Give Up

511 68 4
                                    

Suara bising memekakan telinga bahkan terasa senyap di gendang telinga Hyungwon. Dia tidak tuli. Dia masih sadar dan bisa mengenali dunia apa yg sedang menertawakannya saat ini. Tentu saja semua ini berkat sebuah berita yg sangat tidak diharapkannya. Dia bahkan sampai bisa disebut mati rasa. Sakit yg beberapa bulan lalu dia rasakan saat hubungannya kandas kini tak ada apa-apanya dengan apa yg dia rasakan saat ini. Dia merasa dihianati dan dipecundangai.

Dihianati oleh Kim Bona dan dipecundangi oleh Lee Minhyuk.

Ironis. Mungkin.

Tapi Hyungwon sadar dia tak sepantasnya merasa dihianati. Hubungannya dan Bona sudah berakhir sejak lama. Bahkan anak kecilpun bisa mengatakan itu bukan sebuah penghianatan.

Tapi...

Rasa sakit itu kembali mencekram hatinya saat mengingat Bona yg beberapa hari terakhir seperti seorang malaikat yg membukakan pintu surga untuknya. Bona dan semua sikap baiknya ternyata menjadi belati tajam yg menghujam hati Hyungwon lebih dalam, sampai menangispun dirasa kurang untuk menggambarkan sesakit apa hati dan perasaannya saat ini.

Jadi haruskah Hyungwon menyebut ini sebagai bentuk dipecundangi oleh Lee Minhyuk, orang yg sudah jelas menjadi rivalnya untuk menaklukkan hati Bona. Hyungwom merasa terhina. Hyungwon merasa kalah telak, ketika dirinya baru mencoba melangkah ternyata Minhyuk sudah berlari dan sekarang tepat dihadapan Bona untuk benar-benar mengetuk hati Bona dan membuat gadis itu menyerah, jatuh dalam kepemilikannya.

Hyungwon marah. Bukan pada Minhyuk, apalagi Bona. Dia marah pada dirinya sendiri yg terlalu lamban untuk memutuskan, terlalu lemah untuk melindungi apa yg diinginkannya, terlalu bodoh untuk memikirkan langkah melawan penyerangan Minhyuk.

Hyungwon sudah kalah telak. Dia sadar itu. Dia paham itu. Tapi satu sudut dihatinya masih tidak bisa menerima. Satu sudut dalam hatinya masih menyimpan harapan akan sebuah kemungkinan. Walau semakin lama dia memupuk harapan itu semakin dalam juga harapan itu terbantahkan dengan kenyataan yg ada.

Memikirkan ini membuat kepala Hyungwon mau pecah. Dilengkapi dengan efek bir yg sudah dua botol menembus tenggorokannya, dunia Hyungwon seakan berputar melawan arah rotasi bumi.

Hyungwom sudah siap tumbang, untung saja kesadarannya yg masih tertinggal 15% itu masih bertahan untuk memerintahnya mengirimkan pesan pada sahabat yg dia yakini mampu membawanya ketempat yg lebih baik lagi.
.
.
.
Shownu tak bisa untuk tidak meringis melihat seberapa kacaunya sahabatnya itu. Ini sudah kali kedua Hyungwon lari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Percayalah Hyungwon bukan orang yg suka minum, dan saat tadi Shownu, Jooheon dan Kihyun datang melihat sendiri dengan kedua mata kepalanya mereka benar-benar tak percaya pria kurus dihadapannya ini bisa menghabiskan hampir tiga botol bir.

Sebegitu hancurkah Hyungwon dengan berita rencana pernikahan Bona?

Tentu saja Shownu tau berita itu, bagaimanapun adiknya adalah sahabat Bona. Dan saat berita itu menguap kepermukaan, Eunseo dan segala kepanikannya sudah berlari menembus udara dingin hari ini untuk mencoba mencari kepalsuan dibalik berita itu. Dan kabar terakhir yg dilayangkan Eunseo padanya sudah menjadi tanda bahwa keadaan juga tak berpihak baik pada Bona.

Entah drama apa yg sedang terjadi. Pemandangan dihadapannya ini sekarang tak bisa dikatakan baik. Sahabatnya, hancur karena patah hati. Dan Hyungwon yg sehancur ini adalah tampilan terburuk yg dimiliki pria itu sejauh Shownu mengenalnya. Dan semua ini tampak tidak logis di matanya.

"apa menurutmu aku harus mencoba menghubungi Minhyuk?" tanya Kihyun memecahkan keheningan diapartemen itu.

"untuk apa?"

"hanya untuk memastikam berita itu benar atau tidak. Tadikan Eunseo bilang Bona sama sekali tak membantah atau mengiyakan berita itu"

Kata-kata Kihyun memasuki otak Shownu, membuatnya memijat pelipisnya.

Stay Here (Hyungwon x Bona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang