7-lagi-

33 4 0
                                    

Matahari pagi ini sangat terik sinarnya menusuk kekulit putih pucat cowok yg sedang berbaris di3 paling belakang.

Pemuda itu mengusap keringat yg menetes di dahinya dengan kasar, apakah aku selemah ini bukankan cukup 3tahun menjalankan pengobatan tradisional tapi mana hasilnya? Orang yg mengobatiku selalu berkata alhamdulilah kamu ada pekembangan jangan lupa minum ramuan yg saya buat seminggu sekali dan minum juga obat dari dokter untuk mengurangi rasa nyeri. Tiba-tiba andias tersadar dari lamunanya karna ada pengumuman dari kating bahwa maba di kasih waktu istirahat 15menit ya bagi andias lumayan untuk berbaring.

"OKe kalian istirahat dulu selama 15 menit nanti kalo udah 15 segera baris dengan rapi lagi atau nanti kalian dapet hukuman.. mengerti semua.

"Siap mengerti" seluruh maba menjawab kompak.

-

Hhh hhh sambil mengatur nafasnya cewek itu mengambil ransel dan meminum air yg di bawanya dari rumah.

"Hey kamu waktu istirahat 15 menit jadi setelah 15 menit segera ke barisanmu lagi dan jangan sampai telat walaupun sedetik. Atau nanti kamu kena hukum lagi" kating itu memberitahu aishila.

"He eh iya ka iya" bawel.

Ya ampun baru aja selesai muterin fakultas 2x terus buangin sampah dan cuma di kasih waktu istirahat 15menit gila inimah namanya penyiksaan ckck.

Aishila tidak sadar bahwa sedari tadi dia sedang di perhatikan oleh maba cowok yg berada tidak jauh darinya lebih tepatnya di belakangnya. Dengan senyum khas lesung pipinya pemuda itu menghampiri ai.

"Hmm.. hai

"Hai..

"Kenalin gw kaffa aldaren maba prodi managemen" mengulurkan tanganya.

"Hai kaffa gw aishilla hasiani lu bisa panggil gw ai kita seprodi"

Ihh ni cowok ganteng juga mancung alis tebal lesung pipinya itu kalo lagi senyum ga tahan hhihi.-batin ai.

"Hmm ehh tadi lu di hukum yaa?

"Ehh haha iya tau tu ,lu tau ga gw cuma telat 1menit doang di suruh lari 1 puteran tambah lagi mungutin sampah kan parah ck.

"Tapi tadi gw liat lu 2x puteran deh"

"Iya garagara gw nawar ehh malah di naikin kan parah ini namanya penyiksaan maba"

"Lagi lu lucu deh udah tau lagi ospek kan ada pasalospeknya 1. Panitia ospek selalu benar 2.jika panitia ospek salah balik kepasal 1 "

"Iya setidaknya gw kan cewe ga ada lembut-lembutnya tu kating cowok menang cakep doang galak kaya macan"

"Oho eh. Hmm

"Lu kenapa dah".

Tanpa ai sadari bahwa kating yg tadi menghukumnya itu ternyata sedang ada di belakangnya dan geram karna perkataan ai tadi.

Ckck

"Memang saya akan seperti macan yg ingin memangsa kalo ada maba yg ngomong seenaknya sama saya".

Hening...
Aduhhh... mati gw , aishilla pun menoleh kebelakang dan benar saja itu kating siluman macan sudah berada di belakangnya dengan tatapan tajamnya.

"Hehe ehh maaf ka maaf"

"Kamu mau di hukum lagi".

"Enggak ka jangan pliss capek tau ka"

"Jangan ngomong seenaknya makanya saya ga akan kaya gitu kalo kamu ga telat dan juga ga protes..

"Iya iya ka maaf"

"Udahlah ka jangan di perpanjang" kaffa menimpali.

"Kamu juga kaffa kenapa mau sih temenan sm biangkerok ini" menunjuk ai.

"Ish ckck "

"Yaudah jangan berntem dongg baikan ya ka ya ai".

"Hmm iya deh ka maaf gw minta maaf ya ka kalo gw menyebalkan"

"Yaudah ga usah di ulangi lagi, ohya kaffa kamu udah makan belolum?

"Ihh kenapa kating itu baik sam kaffa sedangkan sama cewek dia galak minta ampun. Haah jangan jangan dia gay ishh". Batin ai.

"Udah ko ka, ka kenalin ini aishilla hasiani dia temen baru seprodi sm kaffa juga. Ai ini ka fandy prasetya dia sepupu aku".

"Ho oh iya ka hai " saling berjabat tangan.

"Sudah sekarang kalian kembali baris karna waktu istirahat sudah abis."

"Iya ka"

-

Andias yg sedari tadi memejamkan matanya dan bersenderan dengan tembok dengan wajah yg pucat pasi dia memegang dadanya yg sedikit sesak, sambil meminum air andias mengatur nafasnya. Dan dari penglihatanya 2 orang laki-laki juga sedang menuju ke arahnya sepertia dia maba ahh jelas saja dia berpakaian sama seperti yg di kenakan andias.

"Hei lu kenapa" tanya salah satu dari cowok itu.

"Ga papa ko.

"Kayanya lu lagi sakit ya bro" tanya cowok yg satunya lagi.

"Ha tidak gw hanya sedikit pusing"

"Sini gw coba periksa"

"Memangnya lu bisa"

"Bro lu tenang aja dia itu mantan anak kedokteran yg sekarang jadi anak akutansi garagara di paksa sama papanya"

"Sepertinya lu punya penyakit yg serius"

"Ahh yg benar saja gw ga papa cuma pusing "

"Hei bro kita belom kenalan ni gw muhammad ransyah dan ini fajar gustiana"

"Hai gw andias permana prasenja"

"Jadi lu mau keruang kesehatan sekarang? Tanya fajar.

"Tidak usah gw masih kuat ko"

"Hmm baiklah ayo ran yas kita kembali ke barisan kalo telat nanti kita kena hukum" ajak fajar.

-

Ahh hari yg melelah kan ternyata pulang pergi dari rumah dan kampus capek juga ya terlebih lagi kalo jalanan macet huuh semoga aja ayah cepet dapet kosan buat gw.

Ai bergegas kekamar mandi dan sehabis mandi dia langsung tepar dan terlelap di kasur kamarnya yg benuansa ungu dan tosca itu.

-

"Yas lu ngekos apa pp? Tanya ran .

"Gw pp soalnya rumah juga ga begitu jauh dari sini.

"Oalah kapan-kapan main deh ke kosan gw sama fajar"

"Boleh.. yaudah gw duluan ya kakak gw udah jemput tu bye.

-

"Jadi gimana gari pertama kamu ospek yas apakah seru"

"Tidak sama sekali ternyata ospek itu menyebalkan terlebih lagi cewe cewe alay yg mengikutiku ran dan fajar.

"Apa 2 pemuda tadi itu teman baru mu?

"Ya namanya ransyah dan fajar, mereka 1 tahun lebih tua dariku"

"Why "

"Kalo fajar itu dia mantan anak kedokteran di ui dia pindah ke akutansi karna suruhan papahnya dan dia kuliah sambil bekerja"

"Lalu si ranas?

"Ransyah kak, dia itu HI pindah karna ingin ikut dengan fajar, mereka saudaraan"

"Hmm begitu,, pilah pilih cari teman ya yas yg bisa menjaga kamu, kk juga ingin bertemu mereka untuk menitipkan adik kesayangan.

"Aku udah besar ka ga perlu dititipkan aku bisa jaga diri" sebal.

Maaf yas kaka cuma tak ingin kamu kenapa napa'-batin ka aca.

-


#hmm gimana udah dapet feelnya blm??ini banyak yg true story loh ya. Ohhyaa vote dong teman.. jangan lupa follow juga..




The formula of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang