo masih mau menyisihkan waktu saat Bona memintanya untuk bertemu. Dan tau apa pertanyaan pertama yg terlontar setelah kata sapaan saling mereka tukar?

"bagaimana kabar Hyungwon oppa?"

Yah walau sejak di rumah Bona sudah mempersiapkan kemungkinan pertanyaan semacam itu dilontarkan, tetap saja rasanya ada angin yg tanpa sengaja lewat dan menghatarkan rasa dingin di rongga hatinya yg kosong. Dan saat itulah senyum palsu tak akan bisa menutupi apapun.

Awalnya Bona tak ingin membuka luka itu. Tapi beberapa pertanyaan kecil dari lawan bicaranya mau tak berakhir dengan membuatnya menceritakan semuanya. Mungkin memang benar kalau Bona harusnya sedikit membagi kisahnya dengan orang lain. Setidaknya itu akan mengurangi beban yg ada dikepala dan hatinya. Dan beruntungnya Eunseo adalah pendengar yg baik, walau Bona sudah memprediksi bahwa ekspresi prihatin dan iba akan menjadi commercial break dalam pembicaraan mereka.

Tapi bukan Eunseo namanya kalau tidak mengakhiri sesi curhat itu dengan senyuman. Ya, senyuman dan kata penenang dari Eunseo benar-benar membuat Bona lebih baik. Dia beruntung karena menceritakan semua ini pada orang yg tepat.

Eunseo bilang memang seharusnya dia mulai bangkit dan melupakan Hyungwon, walau itu berat tapi dia yakin Bona bisa melaluinya.

"ini memang tak mudah. Hanya perlu waktu. Dan semuanya akan kembali membaik"

Bahkan Eunseo memberikan Bona saran untuk sedikit merubah penampilannya, 'membuang sial' katanya. Maka dari itulah kini Bona tengah berdiri tersenyum puas melihat pantulan dirinya yg baru di depan cermin. Dia memotong rambut panjangnya. Memotong salah satu hal yg sangat teramat dikagumi mantan kekasihnya. Rambutnya yg hitam, lebat dan panjang kini berubah pendek. Dan Bona tersenyum puas sambil berucap dalam hati.

"mari memulai hidup yg baru Kim Bona"
.
.
.
Kalau Kim Bona sedang berusaha bangkit dari keterpurukannya, maka berbeda dengan Chae Hyungwon. Kalau bisa dibilang, ini adalah titik terhancurnya. Dari luar dia memang terlihat biasa. Dia masih tampan. Hanya saja berbeda dengan sifatnya. Hyungwon kembali pada masa SMAnya, masa dimana dia tumbuh sebagai pribadi yg dingin, kaku, pendiam dan penyendiri. Menyisakan pribadi egois dan tidak mau diikat oleh peraturan.

Akhir-akhir ini Hyungwon sering lalai dari keharusannya. Waktu tidurnya yg tidak teratur mambuatnya jadi biang masalah jadwal dokter di rumah sakit. Pikirannya yg suka bermain keluar dari jalurnya membuat konsentrasinya mudah terganggu. Dan semua itu sudah beberapa kali membawanya menghadap teguran yg diberikan kepala rumah sakit.