Sorry

597 77 11
                                    

Sudah sekian hari awan kelabu di langit ikut menjadi awan kelabu di pikiran Bona. Pasca perayaan ulang tahun Kihyun kemarin, Bona masih dirundung pikiran-pikiran yg menuntutnya menyelesaikan semua kesalahpahaman antaranya dan Hyungwon. Terlebih lagi sudah tiga hari yg lalu tiba-tiba Hyungwon mengajaknya bertemu untuk membicarakan sesuatu, sayangnya sifat pengecut Bona lebih memilih untuknya mengacuhkan pesan itu.

Bona bukan orang bodoh, dia tau Hyungwon sendiri punya rasa ingin tau yg besar tentang perubahan sikap Bona pada Seola tempo hari. Hanya saja Bona belum merasa siap menyampaikan runtutan kata-kata pada Hyungwon, Bona bingung dan sedikit.......merasa bersalah.

"ayolah, kau harus bertemu dengannya. Bagaimana mungkin kau akan membiarkan Hyungwon oppa tidak punya arah seperti itu. Kau jelas tau siapa yg salah disini"

Oh bukankah kata-kata Eunseo barusan benar-benar menyiratkan bahwa disini posisi Bona lah yg salah? Kehancuran hubungan Bona dan Hyungwon adalah kesalahan Bona?

Hari ini Bona meminta Eunseo untuk bertemu. Dia sudah menemui jalan buntu dalam fikirannya sendiri. Dan dengan sebuah harapan menemukan jalan keluar lain, Bona akhirnya menceritakan semuanya pada Eunseo, tak terkecuali saat dia bertemu dengan Seola dan kejadian di Daegu tempo hari. Dan sayangnya yg didapatkan Bona adalah Eunseo yg memojokkannya.

"kau tau saat itu bagaimana keadaanku" suara Bona sedikit naik karena tidak terima disalahkan

"iya, tapi itu sudah berapa bulan yg lalu? Penjelasan Seola eonnie bahkan sudah dua bulan yg lalu, dan kau masih bersikap sebegitu dinginnya pada Hyungwon oppa setelah mendengar penjelasannya?" Eunseo menyandarkan punggungnya di kursi.

Bona terdiam. Dia sadar Eunseo menatapnya, tatapan menuntut yg tajam. Eunseo yg hanya sebagai pendengar saja bisa sekesal itu. Bona tiba-tiba takut kalau Hyungwon akan lebih dari kesal saat Bona menjelaskan semuanya, mungkin dia bisa marah.

"lalu aku harus bagaimana?" Bona tertunduk lesu.

"kau masih bertanya? Kau sendiri sudah tau jawabannya, kenapa kau harus mati-matian menutupin fakta itu?" entah untuk keberapa kalinya Eunseo membuang nafas berat.

"selesaikan semuanya, jangan menyiksa diri kalian satu sama lain lebih lama" Eunseo meraih jemari Bona yg ada diatas meja, mengusapnya lembut. Suaranyapun juga terdengar lebih lirih.

Bona tersenyum tipis sebagai jawaban. Jauh didalam diri Bona ada sebuah harapan yg sudah lama dikuburnya, tapi berkat Eunseo harapan itu mendadak menemukan jalan keluar untuk menyentuh hati Bona.

Dimeja kerjanya, yg tampak adalah Bona yg sedang sibuk memilih dan mendata beberapa file yg harus diserahkan pada atasannya Minhyuk, padahal yg sejujurnya dilakukannya adalah memikirkan kata-kata apa yg harus dikirimkannya pada Hyungwon. Sejak tadi, walaupun jemarinya lihai mengerjakan tugas wajibnya, otak Bona sudah tenggelam entah sampai mana memikirkan kemungkinan-kemungkinan yg bisa terjadi saat dia bertemu dengan Hyungwon nanti. Bona menggeram karena dirinya sendiri.

Apa kau sibuk? Aku ingin bertemu besok, bisa?

Hanya kata-kata itu yy terlintas di otak Bona, dan akhirnya kata-kata itu bisa dia kirim lewat pesan singkatnya untuk Hyungwon. Dengan menggigit kuku tangannya gugup Bona memilih memasukkan telfon genggamnya ke loker meja kerjanya. Dia bersumpah tak akan melihat balasan dari Hyungwon sampai nanti dia pulang kerja, dia hanya terlalu gugup dan takut akan jawaban apa yg akan dilayangkan Hyungwon. Lebih baik Bona menyibukkan diri mengantarkan dokumen-dokumen diatas meja kepada Minhyuk.

Di tempat lain, Hyungwon tengah sibuk memperhatikan presentasi seorang dokter dihadapannya, hari ini tengah diadakan rapat bulanan rumah sakit tempat kerjanya. Persisi diseberang tempat duduknya, Hyungwon akhirnya bisa melihat sahabatnya Seola yg sudah seminggu ini tak bosan-bosan melemparkan jawaban yg sama setiap Hyungwon ingin menagih kepastian dan cerita dari apa yg terjadi di apartemen Kihyun kemarin.

Stay Here (Hyungwon x Bona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang