Last

636 72 14
                                    

Bona tau ide yg akan dilakukannya ini gila, dia bahkan sudah mengijinkan Eunseo menghujaninya dengan hujatan saat pagi tadi Bona menelfon dan menceritakan soal isi pikirannya itu, tapi satu hal yg diyakini Bona adalah dia harus melakukan ini atau tidak sama sekali.

Jangan kira meyakinkan dirinya untuk melakukan ini adalah hal mudah. Bona bahkan tak tidur semalaman karena ini.

Dengan segumpal keberanian akhirnya tangan Bona mengetuk pintu dihadapannya dan bergerak masuk menemukan sang calon suami sudah duduk manis didepan laptop kerjanya. Minhyuk sempat mengerutkan muka, mungkin karena menatap wajah ragu-ragu Bona, tapi seperti biasa sepersekian detik berikutnya pria itu tersenyum hangat.

"ada apa?"

"aku mau bicara, bukan sebagai sekertaris tapi sebagai calon istrimu" ucap Bona terus terang.

"apa?"

Bona nampak memberi jeda saat akan mengucapkan kata-katanya, setidaknya dia harus membuat Minhyuk mempersiakan diri atas apa yg akan disampaikan Bona.

"aku mau minta ijin. Aku mau berkencan dengan Hyungwon satu hari penuh sebelum kita menikah"

Mimik muka Minhyuk berubah seratus delapan puluh derajat, senyum itu luntur entah kemana, tatapan hangat itu berubah menjadi keterkejutan, keningnya yg mulus tiba-tiba memunculkan guratan-guratan halus tanda pria itu tengah berpikir keras, Bona juga bisa melihat tangan Minhyuk terkepal tepat saat nama Hyungwon diucapkannya, Bona jelas tau apa yg ada dibenaknpria didepannya ini.

"ijinkan aku untuk pergi menghabiskan satu hari penuh dengannya. Aku mau menyelesaikan dan melepaskan semuanya sebelum aku benar-benar menjadi milikmu" tambah Bona mencoba menjelaskan tapi Minhyuk masih diam.

Sebenarnya Bona bisa saja melakukan ide gilanya itu tanpa ijin Minhyuk, lagi pula sekarang posisi Minyuk belum menjadi suami yg bisa mengatur hidupnya, hanya saja Bona merasa harus melakukannya agar Minhyuk tak merasa dihianati jika sampai Bona ketahuan.

Butuh beberapa menit ruangan itu diisi kesunyian sampai Minhyuk berdeham membersihkan suaranya dan menatap Bona kembali dengan ekspresi yg sana sekali tak terbaca oleh gadis itu.

"kau sudah bilang pada Hyungwon?"

Bona menggeleng, saat itu sudut bibir Minhyuk mulai sedikit ditarik keatas lagi.

"baiklah, aku mengijinkanmu asal Hyungwon juga mau. Tapi aku punya beberapa syarat"

"apa?" tanya Bona ragu-ragu.

"pertama kau hanya bisa membujuk Hyungwon sebanyak dua kali dan jika diusahamu yg kedua Hyungwon tidak mengatakan bersedia maka kau harus mengubur idemu itu" Bona menelan ludahnya saat mendengarkan kata-kata Minhyuk, bagaimanapun Bona punya ketakutan besar bahwa Hyungwon akan menolak ide gilanya ini mengingat bagaimana terakhir kali Bona menggoreskan luka pada pria itu.

"yang kedua, kalian hanya bisa menghabiskan waktu sampai pukul 11 malam" Bona mengangguk menyutujui "yang ketiga, kau harus menjadikan kata-katamu tadi janji bahwa kau akan benar-benar melepaskannya setelah hari itu dan akan fokus dengan pernikahan kita. Bagaimana?" tangan Minhyuk terulur didepan Bona.

Kalau boleh menelisik sudut hati Minhyuk yg paling dalam, tentu saja pria itu tak sedikitpun ingin memberi ijin gadisnya melakan ide gila seperti ini. Tapi sayangnya gadis dihadapannya itu kini sudah menjabat tangannya dan setuju dengan semua syarat yg, diberikannya, saat itulah Minhyuk melihat sebuah semangat yg membara di manik mata Bona dan itu membuat hatinya sedikit sakit.

Dan kegilaan Bona dimulai saat kakinya sudah menuntun tubuhnya berjalan menyusuri lorong rumah sakit tempat Hyungwon bekerja, saat itulah matanya tak sengaja bertemu dengan milik Hyungwon yg baru saja keluar dari ruang kerjanya. Mata mereka mengunci satu sama lain untuk beberapa saat sampai Hyungwon memutuskannya terlebih dahulu dan pergi berlawanan arah dari posisi Bona berdiri saat ini.

Stay Here (Hyungwon x Bona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang