Try

527 78 4
                                    

Percaya kalau hari-hari Hyungwon yg dulu monokrom kini sudah berlalu?
Iya hari-hari Hyungwon sekarang jauh lebih hidup pasca hubungannya dan Bona yg sudah berjalan baik. Sudah tidak ada kemurungan, sudah tidak ada beban di pikirannya, hanya saja ada satu perasaan tak mengenakan yg tersisa, ini soal keberadaan Lee Minhyuk disekitar Bona.

Hyungwon kesal, jelas.

Hyungwon cemburu, iya.

Bagaimanapun Hyungwon sudah pernah melihat api semangat persaingan yg coba dikobarkan Lee Minhyuk untuk merebut hati Bona, dan kemarin saat mereka tak sengaja bertemu api itu masih belum padam. Haruskah Hyungwon mulai berhati-hati?

"harusnya kau lebih fokus untuk membuat Bona kembali padamu, bukan mengurus soal atasannya itu" bagitu kata-kata yg keluar dari mulut Seola saat Hyungwon menceritakan kegundahannya.

"dia sudah kembali padaku" balas Hyungwon tegas.

"kalian berbaikan tapi tidak berarti kalian kembali bersama" balas Seola.

Dan kata-kata Seola seperti bom yg dilemparkan dan mendarat tepat di kepalanya. Kenapa dia baru tersadar sekarang?

Seola berhak mendapatkan penghargaan, karena berkat kata-katanya sukses membuat pikiran Hyungwon jadi kembali kusut. Hyungwon melamun lagi. Lalu sekarang dia harus bagaimana?
.
.
.
Kegundahan tentu saja tak hanya bertamu pada Hyungwon. Pikiran Bona tak kalah bercabang dengan semua kenyataan yg ada dihadapannya. Memang tak ada yg berubah sejak kejadian tempo hari dan sejak kata-kata Minhyuk bagai mantra yg sanggup membuat Bona menjadi kikuk dihadapannya.

Jujur saja Bona tak berniat menjauh ataupun menghindar, karena dia tau dia tidak akan bisa. Hampir setengah harinya bahkan dihadapi dengan berinteraksi dengan Minhyuk, jadi apa mungkin dia bisa berharap tidak bertatap muka dengan atasannya itu? Yang Bona bisa harapkan hanya agar Minhyuk tidak membahas soal pembicaraan mereka kemarin lagi.

"Bona, mau makan siang bersama?" tawar Minhyuk tapi Bona menggeleng.

"aku sudah ada janji" balasnya sambil berdiri dari kursi kerjanya.

"Hyungwon?" tanya Minhyuk penuh selidik. Dan entah kenapa Bona tidak bisa untuk tidak tersenyum melihat padupadan ekspresi tak suka diwajah Minhyuk dan nada ingin taunya yg besar itu.

"bukan. Dengan Eunseo" balasnya sambil menepuk lengan Minhyuk pelan.

"aku tak bisa ikut bergabung?" Bona lagi-lagi menggeleng.

"Girls time" dan Minhyuk terpaksa mengangguk mengerti. "aku duluan".

Sungguh, ini bukan salah satu cara Bona menghindari Minhyuk karena pada kenyataannya memang dia sudah berniat bertemu dengan Eunseo dan menumpahkan semua keluh kesahnya itu. Dan sudah bisa ditebak bagaimana reaksi Eunseo yg pasti tidak biasa-biasa saja.

"kau tidak bercandakan???" pekik Eunseo sambil menatap Bona tanpa berkedip.

"apa semua ceritaku terdengar seperti aku baru saja membacakanmu sebuah buku dongeng?" tanya Bona sambil memasukkan sepotong daging ke mulutnya.

"Waaaaahhhhh, ini gila!" seru Eunseo. "kau benar-benar punya pesona yg mematikan, aku kalah telak"

"aissshh, berhenti bercanda. Sekarang beri aku masukan. Aku benar-benar pusing sekarang" rengek Bona.

"aku harus memberi masukan apa lagi? Sekarang yg bisa menyelesaikan semuanya hanya dirimu sendiri"

"maksudmu?"

"tanyakan hatimu kau lebih suka pada siapa"

"hahhhh, aku tambah pusing" Bona mengacak-acak rambutnya kesal. " a-aku nyaman saat bersama dengan Minhyuk dia benar-benar bisa membuatku istimewa dan bahagia. Tapi aku juga masih punya perasaan pada Hyungwon, aku masih menyayanginya. Aku masih sering memikirkannya, dan aku bergetar saat Hyungwon mengatakan dia merindukanku. Aku harus bagaimana?"

Stay Here (Hyungwon x Bona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang