TJMH 1

18.4K 737 0
                                    

Allendra POV

Aku berumur 23 tahun, nama lengkap ku allendra addison,
Ya.. Semua orang berikir dan bertanya-tanya, mengapa aku melamar kerja di perushaan lain, sedangkan ayahku adalah pemilik Addison grup.
Aku hanya ingin mandiri, dan tidak di beda-bedakan dengan karyawan lain, sebab itu aku melamar pekerjaan di perusahaan Ayers group.

***

"Allendra, apakah kau sudah menyiapkan berkas-berkas yang akan kita presentasikan??, "jangan sampai salah, karena aku akan bekerja sama dengan perusahaan di paris. " tanya albert.

"yess sir, aku sudah mempersiapkan berkas -berkas nya. "ucap allendra sambil membereskan berkas-berkas yang letaknya berantakan." jawab allendra

"good job, jangan memanggil ku sir, panggil saja albert, panggilan sir begitu tua bagi ku."jelas albert.

"tetapi kau adalah atasan ku, tidak sopan bagi ku bila aku memanggil nama mu tidak menggunakan kata -kata sir, dan lagi pula ini di lingkungan kerja, jika tidak di lingkungan luar baru aku memanggil albert ."jelas allendra

"berarti kau ingin selalu bersama ku selain di lingkungan kantor ?? " ucap albert dengan senyum licik

"bukan itu yang saya maksud sir , saya hanya tidak ingin di anggap orang lain tidak sopan."elak allendra.

"fyuh.. Bodoh nya aku mengatkan hal itu"batin allendra.

"ayo keruang meeting sekarang" .ucap alberth.

"tidak, kau tidak bisa menghadiri meeting jika dengan keadaan memar di pipi mu seperti ini, aku akan menggambilkan kotak P3k " ucap allendra melenggang pergi mengambil kotak P3k.

"allendra begitu beda dengan sekretarisnya yang lain, sekretaris nya yang dulu hanya sedikit di goda langsung takluk, beda dengan alle yang di goda justru malah menampar nya sampai seperti ini, tidak seperti sekretarisnya yang lain , yang hanya mementingkan uang, tidak salah lagi sebutan itu pantas sebagai jalang."batin albert.

Allendra pun mulai memberi obat revanol kepada pipi albert yang memar.

"agh... "ringis albert.

"tahan sedikit, setelah ini tidak akan sakit lagi. " ucap allendra yang masih fokus memberi obat cairan revanol kepada albert.

Deru nafas allendra dan allbert pun sama-sama terasa.

Tangan albert pun memegang tangan allendra yang sedang sibuk mengobati memarnya. Pandangan mata mereka bertemu, semilir angin pun menerpa wajah mereka , sehingga membuat suasana hening dan tenang.

"terimakasih ini sudah cukup, kita akan telat meeting nanti, kau tidak perlu khawatir dengan luka ini,
ini hanya luka kecil."ucap albert.

"menurut mu ini hanya luka biasa,tetapi menurut ku tidak!! , justru kau berkata itu aku akan merasa tambah bersalah!!!."kesal allendra kepada atasannya itu.

"shut... Kau tidak perlu merasa bersalah ,ini juga salah ku karena telah menggoda mu, dan akhirnya aku kena amukan kau." ucap albert sambil menempelkan jari telunjuk nya ke bibir allendra.

Please vote 15++

Komen juga yah...

Jakarta,- 5 maret-2018

20:38

Next->-> vote dlu sampai 15 +++
Jangan lupa comentnya

Happy read guys.

Ig @febifadillah724

THE JERK MY  HUSBAND [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang