The Time [ COMPELETED ]

Chapter 10

"Ini saatnya gue nggak bakal mundur lagi" Gumam Eve dalam hati

***

Ketika ingin duduk,Rasti mencegahnya

"Diam disitu !"

Rasti lalu bangkit,betapa mengejutkan nya ia memeluk Eveline.

"Rasti kamu kenapa ?"

"Tolong maafin gue.Selama ini gue yang selalu jahatin lu.Tolong Eve,tolong maafin gue." Ucap Rasti menangis.

"Udah,udah.Gue pasti maafin kok.Lu tenang aja." Eveline coba menenangkan nya.

"Tapi Eve..."

"Udah.Mulai sekarang ayo kita berteman." Ucap Eveline menjulurkan tangan nya kepada Rasti.

Mereka berjabat tangan dimalam itu.

Eveline pulang dengan wajah yang bahagia.Tentu,Alvin akan menanyakan hal tersebut.

"Dari mana ?"

"Tadi Eve baru ketemuan sama Rasti"

"Apa ?" Wajah Alvin tegang.

"Tenang,tenang.Dia minta maaf tadi.Kita sekarang sudah berteman."

"Yang bener ?" Alvin seolah tak percaya.

Eveline tersenyum dan mengangguk lalu ia berlari dan memeluk Alvin di kursi rodanya.

"Aaw..kaki Alvin masih sakit tau !"

"Hehehe sorry...sorry..Maklum soalnya Eveline bahagia banget."

"Gitu aja kok bahagia" ucap Alvin.

"Ya iya dong.Jadi Eve nggak punya musuh lagi sebelum Eve pulang."

Mendengar hal itu hati Alvin menjadi sedih.

"Kamu beneran harus pulang ya?" Tanya Alvin serius.

"Ya harus bagaimana lagi.Sebenarnya sih Eve mau disini terus.Tapi entahlah" Jawab nya menunduk.

"Emang kakakmu itu bilang gimana ?"

"Nggak tau,dia masih bungkam.Ngomong-ngomong kamar Eve kok sepi sepi ?"

"Iya,tadi kakakmu pergi sama Kak Ferdi.Kayak nya mereka itu saling suka deh."

"Hmm..bisa jadi."

Ditengah dingin nya malam itu,Kak Ferdi dan Leslie sedang berjalan-jalan di sebuah trotoar.

"When you back to California ?" Tanya Kak Ferdi.

"I don't know,Iwant to stay in here."

"Why ? Because me ?" Kak Ferdi tertawa.

"Hahaha your'e very funny.I very like to man can make me always laughing like you."

"Really ?" Kak Ferdi cekikikan nggak karuan.

"Hooaam..Come on let's go home now.I want to sleep" Pinta Leslie sekaligus mengakhiri acara pdkt mereka.

Keesokan hari nya sebuah brosur perlombaan panahan tersebar di seluruh sekolah.Hingga Alvin membaca nya.

"Gila,hadiahnya 20 juta.Gue harus ikut nih" Gumamnya.

"Menurutmu gimana ?" Tanya Alvin kepada Eveline.

"Kaki mu itu emang sudah bisa buat jalan ? Udahlah,nggak usah macem-macem." Ujar Eveline menolak.

"Tapi.."

Tangan Eveline membungkam mulut Alvin

"Lama-lama aku jahit mulutmu Vin."

Alvin terbahak mendengar ucapan Eve.