Chapter 2

315 13 1
                                    

"Huuuuuuu..." teriak para penonton dari sekolah lain.

Wajah Eveline berubah muram. Alvin yang melihat wajah Eveline yang berubah  terus berusaha.

Pada percobaan memanah yang ketiga kalinya. Alvin menarik anak panahnya dengan sangat kencang.

Ngiiing...
Telinga Alvin berngiang dengan sangat kuat hingga membuat tubuh Alvin lemas. Pandangan Alvin menjadi tak karuan.

Buk...
Alvin melepaskan tarikan anak panahnya seiringan dengan tubuhnya yang jatuh ke tanah. Sebuah anak panah nyasar menerobos kerumunan anak anak SMA yang sedang melihatnya. Beruntunglah tidak ada yang terluka.

Eveline yang melihat kejadian tersebut langsung berlari menuju Alvin. Rasa khawatir terus menghantui diri Eveline dan Rio.

Terlebih lagi ini karena Eveline yang memaksa Alvin untuk ikut pertandingan itu. Membuat ia merasa sangat bersalah pada Alvin.

Saat di UKS, Eveline terus memegang tangan kanan Alvin. Dan menangis sesenggukan sambil terus meminta maaf.

"I'm so sorry, Alvin. Eve janji gak akan nyusahin Alvin lagi." ucap Eveline sambil terus menangis.

Saat Eve tengah tenggelam dalam penyesalannya. Alvin tersadar dari tidurnya. Sontak Eve langsung memeluk tubuh Alvin erat.

"Alvin, i'm sorry. I'm sorry." ucap Eve sesenggukan.

"Hn.."

"Alvin, are you angry to me?" tanya Eve sambil menatap wajah Alvin yang pucat pasi.

"Hn.."

"Alvin, say something." ucap Eve sambil mengguncangkan tubuh Alvin.

"Lu gila, ya, Eve? Orang lagi sakit di guncang guncang entar dia makin terguncang." ucap Rio sambil berjalan mendekati tempat tidur Alvin.

Rio menatap wajah Alvin. Dia heran apa yang sebenarnya terjadi dengan Alvin apa yang membuat dia pingsan saat lomba tadi itu benar benar membuat semua orang terkejut.

Bagaimana tidak di sekolahnya Alvin terkenal akan daya tahan tubuhnya yang kuat. Dia bahkan tidak pernah sakit walaupun bermain di hujan selama 2 hari 2 malam.

No i'm just kidding, guys. Emangnya manusia sekebal apa yang bisa bermain di bawah hujan lebat selama 2 hari 2 malam. Hellow, it's really crazy.

Rio meremas bahu kiri Alvin. "Lu kenapa, Vin?" tanya Rio di telinga Alvin.

"Hn..." Alvin menatap Rio dengan tatapan bingung.

"Lu siapa?" tanya Alvin tiba tiba.

Sontak hal ini membuat Rio kaget bukan main. Eve yang tidak tahu apa yang di katakan oleh Alvin bertanya pada Rio. Rio menjelaskan semuanya pada Eve.

Eve menatap Alvin dengan wajah sedih. Gadis itu merasa sangat bersalah telah memaksa Alvin untuk mengikuti tournament bodoh itu. Alvin menatap Rio dan Eve secara bergantian.

"Kalian siapa? Kenapa kalian ada di sini?" Tanya Alvin bingung.

"Shut up. Yang benar saja lu lupa sama sahabat lu sendiri?" ucap Rio tak percaya.

"What's wrong? Gue gak kenal kalian berdua." ucap Alvin mebela dirinya sendiri.

Rio memukul jidatnya dengan kuat. Rio tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Rio mulai emosi melihat tingkah Alvin yang berpura pura lupa dengannya.

"Ayolah, vin. Kalau lu marah sama kita berdua. Lu gak usah pake acara pura pura lupa." ucap Rio yang mulai terbakar api emosi.

The Time [ COMPELETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang