Chapter 3

255 9 6
                                    

“Ok,sekarang kamu ikut aku pulang ke rumahku.” Rio lalu bangkit menggandeng tangan Eve.

Mau tidak mau,Eve harus ikut ke rumah Rio.Kebetulan hari ini Rio membawa motor sport kesayangannya.Sedangkan Eve hanya berjalan kaki karena jarak kafe yang hanya beberapa meter dari rumahnya.

Selama perjalanan,Eve yang dibonceng Rio memeluk tubuh Rio sembari menyandarkan kepalanya di punggung Rio.

Senyuman kecil terukir di wajah Rio.Walaupun Rio tau Eve melakukan ini agar dia selamat,tetapi hal ini tak jadi masalah.

“Masuk aja nggak apa-apa,dirumah nggak ada orang.” Ucap sambil mebuka pintu rumah.

“Sebentar gue tinggal dulu.“ Lalu Rio pergi ke suatu ruangan yang amat sangat tertutup.

Saat keluar,Rio membawa sebuah plastik elastis transparan berbentuk persegi panjang dan sebuah senter.Semua peralatan itu adalah milik ayah nya Rio yang jadi seorang polisi.

“Apa ini?” Tanya Eve yang kebingungan.

“Ini adalah sebuah benda yang sangat rahasia.Benda ini digunakan untuk mengambil jejak sidik jari?”

“What,sidik jari?”

“Sorry, I mean is fingerprints”

“Ok,terus ?”

Rio kemudian menjelaskan panjang lebar
bagaimana cara kerja alat tersebut.

Ketika pulang,Eve langsung melaksanakan misi nya tersebut.Eve menyelinap masuk ke dalam kamar Alvin.Sedangkan Alvin sedang tertidur pulas saat itu.

Kesempatan ini tak disia-sia kan oleh Eve.Barang-barang Alvin yang berada di meja tersebut dipindah ke lantai.Lalu sesuai perintah Rio,plastik biometrik yang diberikan nya itu diletakkan ke permukaan meja.

Kemudian Eveline menyorotkan lampu senter tersebut ke plastik biometrik.Namun,tidak ada bekas sidik jari di percobaan pertama.Tanpa pantang menyerah,Eveline mencari ke permukaan meja yang lain.

Dan kesabaran Eve berbuah manis,terdapat sidik jari seseorang yang membekas di plastik biometrik itu.

Tetapi Eveline mencari sidik jari yang kedua,karena kemungkinan besar sidik tersebut adalah milik Alvin.Maka dari itu,Rio memberikan 2 plastik biometrik.

Alhasil terdapat sebuah sidik jari yang berada di tempat berbeda.Tentu jejak ini membantu kasus nya semakin cepat selesai.

“Sebentar lagi,semua nya akan terungkap.Get well soon.”

Sebuah ciuman penuh kasih sayang mendarat di kening Alviln yang sedang tertidur saat itu.
Kini saatnya,aku harus membalas kepedulian Alvin sejak 3 tahun yang lalu, dalam benak Eve sembari menatap Alvin.

“Non..Non..kamu dimana?” teriak bi Inah mencari keberadaan Eveline.

Tanpa membalas,Eve keluar dari kamar mencari bi Inah.Eve takut jika Alvin terbangun dari tidurnya.

“Bi,saya disini“ ucap Eve dari belakang tubuh Bi Inah

“Non,bunda telefon.Katanya penting”

Lalu Bi Inah memberikan ponsel nya dan pergi meninggalkan Eve.

“Halo,ini Eve.Ada apa bun ?”

“Eve,bunda habis browsing masalah penyakitnya Alvin itu.Dan jalan  satu-satu nya adalah operasi.”

“What,operasi kata bunda?”

“Ya,that's the only way Eve.Malam ini juga bunda akan operasi Alvin.”

Bi Inah yang menjauh dari Eve masih dapat mendengar percakapan itu.Kemudian ia berjalan mendekati Eve dan berkata

“Doakan saja Non.Semoga ia cepat sembuh.”

The Time [ COMPELETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang